kim family 14

3.8K 329 9
                                    








NAEUN P.O.V


Maaf adalah ungkapan permintaan dan permohonan atau penyesalan dan menyesal atas suatu kesalahan. Kata maaf adalah kata yang simple, hanya terdiri dari empat huruf namun memiliki artian dan makna yang dalam. Terkadang hanya untuk mengucapkan satu suku kata itu saja, lidah terasa kelu.

Dan disini aku sekarang, berdiri di depan pintu lebar dan besar bercat putih. Tak ada perubahan dan tetap sama seperti 7 tahun yang lalu. namun bedanya adalah niatan hatiku. Jika dulu aku berdiri dan melangkah masuk kedalam dengan niatan busuk namun sekarang aku berniatan memohon ampun atas apa yang dulu aku lakukan terhadap semua orang yang berada di dalam.

Nafasku serasa tercekat dan debaran jantungku semakin tak karuan, sesak didalam hatiku yang selama tujuh tahun belakangan ini aku alami detik ini rasa sesak itu semakin menyesakkan seolah aku sangat sulit hanya untuk bernafas. Tanganku terkepal kuat dan aku menarik nafasku dalam dan kemudian aku hembuskan secara perlahan, kupejamkan kedua mataku sebelum tangan kananku yang bergetar memencet bel.

Aku berdiri disini bermodalkan nekad dan kepasrahan, intinya aku hanya ingin mengakui kesalahaanku dan aku menyesal atas itu, meminta maaf dan aku akan pergi sejauh mungkin dari kehidupan mereka.

Ceklek....

Ketika suara pintu terbuka dan berdenyit, rasa gugup dan takutku semakin menjadi. Kulihat seorang maid berdiri dihadapanku dengan senyuman manis.

"Selamat sore.... boleh saya bertemu dengan keluarga kim?"

Aku mencoba tersenyum walaupun bibirku serasa kaku dan ketat hanya untuk kutarik kedua ujungnya.

Maid itu mengangguk lalu mempersilahkanku masuk kedalam, aku berjalan gontai dibelakangnya. Pandanganku berputar melihat isi istana ini, tak banyak perubahan didalam sini hanya ada beberapa letak guci dan tambahan perabot lainnya di beberapa sudut ruangan.

Maid itu menuntunku berjalan kearah ruang tengah, ruang keluarga. Semakin dekat semakin berdebar jantungku, Tuhan sungguh aku takut. Aku benar-benar takut.

Maid itu berhenti di sebelah televisi plasma berukuran raksasa. Dapat kulihat disana tengah berkumpul semua anggota keluarga kim. Tuan kim sang bum, nyonya kim taehee, kim myungsoo, kim suzy dan ketiga anak suzy dan myungsoo.

"Maaf nyonya menganggu, ada seorang perempuan ingin bertemu dengan keluarga kim." Kulihat maid itu menunduk takut.

"Keluarga kim?"

"Ne nyonya. Ini orangnya..."

Maid itu sedikit menggeser tubuhnya kesamping sehingga seluruh sorot mata tertuju padaku. Tubuhku membeku di tempat, dapat kulihat mereka melotot kaget melihatku berdiri disini terkecuali seseorang. Orang itu awalnya kaget namun seketika itu juga ia merubah ekspresinya, wanita cantik itu tersenyum hangat kearahku. Kim Suzy, ya wanita itu Kim suzy!

"Kau......"

Suara berat nan tajam mengelegar di setiap sudut ruangan ini. Aku samakin membatu, tanganku mengeluarkan keringat dingin, kedua pelupuk mataku terasa memanas dan detak jantungku semakin tak karuan.

"Kau, bisa membawa lionel dan rachel masuk kekamar dan tolong panggilkan pengasuh charel kemari ya"

Suara lembut nan menenangkan suzy memecahkan suasana mencekam saat ini.

"Lionel dan rachel kerjakan tugas sekolahnya ya sayang, nanti mommy akan memeriksa hasilnya jika benar semua, maka mommy akan memberi kalian hadiah..."

Happy Family KimTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang