Part 17 Kecewa

9 4 0
                                    

Ketukan pintu terdengar sudah tiga kali, dan Zayn yang membukakan pintunya dia melongo kemudian tersentak melihat siapa yang datang, wajahnya masih belum berubah walau dia telah dewasa saat ini, Patrick menarik nafasnya panjang kemudian mulai ingin berbicara padanya.

      "Aku ingin bertemu Natalie"? Dengan tegas dia mengutarakan maksud tujuannya

      "Memang kamu tidak tahu"? Zayn bertanya kembali padanya

       "Kalau...." tiba - tiba saja suaranya terhenti, dia tidak dapat meneruskan kata - katanys mengingat Natalie telah menjadi orang lain seutuhnya, pada saat yang bersamaan Natalie terlihat menghampiri Zayn ke ambang pintu dan tersentak melihat Patrick disana.

     Dia benar - benar sudah menjadi normal dan sembuh, tetapi datang pada waktu yang sudah tidak tepat lagi kalau ingin menyatakan cintanya, terlihat dia sendiri bukan bersama Hans seperti biasanya, tapi pasti dia ada, dan ikut bersama Patrick, Natalie mencoba menyembunyikan jari manisnya di depan Patrick namun tetap dia melihat ada yang aneh dalam diri Natalie.

      "Natalie, aku sudah lama menunggu ini, dan mungkin ini saatnya aku lakukan, aku harus menjelaskan semuanya padamu, dan baru sekarang aku bisa, karena kamu tahu sendiri keadaanku selama ini" dia berkata panjang lebar.

     "Terlambat Patrick" lirih Natalie sambil memalingkan wajahnya menyembunyikan air matanya.

      "Aku sudah...." rasanya ada yang menahan di tenggorokannya.

      "Apa Natalie"! Perasaan Patrick mulai kacau, dia mendesak, dan nafasnya tersenggal dengan sangat cepat.

       "Aku sudah bertunangan dengan yang lain, aku akan menjadi istri orang lain" Natalie tidak sanggup menahan air matanya.

   Badai menerpa sangat kencang sekali hari ini, menerpa tubuh Patrick mendengar kata - kata itu dari Natalie, dia tidak bisa menahan air mata yang keluar dari bola matanya.

      "Tapi berikan aku kesempatan untuk mengatakannya, walau hanya untuk menyatakannya, sebelum aku ucapkan juga terima kasih atas segalanya"!! Patrick meninggikan suaranya dengan keras.

   
   "Semua ini salahku..." Patrick menjatuhkan dirinya bersimpuh di hadapan Natalie dan matanya menjadi jelas menatap cincin yang di pakai di jari Natalie.

     "Aku memendam perasaan ini sendirian kepadamu, selama ini aku hanya berpura - pura tidak cinta tapi sebenarnya aku cinta, yang aku lakukan terhadap Emily sama halnya denganmu saat ini, aku menggantungkannya, semua itu karena Gray, Gray pernah patah hati karena mencintai Leslie yang akhirnya menikah dengan pria lain karena di jodohkan, dan sekarang haruskah aku mengalaminya lagi seperti kakakku, bahkan cinta Lesliepun akhirnya dengan Gray harus mengalami cobaan yang ku alami juga, Gray meninggal dengan keluargaku yang lain oleh kecelakaan bis itu"  air mata Patrick mengalir dengan sangat deras sambil meremas erat tangan Natalie.

      "Aku lelah Patrick, harus dipisahkan oleh keluargamu, karena kata - kata Marion yang tidak benar itu, dan entah kenapa dia harus melakukannya, Patrick izinkan kali ini saja aku memulai hidupku yang baru, tapi kamu bisa jadi temanku, meskipun pernah mengisi hatiku dengan memujaku meminta cinta kepadaku" Natalie berkata panjang lebar.

      "Natalie, apa yang di lakukan Marion karena dia mencintai Hans sepupuku, karena sebenarnya apa yang di rasakan Hans kepadamu itu sama denganku" air mata Patrick mengalir deras.

       Dan Natalie menutup mulutnya tidak percaya dengan semua apa yang di dengarkannya itu.

    "Aku letih harus terluka karena ini semua, dibenci oleh semua orang hanya karena cinta yang aku rasakan dan ku pendam, Patrick mungkin segalanya bisa berubah tapi kamu tahu luka itu masih membekas di hatiku. Aku tidak habis pikir, kalau Marion teryata hanya menjadikanmu kunci utama kalau begitu, untuk semakin buatku terpuruk dan tolong Patrick biarkan aku bahagia dengan hidupku sendiri" Natalie terisak.

  "Terima kasih Natalie kalau begitu" Patrick berdiri dan memeluknya, dan pelukan itu adalah perpisahan karena setelah itu tidak ada lagi rasa cinta diantara mereka dan yang tersisa hanyalah cinta bertepuk sebelah tangan.

Akhirnya Patrick berjalan gontai ke hotelnya, menerima kekalahan cintanya, rasa patah hati itu dengan ikhlas tapi untungnya sempat di nyatakan perasaan hati terpendam selama ini, karena cinta teryata tidak harus memiliki.

Dengan ikhlas pula dia harus menanggung rasa kecewa, mungkin memang Tuhan nanti akan memberikan yang lebih baik dari Natalie, tapi dia sudah bahagia, karena Natalie tetap menerimanya sebagai teman.

NATALIE ( Masih Berupa Outline Novel )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang