Pria yang mengendari motor itu masih tetap menampakan senyumnya.
Kalvin Jonatan Prasetya. Seorang siswa pindahan dari salah satu SMA swasta di Bandung. Ia baru bersekolah semenjak 2 hari lalu dan masuk ke kelas XI IPA 2.
Walaupun dia murid baru, tapi namanya sudah terkenal hampir ke seluruh penjuru sekolah. Apalagi bagi para siswi di sekolah ini.
Ia terkenal karena ketampanannya. Wajahnya khas seperti orang luar negri, hidungnya yang mancung, kulitnya yang putih dan juga tubuhnya yang tegak mampu membuat wanita yang melihatnya seperti terhipnotis.
"Ada apa Vin?" tanya Shasa. Ia bersikap biasa saja, walaupun terbesit sedikit rasa kagum di hatinya. Kalian tau jika Shasa adalah penggila cogan-cogan bule. Namun, rasa kagumnya itu tidak sebesar rasa kagum terhadap kekasihnya, Galuh.
"Kalian belum pulang?" Shasa mengerutkan keningnya ketika mendengar perkataan Kalvin.
Tumben sekali Ia menghampiri mereka dan bertanya seperti itu. Pikir Shasa
"Iya, lagi nunggu jemputan" jawab Shasa.
"Eh, gua udah dijemput tuh, duluan ya. Bye Sha, Vin" Anggun melambaikan tangannya kepada mereka dan mendekati motor yang dikendarai ibunya.
"Bye Nggun" Shasa melambaikan tangannya untuk membalas Anggun.
"Mau bareng aku?" tanya Kalvin yang membuat Shasa semakin bingung.
"Ngga usah, nanti ayah ke sini" ujar Shasa.
"Tapi daripada kamu nunggu sendiri" benar juga apa kata Kalvin, hari sudah semakin sore, dan dia harus menunggu ayahnya sendiri di sini.
"Tapi-bentar" Shasa menghentikan ucapannya saat mendengar dering ponselnya.
"Ayah?" ternyata ayahnya yang menelpon.
"Assalamu'alaikum, hallo yah?"
"..."
"Belum, kan nungguin ayah"
"..."
"Oh gitu, iya ngga papa yah, aku bisa naik angkot kok"
"..."
"Iya yah, wa'alaikumsalam"
Shasa mematikan sambungan teleponya dan menghembuskan nafas berat. Ternyata dugaanya benar, ayahnya tidak bisa menjemputnya karena ada pekerjaan mendadak.
"Kenapa?" tanya Kalvin.
"Ayah ngga bisa jemput" ujar Shasa lesu.
"Yaudah, ayo sama aku aja" ajak Kalvin. Shasa terlihat menimbang-nimbang ajakan Kalvin.
"Gimana? Mau ngga?"
"Ngga papa nih?" tanya Shasa memastikan.
"Iya, lagian aku 'kan yang ngajak kamu"
"Yaudah deh, daripada nungguin angkot, jam segini pasti udah susah nyari angkot"
"Yaudah yuk" Shasa menaiki motor Kalvin dan memegang jaketnya.
++++
"Thanks ya Vin" ucap Shasa saat sudah sampai di rumahnya.
"Iya sama-sama, kalo gitu aku pulang dulu ya. Bye Sha"
"Bye Vin, hati-hati" Ia melihat motor Kalvin semakin menjauh.
"Assalamu'alaikum" ucap Shasa saat memasuki rumah.
"Wa'alaikumsalam, baru pulang Sha?" tanya ibu Shasa yang sedang duduk di ruang tamu.
"Iya bu, tadi nungguin ayah, eh ternyata ayah ngga bisa jemput" ujar Shasa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Twin
Teen FictionKisah putih abu-abu seorang Shasa Dyah Pradani yang merupakan wakil ketua OSIS di sekolahnya, yang memiliki rasa lebih pada Galih Ferdinan Asyifa yang tak lain adalah partnernya dalam organisasi OSIS dan merupakan pemegang jabatan tertinggi. Tapi sa...