Kenangan pahit malam itu membuat Garry tak bisa berpikir normal. Setiap kejadian membuatnya berpikir bahwa Tuhan telah mengubah skenario hidupnya sebagai Manusia Setengah Malaikat. Ghea secara tertulis memang jodohnya Garry. Tapi apakah mungkin Ghea akan kembali padanya?
Sejenak untuk mengusir rasa lelah hati, Garry ditawari casting Model oleh seorang manager Model terkemuka Hollywood. Setelah beberapa waktu, banyak yang sangat puas dengan kinerja Garry sehingga mengantarkannya menjadi Top Model Asia di American Top Models.
Sebuah kemeja garis2 putih dengan warna dasar hitam menghiasi tubuh jenjangnya. Rambutnya pun diangkat keatas menghasilkan potongan style pomade namun agak sedikit messy diatasnya. Ini adalah photoshoot pertamanya sebelum akhirnya ia memanjangkan rambutnya dibawah telinga.
1 tahun kemudian...
-----Lalu ia senantiasa bergonta ganti model rambut. Demi menunjang karir Garry.
Tatapan yang sayu sangat mudah dikenali oleh siapa saja yang pernah melihatnya, wajah dingin, bibir indah yang senantiasa mengatup tak bergeming saat para wanita teman satu kerja menggoda dan menyentuhnya. Walaupun dunia model adalah dunia yang masih dianggap tabu oleh sebagian orang, namun tidak bagi Garry, ia masih menganut paham bahwa Cinta itu suci, dan hanya akan dirasakan oleh orang-orang yang mengagungkan cinta itu sendiri, bukan nafsu untuk memiliki. Pergaulan bebas di Amerika tak membuatnya goyah dari cinta Ghea yang ia yakini masih milik Garry, selamanya.
"Tolong! Toloongg!" Sebuah suara muncul dihati Garry memaksanya ke suatu tempat, sama seperti suara Ghea saat masih bersama Jordan. Baru kali ini suara itu jelas sekali ditelinga Garry setelah sekian lama Ghea tak menyebut namanya.
"Garry, tolong aku..."
Tiba-tiba sebuah tangan menyentuh pundak Garry, berusaha menggoda gairah Garry yang sedari tadi memuncak karena para model memakai baju yang 'kekurangan bahan'. Budaya barat membuat orang-orang disini menjadi gila, beruntung Garry tak ikutan gila. Suara itu terus menggema ditelinga hingga rasanya ingin membatalkan acara Fashion Week di Los Angeles ini. Reflek tangan Garry mengusir tangan-tangan nakal disamping kiri-kanan nya.
"I'm sorry, i'll go to the lavatory."
Asap berbau aspal menguap disebuah kamar kecil, Garry melakukan teleportasi seperti biasanya, asap hitam membumbung keseluruh penjuru toilet, menimbulkan rasa ingin muntah bagi siapa saja yang menghirupnya.
"Tolong!" Dua perampok tak hentinya menarik tas ransel yang ada di gendongan Ghea. Tiba-tiba seorang rampok menodongkan pisaunya lalu memainkan pisau itu didepan wajah Ghea, membuat bulu kuduk Ghea merinding. Gang sempit di malam hari yang biasa ia lewati bersama Jordan sepi tak terkendali. Tak ada petugas keamanan yang berjaga karena Ghea tidak tinggal di perumahan elite. Perampok berbandana merah menusuk perut Ghea dibagian lambung. Rasanya menyayat hati, sakit bukan main bagaikan dijatuhi jarum ribuan jumlahnya. Perih dan sayatan itu masih mengeluarkan darah segar, sementara penodong itu telah kabur dengan semua uang kartu kredit, atm dan laptop yang tersisa dari hasil menjual perusahaan kepada salah seorang pengusaha sukses dibawah naungan Perusahaan Mandala. Lalu dimana Garry saat ini?
"Garry. Kau terlambat! Rasanya aku mau mati saja."
"Tidak Ghea kamu belum mati, aku pasti akan menyembuhkanmu."
"Tidak Garry aku sudah tidak tahan lagi."
"Aku akan menyembuhkan lukamu Ghea, bertahanlah." Ucapnya ketakutan, karena selama ini Garry tidak pernah bisa membaca sisa umur Ghea.
Sekejap kilatan cahaya putih di tangan Garry berubah menjadi bola-bola asap hitam, kejadiannya persis seperti yang pernah Garry lakukan pada Ello dulu.
Dengan sedikit rasa panas yang membakar karena udara panas yang dihasilkan tangan Garry, membuat Ghea menggeliat kesakitan.
Bagaimanakah kelanjutannya? Apakah Garry dapat menyelamatkan nyawa Ghea?
To be continued...:)
KAMU SEDANG MEMBACA
Methamorphosis
FantasySuatu hari ia bertemu Sang Adik, wajahnya berbinar-binar, seolah-olah hari itu adalah yang paling berkesan dalam 2 dekade kehidupannya. Ternyata dia berhasil mematahkan kutukan jomblo yang banyak dilontarkan oleh teman-temannya. Garry Patrick Sidik...