Part 9

147K 2.4K 30
                                    

Pagi ini Larry terbangun dari ranjangnya , disampingnya ia tidak melihat gadis itu tangannya meraba namun kosong .

Pandangan matanya menjadi turun di bawah betapa syok nya mendapati pemandangan bahwa gadis itu menyayat tangannya sendiri dengan silet , pergelangan tangannya mengeluarkan banyak darah mengalir .

Dengan cepat Larry mengambil pakaian nya mengambil pakaian dan di pakaikan paksa kepada tubuh Fusya lalu mengendong menuruni lift apartemen dan menuju rumah sakit.

"Sial apa yang aku perbuat sampai seperti ini "

Dengan berlari dan mengendong Larry membawanya ke sebuah ruang UGD dan segera di tangani oleh pihak Rumah Sakit.

Diruangan tunggu Larry duduk menundukkan kepalanya di bopong kedua tangannya mencoba mengingat kejadian apa semalam yang telah ia lakukan .

Samar-samar mulai terekam di otaknya.

"Astaga aku melukainya" frustasi sendiri dengan sikapnya.

Larry memandangi terus kedua telapak tangannya lalu dengan keras ia tonjokan di tembok belakangnya "tangan bodoh ..."

Tangannya banjir dengan cairan merah karena kerasnya benturan tangannya dengan tembok .

"Maafkan aku Fusya  ".

Beberapa menit kemudian..

Dokter telah keluar dari ruang pemeriksaan "keluarga Nona Fusya "

Larry yang mendengar nama Fusya berdiri dan menghampiri dokternya "saya dok ... Saya suaminya"

"Anda suaminya ?"

"Ya ...ya dokter saya suaminya"

Dokter perempuan itu mengajak Larry untuk berbicara empat mata ke sebuah ruangan .

"Maaf pak ..mengapa banyak sekali bagian luka pada istri bapak , dan parahnya adalah di bagian ke intimanya atau alat pribadi istri bapak mengalami luka-luka." Tegas dokter itu.

Larry menghembuskan nafasnya dengan berat "Iyah Dok saya mengerti " .

"Sepertinya istri bapak mengalami depresi berat "

"Depresi berat ?" Tanya Larry .

"Saya sarankan agar istri bapak menjaga kondisi dan tidak banyak fikiran dalam waktu dekat ini "

"Iyah baik saya mengerti "

Larry berjalan pergi menuju ruangan dimana Fusya terbaring lemah disana ,beberapa infus telah menemani tubuhnya.

Duduk disampingnya dan mengamati wajah ayu itu "maaf jika aku terlalu jahat "

Tangannya mengelus rambutnya "bangunlah Fusya "

Masih terbayang perlakuan semalam kepadanya , jeritan rintihan itu tersamar kembali di telinga Larry .

Melepas pakaian nya mencambuk nya dengan 1 hentakan yang menyakitkan .

"Ayah...ibu " gadis itu mengigau .

Larry histeris ketika mendengar Fusya berbicara dan segera memanggil dokter untuk memeriksa nya.

_______________________________________

👻👻👻👻👻👻

Your Body Is My SATICFACTION | Sudah DiterbitkanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang