14. Sweet Trouble

1.4K 54 0
                                    

Renata Naina Marwa POV

Sebelum tidur aku menyiapkan peralatan membuat susu seperti botol susu, susu dan termos air panas. Aku tidur bersama dengan lerie dan langit, aku tak tahu jika mereka akan tertimpa masalah seperti tadi.

*Flashback On*

"Ren, jadi gak martabaknya?" Ucap kak Zein sambil berhenti.

"Jadi, tapi gak tau mau rasa apa? Aku pusing." Ucapku bingung.

"Liat aja menunya. Yuk sebelum kakak pulang." Ucapnya sambil menarik tanganku. Sebelum aku berjalan mengikutinya ada seseorang yang menubrukku dari belakang. Aku tidak jatuh karena ditangkap oleh kak zein. Aku benar-benar shock hampir saja aku mencium trotoar di jalan ini.

"Hati-hati dong kalo jalan. Jangan nabrak orang gitu. Kalo jatuh gimana?" Ujar kak zein marah pada laki-laki yang menabrakku.

"Maaf dek, itu di depan ada ibu-ibu yang kena asma. Saya lagi buru-buru minta bantuan nyari yang bawa mobil." Ujarnya.

"Dimana pak? Parah asmanya?" Ujar kak Zein.

"Di sebelah sana, kayaknya udah akut soalnya gak mempan pake spray juga. Saya butuh ambulance." Ucapnya sambil menunjukan arah ke samping warung bakso.

"Adek bawa motor? Bantuin saya manggil ambulance." Ucap bapak itu lagi.

"Iya, ayo pak. Ren, kamu tunggu sini yah. Rumah sakit depan sana kok. Jangan kemana-mana. Hati-hati." Ujar kak Zein lalu berlari.
Aku berjalan ke arah keramaian. Dari kejauhan aku melihat dua anak kecil yang sedang menangis. Bahkan tidak ada orang yang mempedulikan mereka. Aku berlari ke arah mereka karena aku merasa mengenalnya. Benar saja, itu adalah Lerie dan Langit. Aku memeluk mereka dan menenangkan mereka.

"Sayang, tenang ini mommy na." Ucapku sambil mencium mereka bergantian. Akhirnya mereka diam dalam pelukanku.

"Bibi, atit.." Ucap lerie.

"Iya sayang. Ayo kita kesana beli minum." Ucapku menunjuk kedai susu. Aku menggendong langit dan menggenggam tangan lerie. Kami masuk ke kedai susu.

"Lerie, mau rasa apa susunya?" Ucapku bertanya kepadanya.

"Utih, mommy. Angit uda. (Putih, mommy. Langit juga)." Ucap lerie.

Aku memesankan susu putih untuk mereka berdua. Aku baru ingat belum menghubungi sir Dani.

RenataMarwa : Kak, udah pulang?

Dia tidak menjawab pesanku, aku pun memencet tombol video call.

RenataMarwa : invite you to Video Call.

Dia bahkan tidak menjawab, mungkin dia belum pulang sedang menyetir mobil.

RenataMarwa : Kak
RenataMarwa : Kak..

Setelah minum susu, lerie dan langit aku ajak keluar dari kedai susu karena aku melihat kak Zein sedang mencariku.

"Kak zein, rena disini!" Ucapku sambil melambaikan tangan.

"Rena, ini anak siapa?" Ucapnya.

"Ini keponakannya guru rena kak. Yang tadi sakit babysitternya." Ucapku.

"Oh, yuk pulang kasihan mereka kayaknya capek. Daritadi nangis yah ayo digendong om." Ucapnya sambil menggendong lerie. Lerie berlari ke pelukan kak Zein. Kami pun menaiki motor dan sebelumnya aku mengirim pesan pada sir Dani.

RenataMarwa : Kak, lerie sama langit ada di rumah aku. Tadi aku liat mereka di jalan lagi nangis.

DaniHMandala : Tolong jaga mereka dulu, saya baru pulang. Saya segera kesana.

Forbidden Love💔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang