Typo 999+++
Yang read banyak tapi yang vote dikit :(
Bosen sama ceritanya, yah?<•~•>
Keesokan harinya, Werlyn sudah siap dengan pakaiannya yang cukup tebal, mengingat semakin hari semakin dingin. Landon sudah berada di mobil hitamnya dan menunggu kedatangan istrinya saja.
Setelah semua udah siap, Landon menjalankan mobilnya ke suatu tempat yang mungkin membuat mereka mengulang masa kecilnya. Landon berhati-hati karena ia ingin mengembalikan semua ingatannya.
Werlyn tertidur pulas karena perjalanan yang cukup jauh. Butuh sekitar satu jam setengah untuk sampai disana. Landon menghentikan mobilnya dan bermaksud untuk membangunkan istrinya saat sampai di sana. Namun Landon enggan membangunkannya karena melihat ketenangan di wajah istrinya itu.
"Eughh." Weryn terbangun sambil merenggangkan badannya. Landon sedikit tertawa lalu," kita udah sampai, aku tunggu di luar."
Tidak lama kemudian, Werlyn keluar setelah semuanya udah siap. Landon menarik tangan Werlyn pelan dan membawanya kesebuah taman yang cukup sepi.
"Ini dimana?" Tanya Werlyn sambil menatap kesekeliling.
"Coba deh kamu duduk di ayunan dekat rumah pohon itu."
Werlyn berjalan mendekati ayunan itu lalu di dorong oleh Landon perlahan. Rambut Werlyn pun menari mengikuti angin di sekitarnya dan juga cuaca hari ini mendukung.
"Dulu aku punya temen, dia seneng banget main ayunan disini. Kata dia, kalau nggak ada ayunan maka harinya nggak menyenangkan."
Werlyn terdiam dan mencoba mendengarkan cerita Landon. Landon menghentikan dorongan pada ayunannya dan berputar lalu berjongkok di depan Werlyn. Lelaki itu menatap Werlyn sambil tersenyum, tatapannya bagai melihat bintang yang bersinar terang di depannya.
Coba saja kalau kau tidak lupa ingatan, Lyn. Pasti tidak susah-susah aku melakukan hal seperti ini. Batin Landon lalu meraih tangan Werlyn perlahan dan menggenggamnya.
Coba saja kalau waktu itu tidak pernah terjadi. Batin Landon.
"Ayo ke rumah pohon." Ajak Landon.
.
.
.
Dan tibalah mereka di rumah pohon yang lumayan kotor karena sudah lama tidak di tempati. Ya tentu semenjak kepergian Werlyn, Landon sudah tidak kembali untuk bermain ke rumah pohon itu.Menurutnya itu sama saja menambah luka di hati, kekesalan, dan kesedihan. Semenjak kepergian Werlyn juga ia pernah nggak makan dan bahkan diam di dalam kamar.
Kedua orangtua Landon semakin gila dan tidak tau harus apa. Akhirnya setelah Landon beranjak masuk SMP, Mereka pindah ke luar kota dan berakhir di New York.
Waktu itu ia bukanlah Landon yang periang dan terbuka, tapi menjadi kepribadian yang penutup dan dingin. Ia menjadi irit bicara.
Itu masa kecil Landon tapi setelah beberapa tahun kemudian saat mendengar kabar saat ia akan di jodohkan dengan anak teman papanya, lelaki itu tidak terima. Namun kedua orang tuanya memaksanya untuk menerimanya dengan alasan pasti anaknya akan menyukainya.
Namun karena Landon sedikit keras kepala, ia mengangguk namun ia langsung pergi ke kamarnya dengan membanting pintu dengan keras. Memang kalau Landon sedang kesal pasti ia meluapkannya pada barang bukan orang.
Dan ternyata saat hari dimana keduanya bertemu, dengan cepat Landon langsung menerimanya. Lelaki itu cukup kaget saat mengetahui Werlyn tidak mengingat dirinya.
Dan selanjutnya Landon terus berjuang untuk membuat wanita itu mengingatnya dan membuka hatinya untuk dirinya."Coba kau perhatikan, ini temanku, ini kamu. Waktu kita kecil kita selalu bermain bersama, menbuat janji. Bahkan ada sebuah botol yang waktu kita tanam bersama di bawah rumah pohon ini." Tutur Landon perlahan.
Werlyn menatap ke sekeliling rumah pohon itu yang penuh dengan foto mereka berdua waktu kecil. Sampai mata wanita itu berhenti pada satu foto di saat mereka bermain ayunan bersama.
Werlyn merasa kepalanya sakit namun ia masih bisa menahannya. Wanita itu kembali menatap sekeliling dan berhenti di foto saat mereka merayakan tahun baru bersama orangtua mereka.
Dan akhirnya, ia tahu kalau itu memang dirinya. Memori yang terkubur jauh itu sudah kembali lagi dan membuat wanita itu menitihkan air mata.
Werlyn menatap Landon sedih namun hatinya juga senang. Wanita itu sekarang tau bagaimana masa kecilnya. Ia tau siapa sahabat yang selalu ada setiap ia sedih, senang, kesal, marah, itu dia, dia Landon.
Werlyn masih menatap Landon dengan genangan air mata di matanya. Sehingga pandangannya tidak jelas, ia menghapus air mata itu.
Akhirnya aku tau kalau aku pernah kehilangan memori yang penting dan sekarang memori itu telah kembali. Batin Werlyn.
"Landon, ini aku."
Di next gak nih?
Kalo votenya dikit jadi males di next :(
Oh yah btw baca chapter setelah ini yah, penting :)2017.11.04
KAMU SEDANG MEMBACA
CLOSE STRANGER ✔
Romance{Completed ✅} HIGHEST RANK : #147 in Romance - 2017/10/31 ~~~~ Di jodohkan dengan seorang lelaki yang bahkan belum di kenal? Menikah di usia muda? Siapa yang mau?! ~~~~ Werlyn Carson harus menerima kenyataan kalau ia akan di jodohkan oleh seorang...