20. Asing

108 10 3
                                    

Chanyeol tersenyum tipis dan merasa senang melihat Yura dan dua sahabatnya itu tertawa riang saat berlari keluar sekolah. Mobil mahalnya yang ia parkir tak begitu jauh dari gerbang menjadi letak strategis untuk Chanyeol agar mudah ditemukan oleh Yura. Namun, gadis itu terlalu tenggelam dalam kebahagiaannya dengan Baekhyun dan Kyungsoo, melupakan keberadaan Chanyeol yang cukup jelas.

Chanyeol tak berberat hati. Ia justru senang mereka bertiga bisa kembali rukun seperti sebelumnya. Pria itu cukup geli dan ingin tertawa kalau memikirkan pertengkaran apa yang terjadi diantara mereka. Hormon muda memang luar biasa.

Butuh waktu lima menit untuk Chanyeol menunggu hingga Yura menyadari keberadaannya. Suasana menjadi canggung.

Yura berjalan mendekat diikuti dua sahabatnya. Ia menggaruk tengkuknya secara tak sadar dan menyapa ragu-ragu kearah Chanyeol. "Hai, jadi menjemput?"

"Tentu saja. Aku juga perlu berkenalan secara resmi pada mereka." Chanyeol menegakkan tubuhnya yang sedari tadi bersandar pada badan mobil. Baekhyun menatap sedikit enggan. Chanyeol menelisik kedalam pikiran pria itu dan kemudian menyesal. Isi kepala Baekhyun hanya ada umpatan-umpatan yang diarahkan padanya. Kyungsoo sendiri lebih normal, ia hanya berpikir tidak atau cocoknya Chanyeol dengan Yura. Vamps itu sedikit bersyukur karena Kyungsoo lebih dominan kearah menyetujuinya.

"Hai, Park." Baekhyun menyapa dengan sedikit ketidakramahan pada suaranya. Tentu saja Kyungsoo yang memdengar itu segera menginjak kaki Baekhyun sekuat mungkin. "Aw, sakit!"

Yura semakin canggung dan hanya memilih berjalan mendekat kearah Chanyeol. Mereka berdiri berhadapan, mata bertemu mata. Entah mengapa dalam jarak sedekat ini, kegugupan Yura memguap begitu saja digantikan rasa aman dan nyaman. Chanyeol mengeluarkan aura yang cukup menenangkan gadis itu. "Masuklah. Sudah mulai larut dan tak baik untuk perempuan sepertimu."

Yura mengangguk dan segera masuk kedalam mobil. Ia memilih duduk disamping bangku kemudi. Gadis itu menatap kedua sahabatnya yang kini berhadapan langsung dengan Chanyeol dari dalam mobil. Mungkin mereka akan berbincang antar sesama pria. Entahlah.

"Jadi, apa hubunganmu dengannya?" Baekhyun bersidekap dan menatap penuh tantangan pada Chanyeol. Sesekali ia melirik kearah Yura yang duduk tenang didalam mobil. Ia merasa sedikit iri pada Chanyeol yang memiliki mobil mewah itu. Baekhyun tahu kalau mobil Chanyeol hanya diproduksi sepuluh buah. Beruntungnya Chanyeol mendapatkannya.

"Kami dekat." Balas Chanyeol sedikit tenang. Ia tak perlu gegabah untuk menghadapi dua bocah ini. Dia yang paling dewasa dan berumur diantara mereka bertiga. Akan sangat memalukan jika ia bertindak sembarangan. "Katakan saja kita sangat dekat."

"Apa tujuanmu mendekatinya, tuan? Kalau kau hanya ingin menyakitinya, menyingkirlah. Aku tak akan membiarkan itu." Kali ini Kyungsoo yang angkat bicara. Meskipun pria mungil itu mendukung, tapi masih ada keraguan untuk membiarkan Chanyeol berada disisi Yura karena tampang pria dewasa itu sedikit mencurigakan, misterius.

"Kejadian tempo hari tak akan terulang lagi, percayalah. Itu hanya sebuah kesalahpahaman yang membuat kami berdua terguncang." Chanyeol membeberkan kejadian yang lalu. Meskipun hanya sedikit, itu sudah termasuk garis besarnya. "Kita akhiri saja. Masuklah kedalam mobil, aku akan mengantar kalian."

"Berapa usiamu? Tiga puluh?" Celetukan Baekhyun sedikit memudarkan senyum Chanyeol yang sedari tadi ia kembangkan.

"Dua puluh satu." Chanyeol menyembunyikan kecanggungannya dengan melepas kancing kemeja yang berada pada pergelangan tangannya. Ia melipat lengan kemeja bergarisnya hingga siku dan memberi gestur pada dua pria dihadapannya untuk segera masuk kedalam mobil. "Masuklah."

Baekhyun memicing tak yakin. Matanya bergulir, ia mencoba berpikir apakah ucapan Chanyeol benar adanya. Mungkin tubuh dan wajah Chanyeol mendukung untuk 'usia dua puluh satu', tapi bisa saja Chanyeol berbohong. Mungkin Chanyeol adalah pria usia tiga puluhan dan seorang pedofil, mengincar Yura untuk kesenangan belaka. Operasi palstik juga akhir-akhir ini membuat wajah terlihat muda dan segar. "Aku masih tidak percaya. Namamu ada dibeberapa halaman surat kabar dan banyak televisi yang membawakan namamu sebagai pengusaha muda. Usia dua puluh satu bukan kebohongan yang cocok untuk fakta itu, Park."

The VampsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang