CLOSE STRANGER ✔

#11

Typo 999+++

Semoga suka sama chapter ini ;)
Jangan lupa VOMMENT-nya yah guys ;)

Biasakan tekan tombil bintang sebelum membaca ;)
Thankyou

<•~•>

Suara deringan handphone terdengar dari saku rok Werlyn, dengan cepat ia mengambilnya. Terpampang nama Tuan Pemaksa pada layar handphone.

"Ih dia lagi, dia lagi." Kata Werlyn kesal secara monolog.

Werlyn menerima panggilan itu.

"Kena-"

"YA! Cepat turun lah! Banyak orang disini!"

"HAHA, bersenang-senang lah disana. Lagian siapa suruh dateng kesekolah kalau udah tau banyak fans di sini." Balas Werlyn dengan diiringi tawanya yang sangat senang."

"Pilih turun ke bawah dan cepat pulang atau nanti malam akan menjadi hal yang paling kau sesali."

"Ya! Apa maksudmu! Itu tidak-"

"Cepatlah aku! Satu-"

"Ya! Kau-"

"Dua."

"Aish..kau-"

"Ti-"

"FINE! Tunggu di bawah."
.
.(sebelumnya ini ada instagram)
.
Sesampainya di penthouse, Werlyn langsung menuju kamar dan mengganti baju seragamnya. Ia mengambil handphonenya lalu membuka sosial media, ia membalas satu-persatu komenan di post terakhir.

Tiba-tiba sebuah panggilan masuk dan membuat Werlyn harus menjawab panggilan itu. Belum lagi yang menelponnya itu lelaki yang gadis itu sukai.

"Ya kenapa?" Tanya Werlyn berusaha tenang.

"Lo gak lupa hari ini kan? Kita ada rapat setelah pulang sekolah, tapi lo dah pulang." Kata Willow

"Oh sorry gue lupa, tadi ada hal yang mendesak, rapat setelahnya gue dateng deh."

"Hal mendesak? Calon tunangan lo dateng kan?"

Deg.

"Eh iya, bahkan aku tidak menganggapnya calon tunangan." Balas Werlyn dengan cengegesannya.

"Jangan bilang orang yang lo maksud itu yang di instagram itu?"

"Ternyata peka sekali kau!"

"Kau harus menceritakannya." Balas Willow dengan nada senang.

"Sejak kapan lo jadi suka sama hal beginian?"

"Sejak berita lo kesebar...heh, maksud gue, gue penasaran aja." Kata Willow terburu-buru memperbaikkin ucapannya.

Wait dia ngomong itu...batin Werlyn sembari menahan kesenangan.

Sret.

Handphone Werlyn di ambil dari tangannya, gadis itu langsung menoleh ke belakang dengan kagetnya sekaligus kesal.

"Ya! Kembalikan handphoneku!"

"Willow dan ada heart-nya." Ucap Landon sembari melihat nama yang ada di layar handphone itu.

"Siniin! Landon!"

"Enggak, jelasin siapa dia sebelum aku menerkammu!"

"Cukuplah! Jangan mengusik kepribadianku! Dasar Tuan Pemaksa!" Kata Werlyn dengan muka yang sudah memerah karena amarahnya.