"tidak..cara macam apa itu Evan " teriak Varen di hadapannya dengan wajah antusias.
Evan hanya memijat kepalanya terasa bosan mendengar teriakan wanita yang bernama Varen itu "tenanglah Varen ..apa dirimu tidak suka jika uang yang kita miliki bertambah banyak " .
"Cara konyol ... Kau haus akan uang Evan ...tidak kau tidak boleh melakukan nya .." menggelengkan kepalanya.
Berdiri dari meja makannya dan membuka kulkas mengambil sebotol minuman "kau juga haus akan uang bukan Varen ... dirimu meninggalkan Larry demi apa ? Demi apa lagi jika bukan uang?" Evan tersenyum.
Merasa hatinya tercuil mendengar itu menarik lengan Evan "apa-apa an kau ini Evan ...dari awal kita sudah sepakat menghancurkan Larry ...aku sudah menuruti mu membuat nya jatuh cinta kepadaku lalu aku meninggalkan nya " .
Evan hanya menaikan bahunya dengan menggenggam sebotol minuman lalu duduk dan menonton televisi.
Varen berjalan kembali mengikuti langkahnya dan berdiri tepat di hadapannya , tangannya sudah mencekram erat seperti ingin menghantam "katakan apa maksudmu ? "
"Aku juga akan mengambil istrinya ..untuk aku jual ...aku mencari tubuh-tubuh seperti itu di bar milikku "
"Jangan konyol Evan ... Kau tidak mengerti apa yang akan dilakukan Larry jika mengetahui rencana gilamu itu yang haus akan uang"
Evan berdiri mendorong tubuh Varen terjatuh di kursi"kenapa? Kau yang menikmati bukan ? Kau kira peralatan make up milikmu ..uang dan pengeluaran dari semua ini ? Uang dari mana Varen dari mana ?"
"Evan aku sedang hamil anakmu ...mengapa kau kasar kepada ku" menutup mulutnya dengan tangannya.
"Maaf kan aku Varen ..aku hanya ...maafkan aku ..." Tertunduk di didepan nya.
Pikiran Evan sangat ini sangatlah kacau .. ia ingin memiliki wanita yang bernama Fusya namun saat ini dirinya telah bersama Varen , mantan kekasih dari Larry.
Evan sangat membencinya , semua yang dimiliki Larry ia harus merampas nya bahkan kebahagiaan nya tersebut.
Itu semua ia lakukan karena masa lalu yang sangat menyakitkan sehingga menimbulkan dendam yang tak juga berhenti .
~
Pengantin baru itu telah membereskan segala persiapan untuk bulan madunya .
"Lama sekali " ucap Larry.
Membelakangi istrinya dari belakang dan mencium lehernya "terimakasih karena dirimu sudah menyelamatkan ku"
Fusya sangat geli dengan ciuman ini "Larry sekarang bulan apa?"
"February"
Fusya tidak melanjutkan aktivitasnya dan berbalik badan "aku ingin kita ke Japan ...sekarang disana musim salju Larry pasti indah "
"Baiklah kita akan ke Japan" larry mencium rambut nya.
"Tuhan katakan padaku apakah dia memang benar mencintaiku " batin Fusya.
"Tapi kita sudah memesan hotel dan tiket ke Australia"
Larry melumat bibirnya kemudian melepaskan nya "tak masalah ...kita akan ke Japan ...tapi...tapi..."
Merasa takut dihatinya kembali hadir ketika Larry kasar kepada nya"tapi apa Larry "
"Aku akan memberi sedikit hukuman kecil untukmu ...aku ingin nanti kau tidak akan melupakan walau sedetik "
Jantung nya serasa berdetak hebat tak karuan , jangan berkata bahwa hukuman itu adalah kekerasan terhadapnya, oh tidak .. oh Tuhan tidak sanggup dirinya menerima itu semua "baiklah aku tidak ingin ke Japan mari kita ke Australia saja ..."
Tangan Larry menyentuh bibirnya.."oh..no..no...kau sungguh nakal ...aku akan menambah hukuman mu nanti "
Dag..Dig..dug..seperti nyawa rasanya ingin tercabut saja "ah ...a...Larry ..."
Fusya tak berani menatapnya wajahnya hanya tertunduk , Larry menaikan wajahnya sehingga terlihat wajah ketakutan di iris matanya.
"Jangan berfikir tidak-tidak Fusya..."
"Ya baiklah ..." Balas nya.
Menciumnya kembali dengan mesra , lidahnya bermain penuh di bibirnya dan menyapu habis seperti sebuah permen manis yang sangat nikmat .
______________________________________
Baca terus ya 😊😍😍
Invite Ig : hesti_rea
Makasih semuanya...
KAMU SEDANG MEMBACA
Your Body Is My SATICFACTION | Sudah Diterbitkan
Romance21+ | TERSEDIA VERSI CETAK & VERSI E-BOOK DI GOOGLE PLAYSTORE. ~BANYAK MENGANDUNG ADEGAN SEX~ Bercerita tentang ke Brutalan seorang lelaki dalam SEX ..melampiaskan amarahnya kepada wanita cantik yang akan ia buat bertekuk lutut di hadapannya dan ber...