Part 19: Louis's Jealousy

178 20 1
                                    

𝓛𝓸𝓾𝓲𝓼'𝓼 𝓙𝓮𝓪𝓵𝓸𝓾𝓼𝔂

۫ ꣑ৎ Happy Reading, Love ۫ ꣑ৎ

Arletta kembali masuk ke kamarnya guna mengangkat telefon dari Louis

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Arletta kembali masuk ke kamarnya guna mengangkat telefon dari Louis. Sambungan telefonnya beralih menjadi video call, terlihat jelas raut tidak suka dari laki-laki itu, sementara Arletta hanya menatapnya datar.

“Who is that guy?” ketus Louis.

“Kai, temanku,” jawab Arletta santai.

“Kenapa bisa ponsel kamu dia pegang? Sedekat apa hubungan kalian? Are you cheating on me?” cerca Louis.

Arletta menghembuskan nafas kasar, manik pekatnya menatap Louis jengah. “Kita sedang mengerjakan tugas bersama.” Louis hendak melayangkan pertanyaan lagi tapi Arletta terlebih dahulu menyela. “Don’t be childish, Louis. I've got a lot to do here,” sela Arletta.

Louis menghela nafas pelan di seberang sana. “Why didn't you reply to my message from yesterday? You didn't pick up my call last night either.”

“Sorry, I have many things to do. Aku memang jarang pegang hp,” urai Arletta.

“Apa kamu baik-baik saja?” Arletta mengangguk singkat. “Tapi kamu terlihat sedikit pucat. Kamu gak pernah telat minum obat kamu, ‘kan?” sambung Louis melihat wajah kekasihnya itu terlihat pucat tidak seperti biasanya.

“Aku baik-baik saja, mungkin efek pencahayaan atau kamera aja,” kilah Arletta.

“Don't push yourself too hard, Dearest. You should get enough rest and not get too tired,” pesan Louis.

Arletta hanya mengangguk singkat. “End of talk. Aku harus kembali mengerjakan tugasku bersama Kai,” pamit Arletta.

" Jangan dekat-dekat dengan dia,” peringat Louis.

“Iya.” Arletta mengiyakan saja ucapan Louis agar laki-laki itu berhenti mengganggunya.

“Oh ya, Michele kenapa gak bisa dihubungi, ya? Is everything okay in Indonesia?” Senyum simpul milik Louis luntur ketika mendengar nama gadis yang ia benci disebut oleh Arletta.

“Aku tidak tahu karena aku tidak lagi tinggal di apartemen. Aku pulang ke rumah untuk menemani mami,” jawab Louis tidak sepenuhnya bohong.

“Apa aku boleh minta tolong untuk kamu lihat kondisi Michele di apartemen?” pinta Arletta.

“Aku sibuk, mami sedang sakit jadi aku tidak bisa meninggalkannya,” tolak Louis.

“Alright, get well soon for your mom.” Arletta tidak lagi memaksa Louis karena takut laki-laki itu akan kesal dan berimbas pada Michele.

Last but Not Least Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang