3. See You Again and Again

2.2K 82 1
                                    

Kadang pertemuan singkatlah,
Yang menyatukan apa yang tidak mungkin bersatu..
Hanya Tuhan Yang Maha Tahu
Yang akan menjawab segalanya..

Pagi ini aku sudah sampai di sekolah seperti biasa. Entah kenapa aku sengaja melewati pintu ruang guru padahal kan kelasku di sebelah kiri ruang guru. Tidak biasanya aku gila sepagi ini. Wkwkwk😆

"Ehem.. Ehem.. sedang apa kamu disitu?" Suara berat seseorang yang berada di belakangku membuatku terkejut setengah mati. Aku menoleh dan mendapati sir Dani yang sedang memperhatikanku.

"Nggak kok, sir. Saya mau ngumpulin tugas." Jawabku sekenanya.

"Bukankah sekarang ajaran baru? Memang sudah ada tugas apa?"

Mampus! Alasannya gak logis banget.

"Hehehe, sebenernya gak ada tugas cuma gak ada temen di kelas." Jawabku terkekeh.

"Iyasudah duduk saja disitu, kita ngobrol. Sir ingin tau pendapatmu tentang Jaya Angkasa." Ucapnya sambil menunjuk bangku di depan ruang TU. Dia duduk duluan, dan aku menyusulnya.

"Kamu.. eh Ren.. Renta.. atau siapa sih?"

"Rena,sir."

"Ahh iya Rena. Maaf saya lupa. Kamu suka pelajaran matek gak?"

"Gak terlalu suka, sir. Masalahnya kalo sama ibu Sarah itu gak ngerti sama sekali tiap ngajar. Yang ada remidi terus." Ucapku polos.

Kenapa jujur banget sih ren? Nanti dibilangin bu Sarah gimana? Duh ini mulut!

"Oh gitu. Iya mulai sekarang kamu harus suka saya." Ucapnya tenang.

"Hah?" Aku cengo selama beberapa saat. Suka sama sir Dani?

"Maksud saya, kalo kamu suka sama gurunya pasti kamu juga pasti suka sama pelajarannya. Dulu saya juga gitu, benci matematika tapi saya belajar menyukai guru saya makanya saya sekarang jadi guru matematika." Ucapnya sambil tersenyum seperti sedang mengingat masa lalunya.

"Oh gitu pak. Eh sir. Saya permisi kembali ke kelas. Sepertinya teman saya sudah datang." Ucapku yang melihat Thalita dan Keysha dari kejauhan. Untung mereka tak melihat ke arahku, bisa mati kutu aku.

"Iya, ren. Kalo ada masalah sama matematika. Kamu bisa hubungi saya. Kan kamu punya kontaknya." Ucap sir Dani sambil berdiri.

"Oke, sir. Ma.. ma.. Makasih." Jawabku gugup.

"Kalo besok datang pagi lagi, tunggu saja di bangku ini. Kita ngobrol lagi ya!" Ucapnya sambil berlalu pergi dan masuk ruang guru.

Duh kenapa pake ngomong kayak gitu sih, sir. Jantungku rasanya mau meloncat keluar. Yap, besok pasti aku kesini lagi.

"Darimana ren? Kok gaada di kelas? Tapi tasnya ada." Tanya key yang duduk dibelakangku.

"Abis dari toilet, key." Ucapku bohong.
Kami bertiga sama-sama terdiam larut dalam pikiran masing-masing. Aku iseng melihat foto profil sir Dani. OMG!! Tampan sekali ciptaan tuhan yang satu ini. Dia memakai baju biru dengan rambut yang acak-acakkan tapi justru menambah kadar kegantengannya. Aku stalking di beranda Line-nya, memang dia sedikit up to date di Line. Aku juga stalking dengan instagramnya. Wait.. kenapa ada foto anak kecil? Lucu sih. Apa sir Dani udah punya anak? Ahh.. kenapa aku jadi gini sih? Kepo banget sama sir Dani.

Forbidden Love💔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang