2. New Teacher

2.6K 83 1
                                    

Danias Hardian POV
Hari yang cukup melelahkan menjadi seorang guru baru di sekolah favorit di Jakarta. Perkenalkan namaku Danias Hardian Mandala. Aku berumur 25 tahun, tapi meskipun begitu aku sudah menikah dan mempunyai dua anak yang masih kecil-kecil.
Yang pertama Valerie Ninda Mandala yang sekarang berusia 3 tahun dan Langit Praheswara Mandala usianya 1 tahun.
Istriku bernama Aldeera Sarasvati kami memang menikah dijodohkan tapi kami tetap 'akur' dan bahagia.
Kami dulu pernah satu SMA dan kuliah di Universitas yang sama di Semarang. Kami memang berasal dari keluarga yang berada di Semarang. Ayahku pendiri Mandala's group dan Ayahnya pendiri Panjaitan's group. Kami sudah seperti sahabat.
Aku menyukai menjadi seorang guru matematika daripada seorang CEO perusahaan besar. Tapi istriku menyukai menjadi seorang CEO. Terkadang aku merasa dia seperti kurang memperhatikan anak kami. Tapi aku tidak ingin mengekangnya dia pun berhak memiliki karier sepertiku. Kembali lagi, saat hari pertamaku di SMAN Jaya Angkasa aku bertemu dengan seorang gadis manis yang tiba-tiba menabrakku.

*Flashback On*
Dia sedikit terpental ke belakang, karena menabrakku.

"Kamu gapapa kan? Maaf saya lagi buru-buru." Tanyaku menyindir dia sebenarnya.

"Gapapa kok, tadi emang saya gak liat jalan." Jawabnya sambil menunduk menahan malu.

Ahh dia peka juga dan tidak menyalahkan orang lain.

"Saya guru baru, perkenalkan nama saya Danias Mandala. Apakah kamu tau dimana ruang TU?" Tanyaku sambil mengulurkan tangan dan memperkenalkan diri.

Dia menatap wajahku sekilas,
"Oh ya, na.. na.. nama saya Rena. Ruang TU di sebelah kanan ruang guru. Dari sini bapak tinggal lurus dan belok kiri." Jawabnya gugup sambil menerima uluran tanganku.

"Terima kasih Rena, saya permisi." Ucapku sambil tersenyum manis. Dia hanya menjawab dengan tersenyum juga.

Wajah terkejutnya sangat lucu, aku selalu ingin tertawa. Apalagi saat aku masuk di kelasnya, XI IPS 4 sebelum istirahat. Saat dia mengucapkan 'Pagiii' sedangkan teman-teman yang lain sudah mengucapkannya lebih dahulu. Sangat lucu, apalagi saat dia menunduk selama pelajaranku, aku ingin tertawa keras di depannya. Saking lucunya wajah imut itu.
*Flashback Off*

Kenapa aku memikirkannya? Aku jadi teringat masa-masa ABGku. Aku memang tidak terlalu mengenal Aldeera dari SMA. Tapi setidaknya dia cewek most wanted saat SMA.

"Daddy.. Daddy.. mau mimi cucu." Ucap Lerie dengan membawa botol susu.

"Oke, mau susu putih atau coklat sayang?" Tanyaku sambil menggendong dia ke pangkuanku.

"Utih daddy." Jawabnya sambil tersenyum.

"Siap,bos!" Ucapku sambil hormat kepada Lerie. Dia tertawa bahagia.

Tepat pukul 7 malam, pintu utama terbuka dengan menampakan wajah Aldeera yang nampak kusut.

"Kenapa sayang?" Tanyaku khawatir.

"Mas, semua klien gak mau kerja sama dengan perusahaan kita karena aku udah gak single. Kenapa coba?" jawabnya dengan nada kesal.

"Memangnya kenapa? Apa hubungannya antara status single atau tidak?" Tanyaku yang tak mengerti dan tak ingin mengerti soal seperti itu.

"Alah! Segala gak tau. Punya suami bukannya kerja yang dapat gaji gede ini malah jadi guru yang bahkan masih honorer. Udah ahh capek aku mau istirahat. Jangan lupa tidur di kamar lerie. Aku capek gak mau diganggu." Ucap Aldeera sedikit berteriak kepadaku.

Aku hanya tersenyum kecut. Memang apa salahnya menjadi guru? Bukankah semua pekerjaan sama saja? Yang penting halal bukan? Tapi toh ini bukan perdebatan sekali dua kali.
Saat aldeera moodnya sedang buruk dia memang suka seperti itu. Tapi saat moodnya kembali dia pasti tidak akan seperti itu lagi.

*LINE*
RenataMarwa : Assalamua'laikum,sir. Saya mohon maaf dengan kelakuan saya di kelas. Semoga tidak akan terulang lagi. Maafkan yaa🙇

Apa ini? Bahkan dia tak berbuat kesalahan. Tapi dia meminta maaf. Lucu sekali.

DaniHMandala : Kamu gak buat salah kok ke saya. Kenapa minta maaf? Kok bisa tahu nomor saya? dari mana?

Aku membaca kembali pesanku, sambil membayangkan wajah terkejutnya.

RenataMarwa : Maaf karena ketidaksopanan saya selama di kelas, sir. Tadi saya meminta ke guru yang lain. Saya tidak enak bila belum minta maaf. Terima kasih dan maaf mengganggu.

Sopan sekali jawabannya, tanpa aku sadari aku tersenyum sendiri seperti ABG alay yang lagi sms-an sama gebetannya.

DaniHMandala : Iya saya maafkan. Tidak mengganggu.

Sepertinya dia sudah tidur karena tidak ada tanda-tanda dia akan membalas. Aku pun pergi ke kamar lerie untuk menidurkan lerie yang sejak tadi tertidur dipangkuanku setelah minum susu.

*****

Renata Naina Marwa POV
Setelah kejadian memalukan itu sampai sekarang masih menjadi trending topic anak XI IPS dari 1-7. Kalian tau lah bagaimana solidaritasnya anak IPS dalam hal kebaikan maupun keburukan contohnya iya seperti ini membully temannya gara2 tidak fokus di kelas.
Memang di SMA Jaya Angkasa anak IPS ada 7 kelas dan IPA hanya 3 kelas. Tapi tidak menyurutkan SMA Jaya Angkasa sebagai sekolah favorit di Jakarta.

Setelah semua pelajaran usai aku pulang dengan motor matic-ku. Sampai di rumah aku masih teringat dengan percakapanku dengan sahabatku. Katanya aku harus minta maaf pada sir Dani.

*Flashback On*
Di kantin aku tak nafsu makan padahal di depanku sudah ada gado-gado yang ku pesan.

"Duh, gimana dong? Aku malu banget gara-gara tadi di kelas." Ucapku dengan nada takut dan malu.

"Kamu tadi kenapa coba? Lucu sih. Minta maaf gih sama sir Dani kayaknya kamu bakal dimarahin deh. Soalnya buat kegaduhan di kelas." Ucap leta sambil memakan sisa gado-gadonya yang sudah mau habis.

"Iya udah tau guru baru malah bikin masalah. Minta maaf aja." Ucap thalita.

"Iya gimana? Aku tadi lagi liat jadwal gak ngeliat ke depan jadi gak fokus." Ucapku dengan nada sedih.

"Udah ren, kamu minta maaf aja. Nanti minta kontaknya ke mbak Lana kan dia kakaknya leta dia juga kan guru di Jaya Angkasa." Jawab key dengan tenang.

"Iya, nanti kamu ditandain anak gak sopan. Taunya sir Dani ternyata guru killer, kayak bu sarah. Nanti aku mintain kontaknya ke mbak lana." Ucap leta.

"Sip, makasih yaa sahabatku yang tersayaaaaaang." Ucapku dengan nada bahagia.

"Lebaay!" Ucap mereka serentak.
*Flashback Off*

Setelah mandi dan makan malam aku bergegas ke kamar. Aku melihat hpku diatas meja belajar. Ternyata ada Line dari Alleta.

AlletaPutri : 082219xxxxxx, tuh nomornya. Dia punya LINE. Semoga dimaafkan! Fighting!💪
RenataMarwa : Makasih leta. Amiinn..

Huh, kenapa sih aku tadi tidak fokus? Sekarang harus minta maaf pula. Mata coklat sir dani itu yang membuatku tidak fokus. Plus, mulutku yang tidak bisa diajak kompromi.
Aku memasukan nomornya ke dalam kontakku. Aku segera mengirim pesan agar sir Dani cepat-cepat memaafkanku.

*LINE*
RenataMarwa : Assalamua'laikum,sir. Saya mohon maaf dengan kelakuan saya di kelas. Semoga tidak akan terulang lagi. Maafkan yaa🙇

Duh dibales gak yah? Kalo dia masih marah gimana?

DaniHMandala : Kamu gak buat salah kok ke saya. Kenapa minta maaf? Kok bisa tahu nomor saya? dari mana?

Duh, ini hoax gak yah? Nanyain nomornya dari mana lagi, dikiranya stalker lagi.

RenataMarwa : Maaf karena ketidaksopanan saya selama di kelas, sir. Tadi saya meminta ke guru yang lain. Saya tidak enak bila belum minta maaf. Terima kasih dan maaf mengganggu.

Huh, udah deh aku gak tau harus gimana lagi.

DaniHMandala : Iya saya maafkan. Tidak mengganggu.

Mau jawab apalagi? Singkat gitu. Udahlah mending tidur yang penting udah dimaafin.

Forbidden Love💔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang