Part 13 Waktu Yang Tak Bisa Terulang.

8 3 0
                                    

Natalie akhirnya menyelesaikan skripsinya dalam setahun ini, dan dia nyatakan lulus dalam sidang, dan tahun kemarin adalah tahun kelam baginya selama perjalanan hidupnya menempuh pendidikan di negara ini, wisudanya akan di selenggarakan bulan depan, dan untuk mempersiapkannya dia sejenak pulang ke Amerika, empat tahun sudah meninggalkan rumah
Di Amerika.
Rasanya banyak sekali perubahan yang terjadi di dalam rumah, Natalie mulai membuat surat lamaran pekerjaan, Jessica dan Bram menyarankan agar lebih baik mencari kerja di California saja, usianya sudah memasukki dua puluh dua tahun, dan memang waktunya untuk memulai hari yang baru, meskipun Amerika banyak meninggalkan sejarah termanis tentang Patrick apalagi taman di dekat komplek perumahannya dulu sering mengobrol disana sambil memandang langit, tapi sekarang hanyalah hampa.

Natalie sedang berjalan - jalan di sekitar pejalan kaki kota Las Vegas, kota yang orang bilang penuh gemerlap, dan kemudian dia melihat ada poster konser Christina Perri, ingin rasanya mengulang sejarah pada saat nonton konser dengan Helen dulu, dia mencoba mencari nama kontak Helen di Hpnya.

"Helen ini aku Natalie" Natalie mulai berbicara di telepon pada saat ada terdengar suara gadis dari seberang telepon.

"Hi apa kabar kamu"? Dia bertanya ramah

"Baik" Natalie menjawab sayu.

"Kamu sudah lulus kuliahnya"? Dia bertanya kembali

"Aku sedang menunggu wisuda, sambil memasukkan lamaran pekerjaan, dan sebenarnya aku ingin melamar disini tapi ada hal yang rasanya sangat pedih, tapi bila aku bekerja di Den Haag ada rasa pedih juga disana" Natalie bercerita panjang lebar.

"Beruntunglah kamu Helen, kamu tidak pernah terikut oleh kesedihan ini" dia meneruskan kalimatnya panjang lebar.

"Natalie ada yang sangat menyakitkan di hatimu"? Helen bertanya perhatian.

"Aku ceritakan panjang lebar nanti" Natalie mengakhiri pembicaraan, dan air matanya menetes kembali mengingat Patrick, wajahnya sangat jelas menari di matanya.

"Sebenarnya apa yang aku butuhkan selama dari cinta, hanya sekedar perhatian semu yang membuatku jatuh hati, tapi bukan cinta yang sebenarnya, mungkin cinta adalah perhatian tetapi bukan untuk tidak peduli kepada orang lain.
Tapi patrick hanya kamu, yang buatku memang merasa nyaman dan hangat, tapi aku hanya bisa merasakan dalam sebuah kebisuan. Di negara itulah kita di pertemukan tapi cobaan melanda, haruskah aku berjalan sendiri tanpa dirimu dan bila nanti akan ada cinta yang baru hidupku telah berubah" suara hati Natalie bicara panjang lebar.

"Jika memang itu yang ku butuhkan untuk apa aku mengharap cinta"? Dia bertanya lagi dari dalam hatinya.

Natalie berjalan melangkah di pejalan kaki seputar Las Vegas untuk kearah penyebrangan jalan, kemudian berjalan kearah tempat membeli tiket konser dua orang dan membawanya kembali kearah tempat semula dia berjalan, langkah kakinya kini menuju kearah kembali ke pejalan dan berjalan sedikit kearah halte yang ada di ujungnya.
Natalie duduk disana, matanya melihat dengan menerawang kosong ke arah jalannya kemudian merunduk kembali, entah ingatan yang ingin dihapusnya justru semakin membayangi dirinya, dia melamun memikirkan semua yang telah berlalu pergi, dsn tersentak pada saat bis yang ditunggunya datang.

Natalie langsung naik ke dalam bis kemudian memilih tempat duduk di pinggir jendela sebelah kanannya, kemudian demi menghilangkan kebosanannya sejenak Natalie menggeser Hpnya untuk membuja Youtube, disana dia melihat ada lagu Indonesia di notifikasi berjudul takkan terpisah dari Eren. Awalnya Natalie, hanya berpikir ingin mendengarkannya namun lirik lagunya membuatnya meneteskan air matanya, mengingatkan kisah hidupnya sendiri, rasanya sebenarnya berat mengubah kehidupannya begitu saja tanpa Patrick, namun bila mana itu yang terbaik.
Keluar dari kelam kehidupan yang menjeratnya bahkan membuatnya mati karena cinta.
Cinta memang mudah saat memulainya tetapi tidak mudah menjalaninya, karena cinta bukanlah sekedar nama hanya untuk pengisi kehidupan melainkan nama yang harus di jaga sebaik mungkin.
Tangan Natalie menggeser kembali pada tulisan share kemudian memilih kearah kontak whatsapp disana ada nama Hans dan dia langsung mengirimnya sekaligus terjemahannya lagu tersebut.

NATALIE ( Masih Berupa Outline Novel )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang