PART (17)

1.5K 48 5
                                    

"Ketika semua itu telah nampak nyata, mengapa abu-abu itu datang lagi." -Mahdi

Apa yang ada di fikiran Mahdi kali ini hanya sebuah pertanyaan "Apakah Raina tepat untuku?." Ntah kenapa ia menjadi tiba-tiba ragu dengan Raina setelah ia memantapkan keputusan tadi pagi. Mahdi tiba-tiba merasa Raina bukanlah wanita yang diinginkan Husna untuk menggantikannya dihati Mahdi. Lalu siapakah wanita itu? Lalu apa yang harus Mahdi perbuat sedangkan Mahdi saja telah meng Iyakan pertanyaan Raina. Semua terasa sangat abu-abu, sangat membingungkan.

"Mahdi?." Ujar Raina

"Iya?."

"Ko kamu bengong sih? Gak suka ya aku mau bawain makanan untuk anak-anak? Ga seneng ya kamu ? Ga ikhlas ya nerima aku?."

Seketika Mahdi langsung menoleh kearah Raina dan tersenyum.

"Tidak, aku bukan melamunkan soal itu."

Raina menganggukan kepala, Mahdipun Mengambil Al-Qur'an yang ada di saku jas nya. Dan membaca surah Al Mulk, surah Al Qur'an yang paling Mahdi suka. Sebenarnya Mahdi membaca Al-Qur'an itu sebab ia ingin mendapat sedikit ketenangan hati, dulu ketika Husna masih hidup mereka sering bermain sambung ayat berdua setiap selesai solat. Bayang-bayang itulah yang membuat mahdi meneteskan air mata, Raina menoleh tak sengaja melihat sang pujaan hati sedang menangis, dan dengan sigap ia langsung mengambil selembar tisu dan memberikanya ke Mahdi.

"Sepertinya kamu membutuhkan ini." Ujar Raina

"Terima Kasih ya."

"Iya kembali kasih. Hhhhmmm kalo aku boleh tau, memangnya Husna se istimewa apa sih dimata kamu sampe kamu sebegitu cinta nya?."

(Mahdi menghela nafas panjang)

"Dia bukan sekedar istimewa, tapi dia itu adalah wanita paling sempurna Rain."

"Hhhmmm, lalu?."

"Dia itu bagai setetes air di kekeringan, memandangnya membuat hati saya menjadi tenang, senyum nya membuat hati saya menjadi bahagia."

"Hhmm gituu ya,, Kalo kamu mandang aku, kamu ngerasain apa?."

Mahdi risih dengan pertanyaan Raina itu, namun mahdi hanya membalasnya dengan sebuah senyuman lalu melanjutkan bacaan nya.

*****

Hari ini berlalu seperti sangat berat bagi Mahdi, sebab hari ini ia Full bersama Raina. Mahdi merasa sangat menumpuk dosa, ini bukan yang Mahdi inginkan, ini sama saja membawanya ke api neraka, ia tak bisa seperti ini terus. Mahdipun mengambil segelas air dan meminumnya.

"بسم الله الرحمن رحم. "

Air minum terasa pahit di tenggorokanya, entah mengapa ia menjadi sangat ragu dengan pilihan nya ini. Mahdi menaruh gelas di nakas, lalu menghempaskan tubuhnya ke ranjang. Dering telpon Mahdi pun berbunyi, ternyata itu panggilan masuk dari Raina.

"Assalamualaikum."

"Hhhmmmm.." Jawab Raina

Ada apa ini? Raina kok menjawab seperti itu?. Apa yang salah dengan Raina? Seperti itu lah sekiranya yang ada dibenak Mahdi .

Ana Ukhibukii Fillah Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang