Fikih untuk Wanita:
PERTEMUAN 84KAJIAN FIKIH
Dari kitab:
Fiqhu Al-Mar'ati Al-MuslimatiPenulis:
Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin رحمه اللهبسم الله الرحمن الرحيم
الحمدلله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى اله وصحبه ومن والاه، أما بعد:Saudaraku seiman, semoga rahmat Allah dilimpahkan kepadaku dan kepada kalian semua. Amin
Akhawati fillah, marilah kita lanjutkan kajian kita ke bab yang baru, yakni bab:
SIFAT SHALAT
Yang pertama perlu dipelajari tentang SHALAT adalah:
yakinlah bahwasanya ketika kamu berdiri untuk shalat, maka sesungguhnya engkau
berdiri di hadapan Allah azza wajalla yang
mengetahui khianatnya mata dan apa yang disembunyikan di dalam dada,
mengetahui bisikan-bisikan di dalam jiwamu.Maka setelah engkau meyakini hal itu, jagalah hatimu agar tersibukkan hanya dengan shalatmu, sebagaimana tubuhmu sibuk dalam shalat.
Tubuhmu menghadap KIBLAT seperti yang diperintahkan oleh Allah azza wajalla, maka
hatimu hendaklah kamu hadapkan juga ke hadirat Allah azza wajalla.Adapun orang shalat yang menghadapkan tubuhnya ke arah yang diperintahkan, akan tetapi HATINYA tidak menghadap Allah, bahkan mungkin hatinya hilang entah ke mana, tidak ikut bersamanya ketika shalat, maka ini adalah shalat yang penuh dengan kekurangan.
Bahkan sebagian ulama berpendapat; apabila mayoritas dalam shalatnya dipenuhi dengan was-was, tidak ada kekhusyukan, maka hal itu membatalkan shalat.
Perkara ini sangat PENTING !!Maka apabila kamu menghadap untuk shalat, YAKINLAH bahwa kamu sedang menghadap kepada Allah azza wajalla.
Dan jika kamu telah berdiri untuk shalat, YAKINLAH bahwa kamu sedang bermunajat (berdialog) dengan Allah azza wajalla.
Sebagaimana sabda Rasulullah صلى الله عليه وسلم,
*إذا قام أحدكم يصلي، فإنه يناجي ربه*
"Apabila salah seorang kalian berdiri untuk shalat, maka sesungguhnya dia sedang bermunajat kepada Rabb-nya." (HR. Muttafaqun 'alaihi)
Apabila kamu sedang berdiri shalat, maka YAKINLAH bahwa Allah azza wajalla ada di hadapanmu, bukan di bumi tempat kamu berada, tapi Dia di hadapanmu sedangkan Dia azza wajalla berada di atas 'Arsy-Nya, dan hal itu tidak sulit bagi Allah, sebab Allah tidak seperti apapun di dalam semua sifat-Nya, dan Dia di atas 'Arsy-Nya, Dia di hadapan orang yang sedang shalat, maka jika kamu telah memahami hal ini, hatimu akan dipenuhi dengan
pengagungan kepada Allah,
cinta kepada-Nya, dan
taqarrub/dekat kepada-Nya.Mulailah dengan BERTAKBIR, dan ucapkan
ALLAHU AKBAR, bersamaan dengan takbir ini, ANGKATLAH kedua tanganmu sejajar dengan kedua BAHU atau setinggi kedua TELINGAMU bagian atas.Lalu letakkan tangan kananmu di atas tangan kirimu, yakni pada LENGAN (lengan kanan di atas lengan kiri).
Sebagaimana telah shahih dalam riwayat Bukhari dari hadits Sahl bin Sa'ad رضي الله عنه berkata,
*كان الناس يؤمرون أن يضع الرجل يده اليمنى على ذراعه اليسرى في الصلاة*
"Manusia diperintah agar seseorang meletakkan tangan kanannya di atas lengan kirinya di dalam shalat." (HR. Bukhari)
Kemudian kamu tundukkan KEPALAMU dan jangan mengangkatnya ke langit, karena Nabi صلى الله عليه وسلم
*نهى عن رفع البصر إلى السماء في الصلاة*
"Melarang mengangkat pandangan ke langit ketika shalat." (HR. Bukhari)
Dan sangat keras larangan beliau dalam hal itu, sehingga beliau bersabda,
*لينتهين أقوام يرفعون أبصارهم إلى السماء في الصلاة أو لا ترجع إليهم*
"Hendaklah sungguh-sungguh berhenti suatu kaum dari mengangkat pandangan mereka ke langit ketika shalat, atau tidak dikembalikan kepada mereka (pandangannya)." (HR. Muttafaqun 'alaihi)
Oleh karena itu sebagian ulama mengharamkan orang shalat mengangkat pandangannya ke langit, dan ini pendapat yang bagus sekali, sebab tidak ada ANCAMAN pada sesuatu, kecuali pada yang HARAM.
Maka TUNDUKKAN pandanganmu dan juga KEPALAMU.
Akan tetapi sebagaimana perkataan para ulama,
*لا يضع ذقنه على صدره*
"Tidak meletakkan dagunya di atas dadanya."
Yakni, jangan terlalu menunduk sampai
dagu (tempat tumbuhnya jenggot) menempel pada dada.Akan tetapi menunduk sehingga ada sedikit jarak antara dagu dengan dada.
Kemudian bacalah istiftah
KAMU SEDANG MEMBACA
FIQIH AL MAR'AH AL MUSLIMAH
SpiritualPanduan shalat, dari kitab Fiqh al Mar'ati al Muslimati. Serta membahas fikih wanita secara lengkap. Sumber: nisaa-assunnah.com