Shasa masih tidak percaya jika Galuh dan Galih melakukan hal itu padanya. Dia sangat kecewa pada mereka, tapi dia tidak bisa berbohong jika dia masih menyimpan rasa untuk Galuh.
"Udah Sha, ngga usah dipikirin mereka, tenangin diri lo" ujar Anggun yang tak tega melihat Shasa terus terisak.
"Sha ... kan ada kita disini, lo ngga boleh kaya gini dong, jangan nangis terus, nanti mubazir air mata lo" tambah Kalvin.
"Kenapa mereka tega sama aku? kenapa mereka kaya gitu?" isak Shasa.
"Shh ... tenang Sha" ucap Kalvin menenangkan sambil memeluk Shasa.
"Malam ini kita nginep di sini ya? kita mau selalu ada buat lo" tanya Anggun yang dibalas anggukan oleh Shasa.
"Kalo gitu gimana kalo nanti malem kita ke Happy Games? udah lama ngga kesana"
"Sipp..."
++++
"Sha, ini taruh dimana?" tanya Anggun memegang tas yang berisi bajunya.
"Taruh kamar aku aja, kalo punya Kalvin taruh kamar tamu ya, kan ngga mungkin Kalvin tidur sekamar sama kita"
"Iya iya" jawab Kalvin.
Tadi mereka berdua pulang untuk mengambil pakaian karena akan menginap di tempat Shasa malam ini.
"Ya udah, kalian udah siap kan? kalo gitu kita langsung berangkat aja" ujar Kalvin.
"Ayo"
Mereka berdua menaiki mobil Kalvin dan tentunya Kalvin yang menjadi supir. Pria itu membawa mobilnya ke salah satu pusat perbelanjaan yang tak jauh dari rumah Shasa.
"Yuk turun, udah sampai" ucap Anggun.
"Kita makan dulu ya, laper nih" ajak Kalvin.
"Ya udah ayo, gue juga laper" mereka bertiga berjalan ke dalam dan menaiki eskalator untuk menuju lantai 3.
"Kita makan ayam goreng aja, ya?"
"Sip lah, asal dibayarin" canda Shasa .
"Iya, gue yang bayar" jawab Kalvin pasrah.
"Mba, nasi ayam 3, sama minumannya ... uhm ... jus alpukat, kalian apa?" tanya Kalvin.
"Gue es jeruk aja"
"Aku samain kaya Anggun"
Setelah mencatat pesanan mereka, pelayan itu langsung pergi.
"Eh, bentar lagi kelulusan, gimana acaranya?" tanya Kalvin.
"OSIS sih udah ngerencanain, tapi acara inti dipegang sama guru, OSIS cuma hiburan-hiburan doang" jawab Shasa.
"Ohh ... kalo misalnya mau tampil di acara perpisahan boleh?" tanya Kalvin lagi.
"Boleh lah, lo mau tampil?" tanya Anggun.
"Uhm ... belum yakin sih"
"Kalo mau tampil, ngomong aja ke kita, jadi nanti kita cepet-cepet atur giliran yang mau tampil"
"Ya gue pikir-pikir lagi deh"
"Mas, mba ini pesanannya" ucap pelayan wanita itu sambil meletakan pesanan mereka di meja.
"Makasih mba" lalu dia kembali pergi.
"Makan dulu lah, jangan ngobrol terus"
Mereka menikmati makanan dalam diam. Lalu setelah beberapa menit kemudian, piring mereka sudah kosong.
"Yuk lah, main" ajak Kalvin.
"Ayo!"
"Kalian ke sana dulu, gue mau bayar makanan"
KAMU SEDANG MEMBACA
Twin
Teen FictionKisah putih abu-abu seorang Shasa Dyah Pradani yang merupakan wakil ketua OSIS di sekolahnya, yang memiliki rasa lebih pada Galih Ferdinan Asyifa yang tak lain adalah partnernya dalam organisasi OSIS dan merupakan pemegang jabatan tertinggi. Tapi sa...