Part 2 Natalie

70 16 14
                                    

Dari pernikahannya akhirnya diberikan oleh Tuhan Hendra dan Rina dua orang putra dan satu orang putri, dan kini anak - anak mereka sudah mulai besar dan kakak Natalie Larry melanjutkan pendidikannya di Amerika sedangkan Zayn setelah tamat SMA akan menyusulnya Natalie kala itu berumur 11 tahun dan duduk di bangku kelas enam Sd ambisinya untuk sekolah di Amerika adalah karena melihat saudaranya yang akan pergi kesana begitu juga karena keluarga Rina sudah banyak pindah ke Amerika karena anak mereka sekolah di negara pam sam tersebut juga, dan Jessica sendiri sudah pindah ke Netherland bersama Bram
  Impian yang memang terlalu tinggi memang namun manusia berhak memiliki impian setinggi melampaui batas langit.
                "Aku akan berusah mengejarnya untuk bisa masuk SMP disana kelak" Natalie berkata dari dalam hatinya, hari demi haripun terus bergulir Natalie akhirnya lulus SD dan masuk SMP di Amerika keluarga Nataliepun ikut pindah kesana dan bertempat tinggal di California.

       Suatu hari di sekolahnya Natalie sedang duduk di dalam kantin, pandangannya melayang kearah pemandangan didepannya sambil meminum Orange Juicenya, rambutnya yang lurus terlihat digerai dan dia memakai kemeja berwarna kuning dengan celana berwarna biru.
        Seorang laki - laki sambil membawa nampan makannya dan menaruhnya diatas meja kemudian mengambil chesse burgernya dari tempat makannya, kebetulan laki - laki itu duduk tepat di kursi hadapan Natalie, dia melihat sejenak sambil mengunyah makanannya kearah Natalie yang mengamati dirinya, namun Helen yang duduk kebetulan juga baru datang duduk di depan Natalie sambil membawa makanannya dia menghalangi Natalie untuk melihat siswa itu.

Melihat siapa Natalie"? Dia menoleh ke belakang, dan kursi yang di duduki olehnya sudah kosong, Helen menarik nafasnya sejenak kemudian mendesah perlahan sambil meneruskan mengunyah burgernya.
    "Dia sudah tidak ada disana"? Tanya Natalie penasaran melihat kearah sekelilingnya Natalie  masih ingat benar ciri - cirinya dia memakai kaos berwarna putih dan celana hitam rambut pirangnya belahannya disisir kesamping dan tubuhnya tinggi tegap, layaknya penampilan laki - laki idaman perempuan, dan usianya nampak lebih tua daripada Natalie
     "Maksud kamu siapa, aku tidak melihat siapa - siapa disana"? Helen menggeleng polos kemudian meminum juicenya setelah selesai makan kemudian melirik jam tangannya.

     "Aku masih ada kelas dan kalau dengan Mr Smith terlambat sedikit bisa tidak masuk selamanya dan kamu tahu itu kan..." kata Helen sambil beranjak dari kursinya dan menyandang ranselnya untuk meninggalkan cafetaria.
     "Oke, sebentar lagi masuk ke dalam kelas" Natalie menghabiskan minumnya lebih dulu kemudian berjalan sedikit kearah kasir untuk membayar makanan dan minumannya yang dipesannya kemudian barulah dia melangkahkan kaki keluar dari sana, Natalie berjalan kearah lorong yang kini dan kanannya terdapat loker kemudian dia membuka lokernya untuk membuka pintunya untuk mengambil buku di dalamnya, tepat saat itu laki - laki yang barusan di Cafetaria berada disamping Natalie dia membuka lokernya juga, kemudian melihat kearah Natalie tapi pandangannya teralihkan oleh seorang temannya yang menegurnya dari belakang dengan menepuk bahunya.
        "Patrick rupanya kamu disini, aku mencarimu kemana - mana tadi ayo kita masuk kelas sekarang" dia mengajaknya.
         "'Miguel Ok" dia mengiyakan, Natalie masih berdiri memerhatikan dirinya disamping loker dan Patrick sejenak membalas tatapan tersebut sebelum meninggalkan ruangan itu.
           Sore harinya pada saat berjalan menelusuri trotoar, Patrick berjalan di belakangnya, dia berlari kecil untuk mengejarnya.
            "Kamu Patrick kan"? Dia bertanya ramah.
      Dan Patrick hanya mengangguk ramah sambil memberikan senyuman padanya Nataliepun tersipu malu padanya, di umurnya yang masih dua belas Natalie memang baru mengalami pertumbuhan awal remaja, dan jni gelora pertama yang dirasakannya.
           "Nama kamu Natalie kan"? Patrick memecah lamunannya, dan Natalie menjadi salah tingkah
          "Eh iyah, itu namaku" dia menutup mulutnya dengan kedua tangannya
          "Seluruh anak sekolah kita sering menyebut nama kamu, dan sepertinya kamu terkenal di sekolah " Patrick menegadah memandang langit saat mengatakannya, dia terlihat sosok yang baik dan penyayang.
       Natalie tercengang mendengarnya kemudian tertawa pelan
        "What is funny"? Patrick heran menatap sikapnya dia memicingkan mata sambil sedekap membalikkan badan untuk berdiri berhadapan dengannya.
           "Tidak ada, tapi aku hanya heran kenapa kamu bisa menilai aku seperti itu"? Natalie malu - malu.
              "Karena kamu cantikkk"!!! Patrick menggodanya kemudian melanjutkan langkah kakinya dia berlari kecil sambil melambaikan tangan di udara dan Natalie membalasnya
Pertemuannya dengan Patrick entah kenapa membawanya pada perasaan yang tidak biasa kepada Patrick bayang dirinya selalu menghantui Natalie, pada saat dirumah Natalie sedang mengerjakan tugas sekolahnya kemudian mendapat telepon dari Helen.
   

NATALIE ( Masih Berupa Outline Novel )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang