BAB 8

588 16 0
                                    

Fikih untuk Wanita:
http://tlgrm.me/fiqihwanitamuslimah
PERTEMUAN 91

KAJIAN FIKIH

Dari kitab:
Fiqhu Al-Mar'ati Al-Muslimati

Penulis:
Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin رحمه الله

بسم الله الرحمن الرحيم
الحمدلله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى اله وصحبه ومن والاه، أما بعد:

Akhawati fillah kita lanjutkan kajian fikih, masih pada BAB SIFAT SHALAT.

Kita sampai pada:

DUDUK TASYAHUD AWAL

Duduk tasyahud awal sama seperti duduk di antara dua sujud, posisi kakinya (duduk IFTIRASY), dan posisi kedua telapak tangan, yakni pada
telapak tangan kanan: jari kelingking dan jari manis digenggam, jari tengah dan ibu jari dipertemukan, sehingga membentuk lingkaran, dan jari telunjuk diluruskan .

Telapak tangan kiri direbahkan di atas paha kiri.

Lalu membaca bacaan tasyahud.

Ada beberapa riwayat bacaan tasyahud, menurut pendapat kami sebagaimana pada bacaan doa ISTIFTAH yang juga ada beberapa riwayat, yakni seharusnya kita secara bergantian membaca semua, kadang membaca tasyahud Ibnu Abbas, di waktu yang lain membaca tasyahud Ibnu Mas'ud, juga membaca tasyahud yang lain, yakni dari Nabi صلى الله عليه وسلم pernah membaca tasyahud selain riwayat dari Ibnu Abbas dan Ibnu Mas'ud, beliau صلى الله عليه وسلم membaca tasyahud sebagai berikut:

التَّحِيَّاتُ لِلَّهِ وَالصَّلَوَاتُ وَالطَّيِّبَاتُ، السَّلاَمُ عَلَيْكَ أَيُّهَا النَّبِيُّ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ. السَّلاَمُ عَلَيْنَا وَعَلٰى عِبَادِ اللَّهِ الصَّالِحِيْنَ، أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلٰهَ إِلاَّ اللَّهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ.* (متفق عليه).

"Segala penghormatan untuk Allah, doa-doa dan kebaikan-kebaikan, selamat sejahtera untukmu wahai Nabi juga rahmat Allah dan berkah-Nya, selamat sejahtera untuk kami dan untuk hamba-hamba Allah yang shalih. Saya bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang hak kecuali Allah, dan saya bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba Allah dan Rasul-Nya."  (Muttafaqun 'alaih)

Apabila shalat yang terdiri dari tiga raka'at (tsulatsiyah) atau terdiri dari empat raka'at (ruba'iyah), maka setelah selesai bacaan tasyahud awal, hendaklah ketika berdiri MENGANGKAT KEDUA TANGANNYA seperti ketika takbiratul ihram, lalu melanjutkan shalatnya, ketika berdiri hanya membaca AL-FATIHAH saja tanpa membaca surat yang lain, tapi jika kadang-kadang membaca surah juga boleh, sebagaimana riwayat pada zhahir hadits Abu Said Al-Khudri رضي الله عنه.

Kemudian duduk Kembali untuk TASYAHUD KEDUA jika shalatnya tsulatsiyah (tiga raka'at) atau ruba'iyah (empat raka'at).

TASYAHUD KEDUA

Berbeda dengan tasyahud awal pada tata cara duduknya, tasyahud kedua cara duduknya adalah duduk TAWARUK, yakni ada tiga sifat duduk tawaruk, yaitu:

1. Kaki kanan ditegakkan, dan kaki kiri dikeluarkan dari bawah betis kaki kanan, lalu duduk dengan pantat di lantai.

2. Kedua kaki direbahkan, lalu keduanya dikeluarkan dari samping kanan, kaki kiri di bawah betis kaki kanan.

3. Kaki kanan direbahkan, dan kaki kiri berada di antara paha dan betis.

Tiga sifat di atas adalah sifat duduk tawaruk, seharusnya kita melakukan ketiganya secara bergantian, kadang melakukan sifat yang ini, dan kadang melakukan sifat yang itu.

Kemudian membaca:
BACAAN TASYAHUD AKHIR, yaitu seperti bacaan pada tasyahud awal lalu ditambah dengan shalawat berikut ini:

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ ، وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ ، كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ ، إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ ، اللَّهُمَّ بَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ ، وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ ، كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ ، وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ ، إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ

"Ya Allah karuniakan shalawat atas Nabi Muhammad dan keluarga Nabi Muhammad, sebagaimana Engkau karuniakan shalawat atas Nabi Ibrahim dan keluarga Nabi Ibrahim, sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Mulia. Ya Allah limpahkan berkah atas Nabi Muhammad dan keluarga Nabi Muhammad, sebagaimana Engkau limpahkan berkah atas Nabi Ibrahim dan keluarga Nabi Ibrahim, sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Mulia." (Muttafaqun 'alaihi)

Lalu membaca doa-doa sebagai berikut:
Bersambung insya Allah

Diterjemahkan oleh Al-Ustadzah Ummu Abdillah Zainab bintu A Fikih untuk Wanita:
li Bahmid hafizhahallah pada Selasa, 14 Rabi'ul Awal 1438 H / 13 Desember 2016 M

FIQIH AL MAR'AH AL MUSLIMAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang