PART(4)

2.7K 159 0
                                    


****


      Hati mahdi sangat bahagia, mungkin hari ini hari paling membahagiakan di hidupnya. mereka semua sudah merencanakan soal hari pernikahan mahdi yang hanya tinggal 2 minggu lagi. Keesokan harinya, mahdi mengajak husna jalan ke sebuah mall untuk mencari mahar atau hantaran untuk pernikahan mereka nanti. Mahdi menjemput husna dirumahnya, husnapun keluar dari kamarnya dengan balutan gamis berwarna coklat bercadar,.

"Sudah siap?."

Husna pun mengangguk sambil tertunduk malu.

       Disepanjang jalan, mahdi fokus menyetir mobil, sedangkan husna asyik melantunkan sholawat, sungguh pasangan yang sangat sempurna. Sesampainya di mall, mahdi mengajak husna untuk makan sebab ia tahu bahwa husna belum makan siang.

"Makan dulu yuk?."

"Nanti saja, kita kan belum menemukan apa yang ingin aku beli."

  Mahdi tersenyum manis sambil mengangguk.

"Memangnya kamu mau membeli apa bidaadariiiku?."

Husna tersipu malu..

"Yasudah ayo. kita ke toko cincin dulu yaah."

"Lho kemarin kan kamu sudah membeli cincin untuk aku."

"Tapi kan ini beda husna,, kemarin itu memang mutlak untuk kamu, kalau yang ini kan untuk kamu dan aku, cincin nikah."

Husnapun menunduk.

       Setibanya di tempat perhiasan:

"Tunjuk aja, kamu mau yang mana." (Ujar mahdi)

"Terserah kamu saja."

    Mahdi mengangguk lalu memilih cincin untuk mereka berdua, cincin mas 4 gram yang terukir nama mereka.. Terlihat sekalii rona kebahagiaan dari wajah husna meskipun terbalut cadar, sesudah itu mereka menuju ke toko sebelah untuk membeli alat-alat shalat dan Al Qur'an untuk dijadikan mahar. Mahdi membiarkan husna membeli barang apapun yang husna mau karna memang mahdi berfikir, uangnya adalah uang husna juga. Sampai ketika mereka melewati sebuah toko kosmetik, dan husna terdiam menatap toko itu.

"Ada apa husna?."

"Hhhmm.. Nggak ada apa-apa ko khi.. aku pengen sih beli alat-alat make up kayak gitu, tapi kan takutnya mubadzir karna gak akan aku pake."

Mahdi tersenyum.. "Kamu mau? ayo kita beli. pasti kepake ko husna, kan kalau di depan suami nanti kamu harus terlihat cantiik."

Husna tersipu malu.


   Husna pun membeli cukup banyak alat kecantikan, mulai dari lipstick, eye shaddow, bedak, krim malam, krim siang, lulur, masker dan lain-lain. Melihat husna yang sedang memlih-milih alat make up, mahdi hanya tersenyum sambil meng iyakan apapun yang ditunjuk oleh husna. Setelah mereka selesai belanja, mahdi kembali mengajak husna untuk makan, namun husna menolak karna ia fikir barang bawaan mereka terlalu banyak jika harus dibawa makan di resto.

      Mahdipun bergegas untuk mengantarkan husna, di sepanjang perjalanan, tiada hentinya husna melantunkan shalawat nan merdu sambil melihat-lihat ke pinggir jalan. Mahd terkejut ketika husna tiba-tiba memerintahkanya untuk berhenti, ia bilang bahwa ia ingin membeli sesuatu dipinggir jalan. Mahdipun mengangguk sambil tersenyum, ternyata husna membeli soto mie kesukaanya. Husna membeli 7 bungkus soto untuk semua anggota keluarganya, dan membeli 3 box martabak telur untuk keluarga mahdi. Senyum manis kembali dilayangkan oleh mahdi untuk husna dan husna hanya menundukan kepala..

        Sesampainya dirumah husna, mahdi langsung pamit kepada kedua orang tua husna dan memberikan 2 box martabak itu kepada husna karna jika semuanya mahdi bawa pulang, pasti tidak akan habis dan akan mubadzir. Mahdi kembali kerumahnya sambil berdzikir sepanjang jalan, menikmati kemacetan. Terbesit dalam fikiran mahdi, mengapa bisa husna yang sangat ia cintai sudah pernah dikotori oleh orang lain, ternyata aku bukan yang pertama (fikir mahdi)..

       Mahdipun melangkah kedepan pintu rumahnya sambil membawa banyak barang..

"Assalamu'alaikum."

    Pintupun terbuka...

"Sayang,, ko jam segini udah pulang, cepet banget kamu."

"Iya nih bu,, mahdi gak enak kalo harus lama-lama bawa husna keluar rumah, apalagi kan kita belum muhrim bu, takut jadi fitnah."

"Hhhmm. iyadeh, oiya ini semua buat hantaran nikah kamu nak?."

   Mahdi mengangguk semangat..

"Ibu punya kenalan ang sering banget ni ngelayanin orderan hantaran kawin kayak gini,."

"Iya bu, satu box nya berpa bu?."

"Mungkin sih 40.000 nak,."

   Mahdi mengangguk "Jadikan 10 box saja bu."

"Iya sebentar ibu kabari orangnya dulu ya,."

"Iya bu. mahdi mau mandi dulu ya buu."

"Iya sayang."


         Pemesanan sudah disepakati, barang sudah  diantar untuk segera dibikinkan menjai hantaran yang cantik,,. Seminggu tlah berlalu, kini hari membahagiakan itu telah didepan mata mahdi sangat bahagia sekali ia bisa memiliki calon istri yang sangat menjaga harga diri seperti husna. Tenda, pelaminan, semuanya telah dipesan sedemikian rupa, undangan pun telah tersebar sebanyak 1.200 undangan lebih. Banyak tokoh ustadz dan ustazah yang mereka undang, terutama para guru dan partner mengabdi...







*****




Part 4 yeay!!! Makasi banget yang udah masukin cerita ini ke reading list kalian yaaa. duuh makasih banyak makasih banyak, part 4 ini agak ngebosenin ya? hehe maklum, di part ini tuh kan nyeritain persiapan pernikahan dua insan ehehehe, jadi agak kurang rancu.... tapi coming soon bab 5 membahas pernikahan dan kehidupan pasca pernikahan mereka koo. hehehe.. Love u goiiss mmwwwaahh

Ana Ukhibukii Fillah Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang