1. Welcome Back School

4.6K 96 4
                                    

Pandangan mata tak dapat berbohong bahwa di pertemuan pertama kita, aku sudah mencintaimu...

Perkenalkan namaku Renata Naina Marwa. Aku bersekolah di SMA Jaya Angkasa. Yap, sekolah favorit di Jakarta meskipun swasta. Aku baru saja menginjak kelas 11, 2 minggu yang lalu. Aku mempunyai 3 orang sahabat. First, Thalita Aleesha Sasikirana, and then Keysha Aqilla Reviera. Finally Alleta Putri Anjani. Sahabat yang baik dan bener-bener ngertiin banget.
Aku lahir di keluarga sederhana, ibuku seorang guru honorer. Dan ayahku seorang chef di restoran china. Jarang ada di rumah karena emang jauh sih dari rumah. Aku juga punya 2 adik perempuan yang masih kecil-kecil. Yang pertama, Nadya Azzahra masih kelas 3 SD dan yang kedua Aira Hasna masih 1 tahun. Ibuku sibuk dengan pekerjaan dan kedua adikku. Aku memaklumi karena sekarang aku memang sudah dibilang cukup dewasa.
Di sekolah pun aku bukan cewek most wanted bisa dibilang pendiam tapi jika sudah bersama temen deket yaa sedikit gila. Wkwkwk😀

Hari ini aku bangun jam 4 pagi sudah mandi dan bersiap-siap untuk sekolah. Yap, sekarang hari senin. Setelah 2 minggu liburan, rasanya sangat malas untuk pergi ke sekolah. Apalagi saat mandi, rasanya air yang menyentuh kulitku itu seperti air es.
Setelah ku panaskan motorku, aku segera menaiki motor matic-ku. Tepat jam 6, aku sampai di sekolah. Memang sudah kebiasaanku untuk selalu berangkat pagi. Aku tak tahu harus ke kelas yang mana. Bukankah sekarang aku sudah kelas 11? Tapi tetapkah kelas yang dulu. Sambil celingukan aku menabrak seseorang. Yap, seorang pria.
*Bruuuk*
Aku sedikit terpental ke belakang. "Kamu gapapa kan? Maaf saya lagi buru-buru." kata orang itu. "Gapapa kok, tadi emang saya gak liat jalan." Jawabku sambil menunduk menahan malu, jelas-jelas aku yang menabraknya.
"Saya guru baru, perkenalkan nama saya Danias Mandala. Apakah kamu tau dimana ruang TU?" Tanyanya sambil mengulurkan tangan. Aku menatap wajahnya, tak kusangka dia memang sangat tampan. Matanya coklat, kulitnya putih, badannya atletis, tingginya kira-kira 172 cm dan sepertinya masih muda kira-kira 22 tahun.
"Oh ya, na.. na.. nama saya Rena. Ruang TU di sebelah kanan ruang guru. Dari sini bapak tinggal lurus dan belok kiri." Jawabku sedikit gugup sambil menerima uluran tangannya.
"Terima kasih Rena, saya permisi." Ucapnya sambil tersenyum manis. Aku hanya menjawab dengan tersenyum juga. Entahlah aku sedikit gugup dengan guru baru itu. Aku berjalan menuju kelas lamaku, aku duduk di salah satu bangku dan membuka grup chat-ku bersama sahabat-sahabatku.
*GrupLINE*
RenataMarwa : Thali dimana?
ThalitaAleesha : Main tali2 aja neng Rena, nama sayeu Thalita.
RenataMarwa : Sorry, maksudnya masih dimana?
ThalitaAleesha : nih di depan gerbang. Kesya belum nyampe?
KeyshaAqilla : Udah, orang numpang sama lu Thali.
ThalitaAleesha : Hehehe, lupa kirain bawa kunti. *viss*
RenataMarwa : buruan sini aku di kelas yang dulu.
AlletaPutri : berisik banget sih!! Sekarang hari minggu kaleee.
RenataMarwa : Leta, sekarang hari senin kali. Bangun!! Udah jam 6 keless.
KeyshaAqilla : Leta mah kebo, rumahnya deket jadi aja siang.
ThalitaAleesha : Pengumuman kelas ada di mading. Nyamper sini, ren.
RenataMarwa : Sip.
Aku berjalan menyusuri tangga menuju mading dimana sahabat-sahabatku berada.
"Kangennya tak bertemu dirimu." Ucapku begitu dekat dengan mereka.
"Aku sih gak kangen samsek sama kamu ren." jawab thalita dan kesya bersamaan. "Jahat banget sih.. nangis nih." Ucapku sambil mengerucutkan bibir.
"Udah kita juga kangen kok, jelek banget bibir di monyong-monyongin gitu. Hahaha.. kita sekelas lagi lho di IPS 4." Kata Thalita. "Seriusan?? OMG seneng bangeet deh" jawabku dengan nada bahagia yang dibuat-buat.
Sambil menunggu bel masuk kami sengaja menunggu di kelas baru kami di XI IPS 4 dekat ruang guru. Sedikit takut juga sih karena jika gaduh pasti ketahuan.
Tepat pukul 7, Alleta dengan langkah santainya memasuki kelas. "Hai sista, apa kabar?" Ujar alleta dengan senyum yang mengembang. "Hai letaaaa.." jawab kami berbarengan.
"Leta, duduk sama key aja. Kita duduk di bangku belakang rena sama thali." Ujar key pada leta. Leta duduk di sebelah key dan menyimpan tasnya. "Enak aja kamu key, manggil aku thali. Kebiasaan banget kayak rena." Ucap thalita berdecak sebal. "Sorry, Thalita Aleesha Sasikirana." jawab key. Kita mengobrol sampai guru piket datang dan membagikan jadwal pelajaran beserta guru-guru baru yang mengajar di kelas 11.
Jam ke 3-4 Matematika (51) Mr.X
Hah? Mr. X? Siapa? Mengapa namanya Mr.X?
"Selamat pagi anak-anak." Seseorang masuk ke kelas kami.
Aku yang sedang melihat jadwal pelajaran memang tidak melihat siapa yang datang.
"Pagi pak." Jawab murid-murid di kelas kecuali aku. Karena sibuk melihat jadwal pelajaran ketika aku melihat ke depan, pandangan mataku bertemu dengan seorang pria yang tadi pagi memperkenalkan diri sebagai guru baru kepadaku. Mata coklatnya membuatku terhipnotis. "Pagiii" ucapku tanpa rasa bersalah. *Krik-krik*, Ruangan kelasku sunyi, sedetik kemudian riuh dengan suara tertawa dan mengejek. "Kenapa sih ren?" Tanya thalita. "Butuh aqua kali." ujar yang lain.
Aku hanya tersenyum kecut. Sir Dani yang ikut tertawa mulai membuka suara. "Stop! Stop! Perkenalkan nama sir Danias Hardian Mandala bisa dipanggil sir Dani. Jangan panggil bapak yah, soalnya saya masih muda, paling cuma beda 5 tahunan sama kalian dan sir guru matematika disini menggantikan ibu Sarah." Ucap sir Dani. Aku masih menunduk malu karena kejadian tadi. Sir Dani sudah mulai mengajar, tapi aku masih tetap tidak fokus karena setiap pandangan mata kami bertemu. Aku selalu terhipnotis dengan mata coklatnya. Aku juga memang sedikit membenci pelajaran matematika, karena sejak kelas 10 ibu Sarah memang guru killer kadang dari satu kelas hanya 1 orang yang tidak di remedial. "Bagaimana apa ada yang ingin ditanyakan dengan materi yang saya jelaskan?" Tanya sir Dani. "Pak, kenapa bisa ganteng banget sih?" Ucap Kayra dengan suara cemprengnya."Huuuuu!!" Jawab semua murid di kelas. "Itu tidak masuk dalam daftar materi, jika tidak ada yang ingin ditanyakan. Sekian untuk hari ini. Saya ucapkan terima kasih atas perhatiannya." Ucapnya sambil tersenyum kemudian pergi meninggalkan ruangan kelas.
"Kenapa sih ren? Suka yaa sama sir dani?" Ucap leta menggodaku. "Ng.. ng nggak kok perasaan kamu aja kali. Orang aku tadi lagi serius sama jadwal pelajaran." Ucapku gugup. "Yuk ahh ke kantin, laper banget nih!" Ucapku dengan nada sedih yang dibuat-buat. "Yuk!" Jawab mereka bertiga serempak. Fyuuhh.. leganya kegugupanku berkurang.

Gaje yak? Maafkan jika masih boring dan gak bagus, karena masih baru. Hanya penulis amatir😅

Forbidden Love💔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang