Your Body Is My SATICFACTION | Sudah Diterbitkan

Part 3

Larry memberi instruksi kepada keempat anak buahnya untuk segera pindah dari basecamp ini dan tinggal di Apartemen setidaknya ia ingin melakukan hal intim itu di ruangan yang sedikit bisa dinikmati.

Namun seseorang berkunjung di basecamp nya itu ia lelaki bertubuh tegap ditanganya dan berkacamata hitam, "mana wanita yang akan kau jual padaku" duduk di hadapannya .

Larry sedikit berfikir apakah ia harus menjualnya? "Aku tidak jadi menjualnya untukmu .."

Pria di depannya itu terlihat mengamuk "kau membohongi ku Larry bagaimana bisa? Aku sudah memberi mu separuh dari harga wanita itu" menggeram tak karuan.

Larry hanya santai menepukan tangannya dan datanglah 1 anak buah Larry "Vanz ambilkan koper yang dibawah laci itu dan bawa kesini sekarang juga" Vanz salah satu anak buah Larry mengerti dan segera mengambil nya .

Koper itu di letakan Vanz di atas meja "ambillah dan pergi dari sini" usir Larry .

Pria dihadapannya mengambil koper itu dan pergi meninggalkan basecamp.

Larry berjalan menuju kamar Fusya yang ia gembok lalu ia membukanya dan terlihatlah gadis putih mulus yang hanya menggunakan BH dan CD terikat terlantang disana.

Ia mengunci kembali pintu itu melepas sepatunya dan menaiki perut gadis itu "aku akan pakaikan baju untukmu ...kita akan segera pindah ke apartemen".

"Turunlah lah biadab , perutku sungguh sakit jika harus kau duduki terus" menggerakkan tangannya yang terantai di sudut kasur.

Lelaki itu tersenyum melepas BH nya dan menjembul lah dua buah dada ranum itu berputing ping.

Memelintir nya dengan jarinya "aaahhhh sakit " teriak gadis itu .

Mengigit satu putingnya tepat di tengah-tengah nya "emph..emph.."

Tangannya melepas kedua rantai yang mengikatnya otomatis tangan itu memukul-mukul kepala itu.

Larry menelanjangi nya dengan menarik CD nya memberikan CD milik gadis itu untuk menyumpal mulutnya "emmpphh"

Ia berdiri mengambil tali untuk mengikat kedua tangan itu kembali "tidak terimakasih aku lepaskan malah memukul ku" .

Membuka lebar-lebar kedua selangkangan itu dan duduk tepat di antara kedua kaki jenjang itu .

"Tadi aku berniat menjual mu ...itu semua untuk membayar hutang keluargamu padaku yang terlalu banyak ...namun kini hutang itu kau harus membayar nya dengan memuaskan ku ...apa kau paham?"

Kaki Fusya bergerak maju mundur pertanda ia tidak ingin CD nya punya yang digunakan untuk menyumpal ia buang begitu saja "aku tidak Sudi ..aku tidak Sudi"

Memegang erat selangkangan dan membuka lebar lalu ia rantai dua kakinya yang kiri di sudut kiri yang kanan di sudut kanan kasur "kau ini nakal sekali".

Jari telunjuk nya menghentakan maju di vagina yang kering itu dengan satu dorongan kasar "aaahhhh" pinggulnya bergoyang mundur.

Meludahi vagina itu dengan ludahnya sendiri lalu diratakan dengan telapak tangannya "dasar tukang renggek , baru begini saja sudah sakit".

"Ayok jilat" menempelkan telapak tangannya di bibirnya, Fusya hanya menggeleng tidak mau .

Larry mengambil piring yang berada di nampan itu membuang isi makanannya, tangannya mengangkat piring yang pas di bawahnya adalah buah dada miliknya "ayok buka mulutmu atau aku jatuhkan piring ini tepat di dadamu".

Tidak takut dengan ancaman itu sama sekali belum bisa membuat nya untuk membuka mulutnya.

Lelaki itu benar-benar menjatuhkan piringnya di atas buah dada nya , "aaakkhhh sakit" membuka mulutnya dan Larry menjejeli nya dengan telapak tangannya "ayok jilat rasanya enak".

~

Larry dan Fusya kini sudah berada di dalam sebuah Apartemen yang bisa di bilang kelas atas .

"Fusya .. sekarang aku akan mengambil keperawanan mu dan ku anggap hutangmu lunas ..namun semua itu tidak berarti tugasmu memuaskan ku hilang ..ingat berapa hutang keluargamu" Larry membuka pakaian nya.

"Aku akan membayar nya ..tapi bukan ini caranya"

Larry menangkap rahang itu dengan kasar " kau fikir Uang sebanyak itu mampu kau peroleh hanya 1 malam?"

Ia menyelipkan tangannya ke dalam susu itu melorotkan BH nya ke bawah dan mencubit puting itu.

Mencubit kedua putingnya dengan tangan kiri dan kanannya .

Fusya hanya diam tak ingin berteriak histeris.

"Oh jadi tidak sakit?" Goda Larry

Larry menyentil puting itu , tubuhnya di lempar dan siap untuk mengambil keperawanan nya.

_______________________________________

Next..