----
"Aku ingin bertemu dengan Jordan. Tolong antar aku padanya!." Teriak Garry tatkala ia berniat mengajak Ghea pulang. Meskipun ia kuliah di jurusan Psikologi di Universitas Indonesia, namun selalu ada waktu untuk sekedar menjemput Ghea, mengantisipasi jodohnya akan memiliki pacar. Padahal diusianya kini sudah sepantasnya Garry memiliki teman wanita yang lebih dari sahabat.
Pandangan matanya ia tuju ke sekeliling kelas, tak didapati ada lelaki bernama Jordan. Kelebihan malaikat maut memang bisa membaca nama dan umur seseorang. Dan satu-satunya yang tidak bisa ia baca hanyalah umur Ghea, jodoh yang dipilihkan Tuhan untuknya. Semua berawal dari kesalahan di masa lampau, ia mencabut nyawa seorang lelaki yang akan menikah. Calon mempelai wanita itu sudah ditakdirkan meninggal di hari H pernikahan, namun Garry malah menukar nyawa pujaan hatinya dengan nyawa calon suami sang wanita yang tidak seharusnya mati, beberapa waktu kemudian wanita itu akhirnya meninggal, malaikat maut lain diutus Tuhan menggantikan tugas Grim Reaper professional yang tak becus dalam mengemban tugas. Biar bagaimana pun takdir harus tetap dijalankan sesuai dengan peraturan yang dibuat Tuhan, karena kalau tidak, akan ada banyak kekacauan di Dunia Atas sana. Dan wanita tersebut kelak dilahirkan kembali sebagai jodoh 'Grim Reaper' (panggilan untuk malaikat maut) atas permintaannya sendiri. Sebagai gantinya, ia harus turun ke bumi sebagai manusia tanpa dosa yang akan bertemu dengan jodohnya, seorang manusia biasa. Suatu saat pasti ada Grim Reaper lain mencoba membunuh jodoh Garry jika itu sudah waktunya. Garry hanya diberi kode dari Tuhan, bahwa jodohnya adalah yang tidak bisa ia baca umurnya.
"Aku tidak ingin Kakak ikut campur urusanku kali ini." Bentak Ghea kemudian. Garry yang berada diatas motor pun turun, ia tak menyangka adiknya mulai membentak dan membantah perintahnya, ini buruk.
"Kamu harus percaya sama Kakak, dia cuma ingin memanfaatkan kamu saja. Tidak ada cinta yang abadi antara sesama manusia. Semua pasti akan tersakiti karena ditinggal mati ataupun dikhianati."
Hakikatnya cinta itu pasti akan menemui perpisahan, entah itu maut yang memisahkan, atau pilihan hati yang tak senada.
"Memangnya Kakak siapa? Kak Garry tuh tidak berperasaan, kakak tidak pernah jatuh cinta ya?."
"Sepertinya aku salah mengucapkan kata kebenaran, lebih baik aku berbohong, silahkan saja kau dekat dengan siapa pun. Aku tak akan jadi Guardian Angel-mu lagi."
Garry dipuncak amarah, meskipun Ghea adalah takdirnya, itu tak semudah yang dibayangkan. Ternyata kisah cinta manusia lebih rumit daripada malaikat, yang sebagian besar dari mereka tidak dianugerahi perasaan.
"Tuhan, apakah aku harus melihat kenyataan bahwa jodohku tak berjodoh denganku, kaum malaikat." Batin Garry.
Dilihatnya Ghea dan bayangannya menjauh dari pandangan Garry. Sedikit menyesali apa yang telah ia katakan, Garry berharap Ghea kembali ke sisinya, sebuah bayangan hitam di iris mata Garry menggelap. Ghea yang berjarak 200 meter dari motornya kini ditarik menuju pelukannya. Beruntung suasana sepi kala itu, hanya ada beberapa murid menunggu taksi di depan gerbang sembari memainkan ponselnya. Secepat kilat, lengan Garry sudah mengalungi leher jenjang Ghea. Semerbak harum rambut Ghea tak dapat dihindari lagi.
"Garry, kenapa aku ada disini? Bukannya aku tadi meninggalkanmu?."
"Kau lupa yah? Kau kan yang datang kembali padaku. Kenapa kamu memutar balikkan fakta?." Jawab Garry tak mau kalah. Ini adalah kekuatan malaikat yang pertama ia tunjukkan didepan Ghea. Sebelumnya ia pernah mengeluarkan kekuatan pengobatan juga pada Alm.Ello (Ello sudah meninggal karena Kanker Hati). Beruntung Ghea tak menyadari trik Garry yang satu ini. Dengan bola mata hitam yang fokus kepada suatu benda, ia bisa mengambil sesuatu itu mendekat kepadanya, secepat kilatan cahaya.
"Aku sayang kamu Ghee."
"Aku juga sayang Kakak."
"Aku cinta kamu Ghee."
"Aaa .. Ap..apa maksud ucapan kakak.? Tidak lucu yah. Ini bukan kakak, kakak tidak punya selera humor, jangan bercanda didepanku."
"Aku sedang belajar mengatakannya pada wanita pujaanku." Ghea pun menghadap Garry, melihat adakah sinar ketulusan terpancar dimatanya. Ghea diam sebentar untuk menghela napas, ia sangatlah bahagia, akhirnya kakak satu-satunya yang paling ganteng, bisa jatuh cinta juga. Setidaknya diusianya ke 17 ia mendapat kejutan paling membahagiakan dari seorang Garry, cowok kaku yang dijuluki 'Pangeran Muka Tembok' oleh sebagian perempuan yang menaksir padanya.
"Katakan padaku Kak! Siapa perempuan yang berhasil membuatmu jatuh hati?." Melihat pancaran sinar mata Garry terasa menyilaukan bagi Ghea. Biasanya ia selalu terlihat muram dan menyeramkan. Teduh seperti mendung tatapan mata itu. Tetapi Garry yang dia lihat kini adalah Garry yang berbeda. Jauh lebih manusiawi.
Tangan kekar Garry menyibak poni Ghea, sebuah senyuman tersunggging di raut mukanya. Jarak pandang mereka hanya beberapa inchi.
"Dirimu."
"Diriku?" Garry mengangkat alis kanannya. Bahasa tubuh dari 'iya, memangnya kenapa?'
"Iya, dirimu." Kata itu lolos lagi dari mulut manis Garry. Ghea yang terpojok mulai mengatur jarak diantara mereka berdua. Hingga sebuah tangan meraih tangan mungil Ghea. Garry terkesiap dan menatap intens lelaki itu, meredam kemarahan yang mengganjal, siap untuk diledakkan, dari beberapa detik peraduan matanya bertemu dengan cowok tadi, Garry tahu informasi nama dan juga umur lelaki bermata sipit itu. Penglihatan Garry akan berhasil jika ia mampu menyelami lebih jauh dari sekedar tahu warna coklat manik matanya.
Tanpa kata, mereka pergi meninggalkan Garry, walaupun Ghea sempat menoleh kebelakang, namun ia tak melawan tatkala tangan lelaki itu tak henti menarik Ghea menjauh dari Garry.
.......
See yaa!
KAMU SEDANG MEMBACA
Methamorphosis
FantasySuatu hari ia bertemu Sang Adik, wajahnya berbinar-binar, seolah-olah hari itu adalah yang paling berkesan dalam 2 dekade kehidupannya. Ternyata dia berhasil mematahkan kutukan jomblo yang banyak dilontarkan oleh teman-temannya. Garry Patrick Sidik...