Dua Kali Membeli Surga

26 2 0
                                    

"Dan tidaklah mereka memberikan infak, baik dari kecil maupun yang besar dan tidak pula melintasi suatu lembah (berjihad), kecuali akan dituliskan bagi mereka (sebagai amal kabajikan), untuk diberi balasan oleh Allah (dengan) yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan," (TQS. At-Taubahs : 121)

Lelaki itu terkenal cerdas di zamannya. Badannya sedang, tidak terlalu tinggi, tidak juga pendek. Kulitnya putih tipis, berjenggot lebat dengan bagian depan yang sedikit botak, dadanya bidang, gigi seri indah, dan rambutnya lebih rendah daripada telinganya. Lelaki itu bernama Utsman bin Affan bin Abu al-Ash bin Umayyah bin Abdu Syams bin Abdu Manaf bin Qushay bin Kilab bin Murrah bin Ka'b bin Luay bin Ghalib. Garis nasab beliau bertemu dengan garis nasab nabi Saw pada kakek kelima dari jalur ayahnya.

Abu Hurairah berkata, "Utsman telah membeli sruga dari Rasulullah Saw dua kali : pada saat membeli sumur Rumah (dan mewakafkannya untuk kaum muslimin) dan pada saat membiayai keperluan Jaisy al Usra (pasukan Perang Tabuk)".

Perihal sumur Rumah, konon ia adalah sumur tua yang berasal dari kabilah Muzan. Informasi lainnya berkata, bahwa namanya dinisbatkan untuk laki-laki dari bani Ghifar yang bernama Rumah. Pada masa Rasulullah, kaum muslimin mendatangi tempat ini guna mendapatkan air yang terpancar darinya. Sehingga, rasul mengidamkan agar kiranya tempat ini menjadi milik kaum muslimin dan kemaslahatannya. Mendengar ini, Utsman bergegas membeli sumur itu dan mewakafkannya. Menjadi pahala yang mengalir terus menerus hingga hari ini.

Adapun kedermawanannya, kian jelas tatkala Rasulullah Saw dan barisannya menghadapi masa sulit dalam Perang Tabuk. Perang tersebut memerlukan persiapan yang tidak sedikit jumlahnya. Mempersiapkan strategi, perlengkapan perang, jumlah pasukan maupun persediaan logistic yang tidak sedikit. Oleh karena itu, Rasulullah Saw menggelar gathering atau penggalangan infaq fi sabilillah memenuhi persiapan peperangan. Khutbah digelar, api jihad dikobarkan. Beliau menyemangati para sahabat akan datangnya satu diantara dua kebaikan, menang serta mendapat kemuliaan atau gugur sebagai syuhada. Para sahabat berlomba-lomba pula memberikan yang terbaik dan terbanyak dalam bentuk harta. Lalu Utsman bin Affan berkata, 'Aku akan menginfakkan seratus unta lengkap dengan pelana dan pijakan kakinya'. Rasulullah Saw kembali menyemangati pasukan. Utsman pun kembali berkata, 'Aku akan menginfakkan seratus unta lagi lengkap dengan pelana dan pijakan kakinya'. Lalu Rasullah Saw turun dari mimbar seraya kembali berkata, 'Aku akan menginfakkan seratus unta lagi lengkap dengan pelana dan pijakan kakinya'. Perawi berkata, 'Lalu kulihat Rasulullah memberi isyarat dengan menggerakkan tangannya. Abdushamads mengeluarkan tangannya seperti seorang yang terkejut dan berkata, 'Utsmans tidak akan menanggung apa-apa lagi setelah ini'.

Keteladanan menakjubkan dari seorang Utsman bin Affan. Akhlak yang terpuji dengan keluhuran budi yang sudah tertempa sedemikian rupa di bawah pengajaran Rasulullah Saw. Tidak hilang harta yang bersedekah. Ia hidup berlimpah di setiap bulirnya. Bagi orang-orang yang yakin. []

Cuap-cuap Islami Where stories live. Discover now