Grim Reaper II

38 2 3
                                    

"Sss... siapa kamu? Makhluk macam apa kamu?" Ghea sangat terkejut menatap tak percaya perubahan Garry, bermula dari kepulan asap hitam menyelimuti Garry, memutar bak tornado dan menghilang bagai debu, menghasilkan wujud malaikat pencabut nyawa yang sesungguhnya. Berjubah hitam dengan penutup kepala menutupi sebagian wajahnya. Suara Garry mendadak meninggi dengan volume yang tak bisa dicapai manusia mana pun dibumi. Ibu Verona yang sedari tadi terbaring, kini duduk menyilakan kakinya, seolah-olah menyaksikan semua yang sedang terjadi disini. Aroma asap hitam bak aspal dicairkan menyeruak ke seluruh penjuru kamar. Dalam sekejap, Ibu Verona terbaring tak bernyawa.

"Ibuu...." Ghea terisak dan berusaha menyanggah kepala ibunya, membuat Ghea salah paham. Ditatapnya sosok malaikat maut didepan mata.

"Aku Grim Reaper, aku adalah malaikat maut yang dikutuk Tuhan menjadi seorang manusia

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aku Grim Reaper, aku adalah malaikat maut yang dikutuk Tuhan menjadi seorang manusia. Meski aku dapat berubah menjadi wujud asliku, tapi aku tidak dapat mengambil nyawa ibumu. Temanku lah yang telah mengambil nyawa ibumu. Maafkan aku! Sekarang kau tahu siapa diriku."

"Bohong! Kau lah yang sudah mengambil nyawa ibuku, aku benci kamu! Aku benci Garry! Pergi dari sini, dan jangan kembali!"

"Ghea."

"Pergi kamu! Kalau kamu Garry kamu seharusnya menangis melihat ibumu seperti ini. Kamu memang makhluk tak berperasaan." Kata Ghea berapi-api. Semua benda di atas nakas kini melayang menuju Garry, namun tak satu pun yang dapat melukai Garry. Sebuah foto kebersamaan Garry dan Ghea beberapa waktu lalu pun tak luput jadi umpannya, menyebabkan pigura di foto tersebut pecah berantakan didepan Garry. Tubuhnya kini tembus dari benda apa pun. Omongan Ghea ada benarnya, malaikat memang tidak ditakdirkan memiliki perasaan namun anehnya Garry dulu pernah mencintai perempuan yang 99% mirip Ghea jika dilihat dari sisi mana pun. Kesalahan yang tak akan dilupakan para penghuni alam baka. Sesosok malaikat jatuh cinta.

"Ghea." Garry terus memanggil Ghea, berharap Ghea mengerti dengan semua keadaan ini.

"Sudah berapa kali kubilang, Pergi kamu!."

"Ghea, jika kamu butuh aku dalam wujud manusia, aku akan selalu ada untukmu, jika kau membutuhkanku dalam wujud ini aku pun siap membantu kapan pun."

"Apa yang bisa diperbuat malaikat pembunuh Ibuku?."

"Aku bukan pembunuh Ghea, dan aku akan pergi dari sini jika itu kemauanmu." Gorden jendela tersibak angin dari dalam rumah entah dari mana angin sebesar itu berasal. Sebagian yang lain dari jendela terbuka, sebuah kepulan asap mengakhiri tragedi ini. Pada akhirnya Garry tetap menunjukan siapa dia sebenarnya, walaupun ia tahu situasi pasti akan jadi rumit. Ghea akan setengah mati membencinya, tak ada pilihan lain.

See yaa To be Continued....

MethamorphosisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang