PART (14)

1.7K 87 1
                                    


Mahdi terbangun tepat pukul 04.00 pagi, ia bergegas melangkahkan kaki ke dapur untuk memasak. Dan tanpa diduga, ternyata Anna telah ada disana sedang memotong sayuran.


"Eeeh, ka Mahdi udah banguun." Ujar Anna lembut

"Iya niih, hhmm ngomong-ngomong terima kasih ya kamu udah bangun pagi dan mau masakin sarapan buat anak-anak."

"Iyaa kak, sama-sama."

   Mahdipun melangkahkan kakinya ke kamar mandi untuk segera mandi dan mengambil air wudhu. Di tempat yang berbeda, Raina sedang duduk sambil memikirkan Mahdi dengan mata yang bengkak memerah, bukan karna menangis melainkan karna memang Raina tak tidur semalaman memikirkan Mahdi yang tak pernah sekali pun memikirkan nya. Raina melangkah malas menuju wastafel untuk membasuh wajahnya yang kusam, suara ketukan pintu terdengar sangat keras, ternyata itu bii Darni sang ART.

"Ada apa biii?" Ujar Raina dengan nada malas

"Lhoo, kok non rain ko mata nya bengkak? merah pula."

"Gpp koo bii, cuma kurang tidur aja nih kayaknya."

"Jangan tidur larut malam noon, gak baik. Non mau sarapan apa pagi ini?"

"Gakk bii, bibi aja yaah yang sarapan maaf aku gak bisa nemenin dulu. Lagi gak nafsu makan soal nya."

"Oh yawes non, tapi nanti di kantor makan ya non."

"Iyaa bii."

    Bi Darni memang sangat baik kepada Raina, dan Raina pun sudah menganggap nya sebagai ibu sendri. Raina selalu bersikap baik, dan santun kepada bii Darni.

 ***

Waktu sudah menunjukan pukul 06.30, Mahdi berdiri sambil menggandeng kedua putra nya itu menunggu Lisa. Anna pun menghampiri dengan langkah terburu-buru sambil membawa 2 kotak makan milik Hasan&Husain:

"Untung kalian masih disini."

(Mahdi pun menoleh) "Ada apa Naa?."

"Ini kak, anak-anak lupa niih sama kotak bekelnya."

"Oiyaa terima kasih yaaa, untung kamu ngingetin."

"Iya sama-sama kak."

 Lisa pun datang, dan tanpa basa-basi lagi Mahdi langsung mengajaknya untuk berangkat. Disepanjang jalan, Lisa hanya melantunkan sholawat merdu seperti yang selalu dilakukan oleh Husna mahdi pun diam-diam ikut bersholawat di dalam hati. Hasan, Husain, dan Lisa bersholawat bersama sepanjang perjalanan. Hati Mahdi bergetar, ntah mengapa ia seperti sedang berada disisi Husna, begitu damai dan tenang. 

  Hasan & Husain melangkahkan kakinya turun dari mobil dan masuk ke sekolah. Mahdi segera memacu mobilnya menuju kantor dengan cepat, ia sangat tak ingin berlama-lama berada disamping wanita yang jelas-jelas bukan siapa-siapa nya. Tetapi setiap ia mendengar shalawat Lisa, ia merasa seperti Husna hidup kembali dalam wujud yang berbeda. Lisa memang tak secantik Husna, Raina, ataupun Anna, tetapi setidaknya Lisa memiliki sifat keibuan yang sangat besar.

   ****

   Raina berdiri di depan gerbang menyambut kedatangan Mahdi. Raina tahu Mahdi membawa seorang perempuan bersamanya, Namun ia tak menjadikan itu masalah, ia tak menganggap Lisa adalah saingannya, bahkan ia tak berfikir apapun tentang mengalahkan Lisa. Raina tahu dimana posisinya saat ini, ia lah satu-satu nya wanita yang paling dekat dengan Mahdi, dan Mahdi pun telah mengetahui semua isi hatinya. Ya meski Mahdi tak pernah sedikitpun merespon semua itu.

  *******


A/N:


Maaf bgt saiyaaang, update nya kelamaan, soalnya akutuh sibuk PKL now :v Gpp yaah pendek kaya belatung part ini :v yg penting kan ada sambungan dan kalian gak penasaran :v ok,. C&V Nya ya goooiiiisss. love you all :*

Ana Ukhibukii Fillah Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang