Part 2

296K 3.9K 72
                                    

Setelah beberapa menit Larry meninggalkan gadis itu dan membiarkan nya merungsut ke bawah lantai , kini ia datang dan membawa 1 nampan berisi makanan dan segelas susu.

Larry menaruh nampan itu di atas nakas dan mengendong tubuhnya di kasur , rambutnya berantakan bajunya sangat kacau namun entah mengapa gadis satu ini mau di apakan pesona kecantikan nya tidak akan hilang "bangun" bisiknya.

Ia melepas semua pakaian yang di kenakan gadis itu membukanya dengan cara merobek melepas semua BH dan CD miliknya hingga benar-benar bugil di hadapannya.

Lelaki itu mengendong nya untuk masuk ke dalam bath up memandikan nya dengan mengusap kan sabun di dadanya dan sesekali jari nya mengocok vagina itu.

"Bangunlah atau aku buat dirimu habis malam ini " ia tidak memasukan jarinya melainkan hanya mengocoknya dan menyentil kecil disana.

Gadis itu membuka matanya "eennghh" .

Larry tersenyum , ia mengambil shampo dan di usapkan di rambut panjang itu "baguslah kau sudah bangun ".

Ia memyampingkan tangan  Fusya kiri dan kanannya ke bawah pinggul nya , pergelangan tangan Larry mengangkat leher belakang gadis itu untuk menahan nya agar tidak terjatuh di dalam air "kenapa dadamu semakin besar padahal aku belum mengambil keperawanan mu"

Larry menekan dada itu ke bawah dengan telapak tangannya hingga tubuh gadis itu tertatap bath up ingat ..ia menekan bukan meremas "ayok menjerit lah ...aku ingin mendengar nya Fusya "

Gadis itu menahan sakit ketika punggungnya tertatap bath up ditambah tekanan tangan lelaki itu di dadanya yang sangat menekan kedalam seperti ingin melubangi dadanya saja.

Wajahnya menyembunyikan jeratan jeratan sakit , berusaha sebisa mungkin agar tidak menjerit.

Larry mengangkat tubuh putih mulus itu dan menggendong nya di depan wastafel.

Mendudukan nya di lubang wastafel melebarkan pahanya memperlihatkan vagina yang baru saja ia cuci dengan mudah .

Ia mengambil gelang karet lalu di setipkan tepat di tengah-tengah kewanitaan "aaahhhh" tubuh nya bergoyang.

"Nice ...menjerit lah lebih keras " membuang gelang karet itu.

Dibelakang kaca terlihat punggung gadis itu memerah akibat benturan nya dengan kran air.

Larry segera mengajaknya berdiri mencium bibirnya dengan kasar "sebenarnya aku ingin memprawanimu hari ini ..namun tidak ..akan aku fikirkan cara yang lebih ekstrim ..jadi siapkan rintihan panjang mu itu hanya untuk ku Fusya"

Fusya hanya diam tak bergeming sakit akibat tamparan nya masih begitu membekas .

Larry menangkup pipi itu melihat bekas tamparan yang ia sebabkan ia menjilat nya dengan nafsu "maaf sayang ".

_______________________________________

Next.....

Your Body Is My SATICFACTION | Sudah DiterbitkanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang