6. Menyekapnya

415 40 24
                                    

Yura benar-benar panik saat ini. Melihat dua orang berkelahi yang seolah kehilangan otak mereka membuat gadis itu berpikir untuk memilih kabur saja. Disisi lain, ia masih sedikit memiliki kejanggalan akan kedatangan kepala sekolahnya ke tempat Chanyeol. Bagaimana bisa Junmyeon mengetahui tempat ini? Bagaimana pula ia masuk?

Yura melangkah mundur. Mencari jalan dimana Junmyeon bisa memasuki apartemen ini tanpa melewati pintu. Seingatnya, pintu keluar apartemen ini hanya satu dan itu letaknya tak jauh dari tempat ia duduk tadi. Seharusnya, ia bisa melihat Junmyeon masuk. Namun, pada kenyataannya tidak. Lalu, darimana pria itu bisa masuk? Mungkin pria itu juga segila Chanyeol, masuk melewati jendela atau apalah. Namun, apartemen ini tingginya lebih dari tiga puluh lantai. Yura berpikir akan mustahil kalau kepala sekolahnya itu masuk lewat jendela. Kecuali kalau ia memiliki sayap dan terbang.

Yura tersentak. Terbang? Ia kembali mengingat mimpinya yang terasa mengganggu akhir-akhir ini. Bukan hal mustahil kalau mimpi itu adalah sebuah kenyataan. Karena itu semua terlalu terlihat begitu nyata.

Gadis itu kembali dan menengok apakah perkelahian sinting itu sudah berakhir atau belum. Gadis itu berharap perkelahian antara Chanyeol dan kepala sekolahnya itu bisa berakhir secepatnya tanpa menimbulkan luka serius. Namun, apa yang dilihat gadis itu benar-benar tak bisa dipikir oleh otaknya.

Sepasang sayap putih mengepak dari punggung Junmyeon, membuat udara dalam ruangan itu berhembus cepat. Yura terpaku ditempat. Matanya membola dan ia tak bergerak sama sekali. Ia benar-benar membeku, tak mengerti apa yang harus ia lakukan untuk merespon kejadian aneh itu. Tak sampai situ saja. Chanyeol yang tubuhnya terhimpit dalam posisi berdiri dengan tubuh Junmyeon dan rak buku, dipunggungnya muncul sayap berwarna hitam legam. Hanya satu buah, disebelah kiri. Hal ini terlihat janggal karena biasanya sayap akan tercipta sepayang, bukan hanya satu. Diujung sayap hitam legam berbulu itu terdapat satu cakar yang mencuat.

Yura kembali tersadar dan membawa tubuhnya pergi dengan berjalan mundur secara teratur. Nafas gadis itu terputus-putus karena saking gamangnya. Ia sama sekali tak bisa berpikir. Entah, kata 'kabur' saja terasa sangat mengganggu otaknya. Disisi lain gadis itu enggan berlama dengan dua makhluk aneh itu, namun ia juga tak mungkin pergi begitu saja mengingat ia terjebak di apartemen milik Chanyeol ini.

Yura meraih pinggiran meja begitu pahanya menyentuh benda itu. Kakinya terasa lumer saat itu. Tak ada kekuatan sama sekali untuk berdiri. Masih jelas pada radar penglihatannya kalau Junmyeon dan Chanyeol belum menyelesaikan perkelahian mereka. Semua gerak-gerik dua makhluk itu terpampang jelas didepan mata Yura karena pintu ruangan yang dipakai tak tertutup. Gadis itu tentu saja menahan nafas berkali-kali saat ia melihat beberapa bola api kecil terlempar ke berbagai arah. Entah bagaimana bisa ada bola api semacam itu di tempat seperti ini. Bagaimana pula membuatnya, Yura pun tak tahu.

Di sisi lain, Chanyeol yang terus memberontak dalam kekangan Junmyeon berusaha menggerakkan sayapnya dan mencakari sayap putih milik Junmyeon. Erangan tertahan tentu Junmyeon rasakan saat rasa perih pada sayapnya karena sebuah cakaran ia dapat dari Chanyeol. Merasa marah, Junmyeon segera membanting tubuh Chanyeol dan membuat pria tinggi itu terpental ke lantai dengan membuat beberapa ubin pecah. Dengan sigap Chanyeol menjauh saat dirasa Junmyeon sedikit lengah.

Chanyeol menyandarkan tubuhnya pada rak buku. Tangannya menekan perutnya yang kini terasa berdenyut. Junmyeon baru saja membuat abdomennya terasa hampir pecah. Ia yakin kalau Junmyeon kini benar-benar mengamuk. Entah apa yang ada pada Yura dan membuat Junmyeon mengamuk seperti ini. Chanyeol ingin mengetahuinya, namun rasanya sekarang bukan waktunya. Pria tinggi itu mulai menyeimbangkan tubuhnya. Cakar pada ujung sayapnya ikut membantunya berdiri. Sayap itu terlihat seperti tangan ketiga milik Chanyeol.

"Dengar, kita tak bisa terus seperti ini. Katakan yang sebenarnya Kim Junmyeon. Apa urusanmu dengan gadis itu sehingga membuatku hampir mati seperti ini?!" Chanyeol menyentak dan menggerakkan sayapnya dengan sisa tenaga yang ia punya. Hembusan angin kencang menerpa tubuh Junmyeon dan membuat pria itu terdorong beberapa meter ke belakang.

The VampsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang