Part (3)

2.8K 173 1
                                    

Mahdi tersenyum bahagia, lalu langsung pamit untuk beristirahat dikamarnya, sebenarnya sedari kelas 1 Aliyah Mahdi telah mengumpulkan uang sedikit-demi sedikit untuk tabunganya dan belum pernah terpakai sama sekali uang itu. Mahdi mengambil wudhu lalu langsung segera shalat isya, tadarus, lalu beranjak tidur.

Sebenarnya pesan singkat Mahdi yang dikirimkan kepada Husna dalam seminggu hanya beberapa kali, dapat dihitung oleh jari, tak seperti muda-mudi zaman sekarang yang kalau chatingan sampai lupa waktu. Keesokan harinya Mahdi berangkat ke ATM untuk mengecek saldo tabunganya yang ternyata telah menyentuh angka Rp.170.560.000 langsung Mahdi ambil 70.000.000 untuk persediaanya melamar.

Sepulang Mahdi dari ATM, ia langsung menuju ke toko perhiasan untuk membeli cincin tunangan, dipilihlah perak 3 gram yang polos karna mereka berdua tidak suka barang-barang yang terlalu terlihat mewah.

Tibalah Mahdi di hari yang paling ia tunggu-tunggu, sengaja Mahdi tidak memberitahu kedatanganya untuk melamar kepada Husna, karna Mahdi ingin memberi kejutan yang sangat spesial. Berangkatlah Mahdi dan kedua orang tuanya ke rumah Husna, di perjalanan Mahdi selalu menggenggam kotak cincin itu sambil berzikir dan berharap agar lamaranya berlangsung lancar meski secara diam-diam seperti ini.

Mahdi sangat beraarap agar kedua orang tua Husna bisa menerima Mahdi dengan sepenuh hati walaupun secara logika, takan ada yang mampu untuk menolak lamaran Mahdi.

Sesampainya di tempat tujuan, Mahdi langsung mengetuk pintu sambil mengucap salam, beberapa detik kemudian pintu terbuka dan Husna pun tersenyum menatap kedua orang tua Mahdi. Sebenarnya Husna bertanya-tanya dalam hatinya, mengapa Mahdi dan kedua orang tuanya datang tiba-tiba seperti ini.

Husna bergegas memanggil kedua orang tuanya yang kebetulan sedang melaksanakan salat dhuha di mushola rumah mereka.

Pertemuan itu diawali dengan obrolan hangat mengenai Husna dan mahdi, tak ingin mengulur waktu lebih lama lagi, Mahdipun langsung mengungkapkan tujuan sebenarnya ia datang kesini..

"Mohon maaf sebelumnya, sebenernya buu, paak, kedatangan saya kesini itu ingin melamar Husna."

Semua pandangan menuju Mahdi, Mahdi tertunduk sambil menghela nafas.

"Memang kesannya ini terlalu terburu-buru, tapi bukankah tak bagus juga jika kita menunda-nunda? Mahdi takut timbul fitnah bii, mii, paa, buu,."

Ayahanda Husna pun menganggukan kepalanya.

"Kita sebagai orang tua sih menyerahkan semua keputusan ini kepada Husna."

Mahdi tersenyum dan mengangguk.

"Tapi pah, maaf apa boleh Husna mengobrol 4mata dengan ka Mahdi?. Hanya sebentar saja pah, boleh kah?."

"Boleh sayang."

Kemudian Husna membimbing Mahdi menuju halaman belakang rumahnya dan duduk di sebuah kursi..

"Sebenernya apa anta yakin dengan memilih ana?."

Mahdi tersenyum, tertunduk, lalu menganggukan kepalanya.

"Yakin?. Anta gak akan nyesel?."

"Untuk apa ana nyesel nikah sama wanita pilihan Allah?."

"Sebenernya ana mau bicara jujur sama anta."

Mahdi melirik ke arah Husna. "Bicara saja."

"Tak apa? Walau nanti akan membuat hati anta hancur?."

"Tak.. ana jamin."

Dengan sangat hati-hati, Husna mengungkapkan fakta sebenarnya karna husna sudah tidak virgin lagi...

"Afwaan, ana minta maaf banget sama anta... Hmmmm, mmh.. sebenernyaa."

Mahdi menatap penuh harap,..

"Sebenernya ana udah ngak suci lagi."

Mahdi menggaruk jidatnya yang tak gatal..

"Iyaa. Ana udah gak V lagi."

Sebenarnya Mahdi kaget, sedih, namun Mahdi berusaha terlihat setenang mungkin dihadapan Husna. Mahdi menghela nafas sebelum mengawali pembicaraannya.

"Hhhmm,, tak apa-apa sebenarnya tidak penting juga masalah itu bagi ana, yang terpenting. Ana cinta anti karna Allah, jadi ana bakal nerima apapun keadaan anti."

Mata Husna berkaca-kaca, lalu melangkah perlahan meninggalkan Mahdi,dan kembali ke ruang tamu. Mahdipun menyusul dengan langkah nya yang penuh ketenangan.

"Husna udah bisa jawab paah."

Ayahanda Husna hanya tersenyum.

"Husna mau menerima Mahdi..."

***

***

Udah part 3 ni goiiss,,,,.. hhmmm masih kurang jelas ya ceritanya. semoga readersnya nambah teruus :v C&V yaooo gooiiiisss :v

Ana Ukhibukii Fillah Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang