Part 2: Both Wounded

168 26 0
                                    

𝓑𝓸𝓽𝓱 𝓦𝓸𝓾𝓷𝓭𝓮𝓭

۫ ꣑ৎ Happy Reading, Love. ۫ ꣑ৎ

1 Tahun Lalu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

1 Tahun Lalu

Sepasang iris biru terpejam tatkala mendengar suara keributan di luar kamarnya. Kedua telinganya ia apit menggunakan bantal guna meredakan suara teriakan yang saling bersahutan. Tidak dapat dipungkiri jika gemuruh amarah telah memuncak sampai ubun-ubun.

Di sisi lain, dua insan yang berada dalam satu ikatan itu terlihat tak ada yang mau menurunkan ego masing-masing. Sumpah serapah terus bersahutan, hingga sebuah guci keramik melayang membakar gejolak pertengkaran. Ini adalah pertengkaran ketiga kalinya di minggu ini, tapi sepertinya ini adalah pertengkaran yang terparah.

“Tinggalkan wanita itu atau akan aku bawa Louis pergi,” ancam Aurelie, Mami Louis.

“Aku tidak akan meninggalkan Gina dan kamu juga tidak akan bisa membawa Louis,” tegas William, Daddy Louis.

Aurelie terkekeh sinis. “Why can't I do it? Of course I can take Louis away anytime I want.”

“Never mind, Aurelie. I've given you everything you want. So, don't ruin my happiness,” ucap William malas.

“Kamu yang meninggalkan wanita itu atau aku yang akan menyingkirkan wanita itu,” ancam Aurelie semakin gila.

William mencekik leher Aurora kuat. “Don't fucking with me, Aurelie.”

Mendengar suara rintihan sang bunda, Louis akhirnya memutuskan untuk keluar kamar. Ia menarik kasar Aurelie agar bisa terlepas dari cekikan William. “Daddy!” sentak Louis memperingati sang ayah.

“Stay out of it, Louis. Masuk kamar!”

“"I won't just stand by if Daddy hurts Mommy,” ucap Louis membawa Aurelie ke belakang punggungnya.

Senyum miring William tak lantas membuat Louis takut, tapi langkah jenjang pria itu mampu membuat Louis perlahan mundur. “Your only duty is to study to become the successor of the company. Stay out of adult business. Masuk ke kamar, besok pagi kamu harus ikut saya meeting bersama kolega dari Singapura,” titah William.

“Then tonight I'll sleep with Mommy,” ujar Louis berusaha melindungi Aurelie.

“Terserah, lagi pula saya tidak akan tidur di rumah malam ini.”

"Don't tell me you'll sleep with that bitch tonight," tuding Aurelie yang membuat amarah William kembali memuncak.

Tangan kiri Louis terlebih dahulu menyingkirkan tangan William yang hendak menampar Aurelie. “Daddy!”

Last but Not Least Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang