6. Weekend with you

2K 67 1
                                    

Danias Hardian Mandala POV

Akhirnya weekend juga, aku sangat lelah dengan 5 hari jam kerja di sekolah. Meski cuma 4 hari aku sekolah yang satunya libur wkwkwk..

Setelah hari itu, hari dimana aku, Rena, dan dua anakku pulang bersama. Aku semakin dekat saja dengan Rena. Entahlah rasanya nyaman saja bersama dengan Rena, mungkin karena sudah lama juga gak punya teman. Aku juga merasa bersalah kepada Rena karena membohongi dia kalau lerie dan langit adalah keponakanku bukan anakku. Aku takut dia menjauhiku, secara aku adalah pria beristri. Aku melamar pekerjaan ke SMA Jaya Angkasa saat aku dan Aldeera belum menikah, tetapi aku diterima saat aku sudah menikah. Saat interview aku bilang bahwa aku belum menikah, pasalnya SMA Jaya Angkasa adalah sekolah favorit mereka pasti memilih guru yang tidak memiliki tanggungan banyak bukan guru baru yang sudah menikah dan parahnya punya dua anak. Aku jadi merasa bersalah.

Hari dimana aku mengantar Rena ke rumahnya, sebenarnya aku kabur dari rumah karena mertuaku datang. Mereka selalu bicara kalau sebaiknya aku menjadi Direktur untuk kedua perusahaan mereka. Makanya aku pergi ke mall bersama kedua anakku dan bi Inah, baby sitter anak-anakku. Tapi aku ditelpon oleh pak Akmal untuk mengambil berkas-berkas untuk diperiksa. Makanya aku pergi ke sekolah, dan aku melihat Rena dengan wajah murungnya. Aku mengajaknya untuk mengantarnya pulang, dan pintarnya anak-anakku karena mereka bilang 'mommy' sama Rena. Karena aku beralasan jika anak kecil selalu memanggil 'daddy' kepada setiap laki-laki dan 'mommy' kepada setiap perempuan.

Sekarang aku sedang bersantai di kamar bersama dengan lerie dan langit. Untungnya mertuaku sudah pulang ke Semarang. Sudah 5 hari ini juga aldeera masih dingin kepadaku. Aku tak ambil pusing, mungkin dia tak mau diganggu.

Hari ini aku berencana mengajak Aldeera dan dua anakku untuk piknik di Puncak. Lagipula sudah lama kita tidak quality time bersama. Aku sudah memandikan kedua anakku, aku pun sudah mandi sejak jam 5 pagi. Aku juga sudah menyiapkan sarapan untuk kita bersama. Aku bergegas menuju kamar kami.

*Tok.. Tok.. Tok..*

"Sayang, bangun yuk udah siang nih. Aku sama anak-anak mau sarapan. Ikut yuk!" Ucapku

"Duluan aja, aku masih ngantuk!" Ucapnya sedikit berteriak.

"Aku mau piknik ke Puncak sama anak-anak kamu mau ikut gak?" Ucapku lagi dengan nada lembut.

"Kalo mau pergi ya pergi aja! Aku capek! Udah sana jangan ganggu!" Ucapnya berteriak kencang, sampai langit pun kaget sekali.

Aku hanya menggelengkan kepalaku, akhir-akhir ini aldeera sangat aneh. Marah-marahlah, gak masak, ngurus anak apalagi. Untung aku sabar.. Iya sih ini resiko kalo nikah muda dan punya anak. Gimana lagi kami sama-sama anak tunggal jadi orangtua kami ingin segera menimang cucu.

"Daddy.. adi kan angkat ke ucak? Sama mommy na aja. (Daddy jadi kan berangkat ke puncak? Sama mommy rena aja)" Ucap lerie.

"Siapa mommy na? Mommy deera sayang jauh banget." Ucapku bingung.

"Mommynya dede angit." Ucap lerie lagi.

"Oh, kak rena?" Tanyaku.

"Iya daddy." Ucap lerie.

Apa aku ajak Rena saja ya? Dia juga baik sama anak-anak. Anak-anak juga suka dia. Tapi alasannya apa coba? Aku Line dia aja deh.

DaniHMandala : Lerie sama langit pengen ke puncak. Main yuk! Mumpung weekend. Saya jemput jam 8 kalo mau. Kalo bisa sih mau.
RenataMarwa : Puncak? Bogor? Ingin sih. Tapi rena gak bisa kemarin banyak tugas dari guru matek. Rena belum ngerjain.
DaniHMandala : Oh, kalo gitu nanti saya bantuin. Kan saya pinter matek. Hehehe..
RenataMarwa : Sip, rena siap-siap dulu.
DaniHMandala : Iya mommy❤ cepet yaa..
RenataMarwa : Iya poppy😛
DaniHMandala : Saya otw sama anak2. Tadi yang ngetik lerie, dibantuin saya.
RenataMarwa : Iya rena tahu kok.

Forbidden Love💔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang