Part 11

125K 2.2K 1
                                    

Dentuman-dentuman musik menggema di ruangan ini Lampu yang berwarna warni mengkerlap kerlip di setiap ruangan ini.

Dua orang tersebut berada di ruangan VIP yang sedang menunggu seseorang.

"Larry apa kau gila " teriak gadis itu.

"Tidak ..." Jawabnya singkat .

Lelaki bertubuh tegap itu kembali menemui Larry , lelaki itu adalah orang yang pernah Larry usir karena menggagalkan kesepakatan untuk menjual seorang gadis , ia bernama Edward.

Ketika Edward memasuki ruangan itu matanya tidak bisa berhenti memandangi gadis yang duduk di samping Larry .

"It's so beautiful " mengagumi kecantikan dan tubuh indahnya.

"Edward .. tawaran mu aku terima ...cepat berikan uang itu kepadaku lalu lakukan sesukamu" instruksi Larry.

"Aku tidak membawanya ...bagaimana jika besok saja kau datang ke rumahku untuk mengambil nya sendiri " ucap Edward dan matanya tak henti menatap Fusya.

"Larry apa yang kau lakukan ...jangan berkata bahwa kau akan menjual diriku pada om om di hadapanku ini"

Larry mencekram rahang nya "diam ...diam kau ... bukankah ini kemauan mu sendiri "

"Tidak Larry ... Aku hanya keceplosan ..kukira kau tidak akan menjual ku..maaf Larry ..a..aku tidak tahu..maafkan aku "

Tak ingin lelaki itu berubah-ubah pemikiran ia mengambil cepat alih "ah sudah lah Larry kau boleh pergi ..biar aku urus semuanya "

"Jangan tinggalkan aku Larry ...." Mengandeng lengan nya tak ingin pergi.

"Nikmati saja Fusya ..kita sudah tidak ada urusan ..." Melangkah pergi meninggalkan kedua orang tersebut.

"Larry " teriaknya ketika benar-benar pergi dari hadapannya.

Edward membungkam mulut gadis itu karena terlalu berisik "diam lah ..diamlah gadis kecil "

"Aaahhhh" merasa sakit karena tangannya di gigit oleh nya.

"Kau...gadis ini mulai berani "

Ia mengambil alas kaki yang ia kenakan dan memukul nya di wajah nya Edward.

"Jangan kau sentuh aku tua Bangka "

Edward sudah habis kesabaran menarik rambutnya lalu membenturkannya sedikit di tembok hingga ia pingsan tak sadarkan diri.

"Jangan mencoba melawan ku gadis kecil"

~

Edward mengajak Fusya ke sebuah ruangan yang sangat besar dan mengikat tangan dan kakinya , tubuhnya ia sandarkan pada kayu yang berdiri sebagai pembopong kakinya terikat lurus ke depan.

Edward mengambil ponselnya dan menelpon Evan.

"Kita batalkan perjanjian kita ...aku sudah membawa gadis itu dengan tanganku sendiri ..aku sudah tidak memerlukan mu" langsung mematikan ponsel nya.

Evan membanting ponsel nya hingga benar-benar pecah "Edward ....kau tidak bisa memutuskan ini semua ini".

Your Body Is My SATICFACTION | Sudah DiterbitkanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang