Tak Bisa Diselamatkan

14 0 0
                                    

Ghea terus merasa kesakitan, luka tubuhnya malah semakin meradang, pisau yang digunakan para penodong sepertinya sangatlah tajam, menyisakan luka sayatan yang bertambah besar setelah Garry memberinya sedikit mantra. Meski pisau itu tak menancap, tetapi darah yang keluar seakan aliran air sungai yang mengalir ke hulu, begitu deras hingga seseorang datang dari arah belakang. Seorang pemuda dengan postur tinggi bak model dan berwajah tampan blasteran Inggris.

"Grim Reaper, kau tidak bisa menyelamatkan nyawa jodohmu." Kata malaikat Mikail datang dalam wujud manusia. Mikail sebagai malaikat yang memegang tahta keadilan di dunia malaikat pun akhirnya turun tangan, itu semua karena Garry sudah pernah menyelamatkannya dimasa lalu, walaupun itu bukan Ghea, melainkan wanita lain yang menjadi penyebab reinkarnasinya Ghea.

 Mikail sebagai malaikat yang memegang tahta keadilan di dunia malaikat pun akhirnya turun tangan, itu semua karena Garry sudah pernah menyelamatkannya dimasa lalu, walaupun itu bukan Ghea, melainkan wanita lain yang menjadi penyebab reinkarnasiny...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Tetap saja jika menyelamatkan Ghea untuk kedua kalinya dikabulkan Tuhan, maka akan terjadi peristiwa dimana malaikat dileburkan jadi abu beterbangan di Dunia Atas, berteriak meminta tolong lalu ketika tak ada satupun yang menolongnya, maka ia akan mati.

"Ghea?" Lirih Garry menyebut namanya.

"Bangun Ghea?" Panggilnya lagi seraya menepuk-nepuk pipi Ghea berulang kali.

"Wahai Malaikat keadilan, berikanlah keadilan padaku, baru saja aku bertemu dengannya, dan siap untuk mendapatkan hatinya kembali, kenapa Tuhan hendak mengambil nyawanya."

"Dia belum mati, kau hanya perlu membawanya ke Rumah Sakit. Bersikaplah layaknya manusia, kau masih ingat bukan perjanjian yang pernah kau buat dengan Tuhan?" Nada bicaranya lantang, sikap arogan Mikail ternyata masih  melekat padanya. Yang diharapkan Garry saat ini adalah ia dapat menyelamatkan nyawa Ghea, bukan membahas perjanjian dengan Tuhan yang telah berlangsung berpuluh-puluh tahun lamanya sebelum Ghea akhirnya reinkarnasi dan Garry dibesarkan semenjak bayi oleh Ibu Verona.

"Bisa kau sebutkan isi perjanjian itu?"

"Bisakah aku menyelamatkan nyawa Ghea selagi ia sedang sekarat dan pingsan?" Kini giliran Garry balas bertanya, ia sudah tidak sanggup melihat penderitaan Ghea. Muka sedingin es dan putih pucat yang tergambar di rona wajah Ghea semakin membiru. Garry sangat ketakutan, sedangkan Mikail tertawa dengan sangat keras tanpa dosa.

"Aku baru melihat kisah malaikat jatuh cinta, bukankah bangsa kita diciptakan tanpa perasaan? Kau membuat Dunia Atas terguncang berkali-kali dengan kelakuanmu."

"Kau akan kembali jadi malaikat maut Garry, jika kamu berhasil membuat Ghea jatuh cinta kepadamu, hahaha. Kau mungkin tidak dirugikan, tapi Ghea? Apakah dia sanggup kehilangan kamu setelah dirinya mencintai hatimu yang bahkan tak tercipta dari dunia atas."Mikail meletakan tangannya menyentuh pundak Garry semburat sinar putih menyilaukan mata, bau semerbak wangi kasturi menyelimuti Mikael, dalam sekejap mereka ada di sebuah rumah sakit besar di Jakarta.

"Kau tidak akan bisa menggunakan teleportasimu untuk menyelamatkan Ghea. Beruntung aku sedang berbaik hati."

"Terimakasih .. Mikael."

----

"Maaf Pak, istri bapak tak bisa diselamatkan." jelas seorang Dokter bedah yang telah berusaha sekuat tenaga. Menyangka Garry adalah suaminya, padahal jelas tertera di Kartu Keluarga Garry adalah kakak Ghea.

"Apa?" Garry tak bisa menyembunyikan rasa keterkejutannya. Kata-kata tadi jauh lebih menyakitkan daripada kedapatan melihat Jordan dan Ghea sedang bercumbu. Malaikat Mikail yang masih setia duduk didepan ruangan pun hanya bisa termenung sedih, seakan-akan ketidak-adilan sedang berpihak pada Garry.

To be continued.......

MethamorphosisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang