#36

29.9K 1.1K 16
                                    

Typo 999+++

Jangan lupa meninggalkan jejaknya :)
Menurut kalian cerita ini gimana? Kalau ada kekurangan atau kesukaan kalian, coba tulis :)

Thanks :)

<•~•>

Beberapa bulan kemudian...

"SAY CHEESEEEE!!!" Teriak photographer sambil memfokuskan kamera pada beberapa di depanya yang sudah siap dengan baju wisudanya.

Selesainya, suara tepukan tangan terdengar memenuhi aula. Senyum dan tawa terpampang pada wajah yang baru saja di nyatakan lulus dari sekolah yang telah memberi mereka ilmu.

"Congratulations sayang~~." Ucap orangtua Werlyn lalu memeluk anaknya itu. Di sana bukan hanya ada kedua orangtua Werlyn namun juga ada orangtua Landon.

"Selamat yah Werlyn." Ucap Orangtua Landon lalu memeluk Werlyn. Landon pun datang ke lulusan istrinya ini. Namun sayangnya, ia di kelilingi oleh sekumpulan murid perempuan.

Akhirnya Landon terbebas dari kumpulan murid perempuan itu dan lelaki itu menghela nafas.

"Congratulations honey..love you." Kata Landon lalu memeluk dan menciump sekilas bibir Werlyn di hadapan kedua orangtua mereka.

Werlyn menatap Landon kesal namun setelahnya reda lagi.

Setelahnya mereka pulang kerumah dan melakukan barberque di malam harinya untuk merayakan kelulusan Werlyn.

Akhirnya acara selesai, tinggal Werlyn yang sedang menatap ke langit yang di penuhi oleh bintang. Wanita itu menatapnya dengan senyuman senang.

Dengan selimut tebal yang melingkari tubuhnya yang sedang terduduk di kursi balkon kamarnya.

Wanita itu berpikir mencintai lelaki itu tidak ada salahnya. Ia mulai nyaman dengan sikapnya dan merasa ada yang hilang kalau lelaki itu menghilang.

Tanpa ia sadari kalau perlahan-lahan lelaki yang berada di hatinya begeser mengganti posisi Landon. Malahan beberapa bulan ini, Willow yang selalu membuat Werlyn kesal setengah mati.

Sikap Willow berbeda, ia bukan Willow yang Werlyn kenal lagi.

Werlyn mengambil handphonenya dan memperhatikan foto kelulusannya. Mulai dari ia bersama angkatannya, teman kelasnya, teman dekatnya, kedua orangtuanya, dan terakhirnya bersama Landon atau lebih baik di sebut suaminya?

"Hey..."panggil seseorang dengan suara beratnya sambil memeluk Werlyn dari belakang.

"Kau belum mau tidur?" Tanya Landon llau duduk di sebelahnya. Werlyn menggeleng.

"Aku hanya ingin mengingat masa-masa sekolah dulu, yang di marahi guru, kena hukuman yang ringan dan juga bersembunyi dari fansmu yang selalu bertanya tentangmu."

Landon tertawa," wah apa aku sebegitu terkenalnya?"

"Menurutmu? Kau itu anak perusahaan yang terkenal sampai seluruh asia. Bagaimana kau tidak memiliki seorang fans?"

"Walaupun aku memiliki fans yang selalu menginginkanku namun hatiku dan segalanya hanya milikmu." Kata Landon sambil melingkarkan tangannya di pinggang Werlyn.

"Aish gombal."

"Lyn, lusa temenin aku ke pesta kantor yah?"

"Oke. Kalau gitu besok bantu aku membeli dress."

Landon mengangguk lalu menidurkan kepalanya di sisi bahu Werlyn. Mereka tertidur pulas di sana hingga pagi menyambut dengan suhu yang dingin.
.
.
.
Dengan sinar matahari yang masuk ke dalam rumah -penthouse- Landon, membuat kehangatan di rumah tersebut. Werlyn terbangun dan menetralkan penglihatannya, ia baru menyadari kalau semalaman ia tertidur di sini bersama Landon, dalam keadaan Landon memeluk Werlyn.

Dengan hati-hati Werlyn menyingkirkan tangan Landon yang melingkar di badannya dan beranjak dari sana. Ia mencuci mukanya lalu membuat teh hangat.

Skip.

Akhirnya semua yang di butuhkan sudah di penuhi dan mereka memutuskan untuk pulang. Malam menjadi sangat dingin karena matahari sudah menutupi dirinya. Meskipun sebenarnya sinar matahari tidak begitu menghangatkan tubuh mereka.

Jadi intinya disaat musim dingin, adanya matahari tidak akan bisa mengalahkan dinginnya musim. Bahkan jam 4 atau 5 hari sudah mulai gelap. Dan di paginya sampai jam 8 atau 9 itu juga masih gelap.

"Kemarikan tanganmu." Kata Landon lalu menarik tangan Werlyn dan memasukkannya ke dalam kantung jaket tebal miliknya.

"Kenapa kita harus berjalan kaki?" Tanya Werlyn bingung. Karena mobil mereka di tinggal di mall dan Landon menyuruh sekretarisnya untuk mengambilnya.

"Aku hanya ingin berjalan kaki bersamamu, menikmati malam yang dingin sambil berpegangan tangan dan melakukan hal romantis lainnya." Jawab Landon lalu mengacak rambut Werlyn gemas.

"Hey ayo kesana." Ajak Landon lalu menarik tangan Werlyn ke sebuah taman yang di penuhi lampu kecil. Di sana masih ada sebuah pohon natal cukup besar. Padahal natal sudah berlalu.

"Kamu kesana nanti aku akan memfotonya." Kata Landon lalu mengambil handphonenya. Werlyn berlari mendekati pohon natal dan berpose.

Dan akhirnya malam itu mereka lewati bersama dengan canda tawa dan juga mendekatkan diri mereka.

2 tahun. Enyahlah dia. Batin Landon.

Next?

2017.11.17

CLOSE STRANGER ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang