Fusya menangis kencang di sebuah dua pemakaman dimana itu adalah makam ayah dan ibunya .
"Ibu...ayah...." Menangis dengan sangat kencang .
"Kenapa ibu...kenapa ayah... kenapa ini harus terjadi kepadaku "
Satu tangan pundak lelaki menyentuhnya dan membuat kaget dirinya , ia menoleh menatap lelaki yang sangat tampan " si..siapa anda"
"Maaf saya tidak bisa melihat seorang wanita menangis ..jadi izinkan saya untuk membantu sedikit masalah anda" ucapnya dengan lembut.
"Tidak perlu ..pergilah ini bukan urusanmu "
Lelaki itu mengangkat tubuh gadis itu dan melihat ada dua luka di pipi kiri dan pipi kanannya.
"Mari ikutlah bersama ku..aku akan mengobatinya"
Lelaki itu mengajak nya ke rumahnya dan menyuruhnya untuk tidur dikamar.
Dengan keras Fusya menolak namun terlalu memaksa untuk tidur disana membuatnya harus menuruti perintahnya.
Ia mengambil beberapa alat pemeriksaan dan memeriksa bagian dadanya , mengambil obat luka lalu di tempelkan di pipi kiri dan kanannya.
"Perkenalkan aku adalah seorang dokter ..namaku Evan ..jika boleh tahu siapa kah nama dirimu "
"Fusya "
"Kenapa banyak sekali luka di tubuhmu ...seperti nya itu luka baru ..maaf jika lancang ..namun kurasa kau butuh teman curhat " berbicara dengan mengamati warna kebiruan di pipinya.
"Aku tidak apa-apa" sahut Fusya.
"Baiklah aku tidak memaksa " ucap Evan .
Di luar ruangan terdengar jelas suara gedoran pintu yang sangat keras mungkin jika pintu itu tidak di desain kuat maka robohlah sudah.
Evan segera menghampiri dan membuka pintu nya .
Satu tonjokan telah melayang di wajahnya ketika Evan membuka pintu itu .
"Bisakah kau bersikap lembut kepada pemilik rumah ini" mencoba menutup kembali pintu itu namun di tahan oleh Larry.
"Diam kau .. katakan dimana Fusya " menerobos pintu itu dan berhasil masuk.
"Kenapa kau menjadi seperti itu ..."
Larry berlari dan menuju kamar Evan secepatnya mengebrak pintu itu dengan kakinya , terlihatlah gadis berambut panjang memeluk bantal disana.
Ia menghampiri dan menarik tangannya "pergi dari tempat ini atau aku patahkan tulang-tulang mu"
"Larry lepas sakit..." Memukul tangan lelaki itu.
Evan tidak tinggal diam ia meninju muka Larry dengan kepalan tangannya "bersikaplah lembut pada seorang wanita"
Tangan satu Larry memberi pukulan terhadap Evan yang mencoba menghalangi sehingga Evan terjatuh "jangan ikut campur " .
Evan berdiri mencoba menonjok dan siap dengan tangan yang ia kepalkan ketika kepalan itu di layangkan Larry yang mengetahui itu menarik lengan Fusya di arahkan di depannya "bugh" satu pukulan keras menghantam hidung gadis itu .
Gadis itu jatuh pingsan ambruk , hidungnya menjadi penuh darah .
"Lihat siapa yang kasar sekarang " Larry tersenyum miring.
Evan merasa bersalah telah salah memukul kali ini , mencoba mendekati nya namun tubuh yang pingsan itu telah di gendong terlebih dahulu dan membawanya pergi.
_______________________________________
Hai hai moga sukaaa....
KAMU SEDANG MEMBACA
Your Body Is My SATICFACTION | Sudah Diterbitkan
Romance21+ | TERSEDIA VERSI CETAK & VERSI E-BOOK DI GOOGLE PLAYSTORE. ~BANYAK MENGANDUNG ADEGAN SEX~ Bercerita tentang ke Brutalan seorang lelaki dalam SEX ..melampiaskan amarahnya kepada wanita cantik yang akan ia buat bertekuk lutut di hadapannya dan ber...