Dear readers,
Maaf, ya lama banget cerita ini baru update.
Dua hari lagi akun Wattpad ini akan ulang tahun yang pertama. yaaayyy...
Saya akan update semua cerita dengan baik.
Semoga suka, ya, Readers.
Kalau senggang, Readers juga bisa membaca The Ultimate Bachelor; A Redemption yang menjadi nominee Wattpadlit Awards 2017 untuk kategori adult romance dan beberapa cerita lain di akun wattpad ini.
Terima kasih sudah membaca, ya.
***
Alarm mengejutkanku, membuat sarafku terjaga dengan serentak. Tubuhku gemetar. Dengan susah payah kutelah ludah untuk membasahi tenggorokan yang kering. Kuraba meja di samping tempat tidur untuk menghentikan bunyi 'beep' sialan itu. Rencananya, aku ingin tidur lagi. Aroma bersih seprai dan lembutnya kain selimut membuatku ingin berada di tempat tidur lebih lama. Setelah keluhan panjang, aku siap untuk kembali terlelap. Toh, dunia bisa menyusulku.
Ponselku bergetar. Getarannya cukup kuat untuk membuat bunyi dengan kayu meja. Aku mengeluh keras-keras, memaki siapa saja yang berani meneleponku pagi ini. Apa aku tidak bisa menikmati satu hari saja dengan bermalas-malasan?
Dengan sangat terpaksa, aku duduk. Layar ponsel itu membuatku mengurungkan niat membanting ponsel ke lantai. Itu bukan telepon masuk. Itu alarm rapat yang dikirim Holy. Pagi ini aku harus ke Rockwood Building. ASTAGA!
Kusandarkan kepala ke dinding sambil menonton layar ponsel yang terus berkedip. Aku sama sekali tidak berniat untuk bergerak. Kepalaku masih terasa berat. Mataku seperti lengket di kedua sisinya. Seluruh tubuhku terasa lemas. Hangover. Sensasi yang akrab, akan hilang dengan kopi dan beberapa butir pain killer.
Aku juga mengambil beberapa suntikan untuk menyuntik diri sendiri dengan penisilin. Dokterku memberikan ampul-ampul obat dengan dosis yang tepat. Yang perlu kulakukan adalah membaca keterangan pada tiap kotaknya, memasang turniket dan mencari pembuluh darahku sendiri. Jauh lebih mudah daripada mencari pasangan dasi yang pas untuk kupakai.
Sekalipun menggunakan kondom, siapa yang bisa menjamin salah satu perempuan itu benar-benar bersih dari parasit?
Venus selalu menyebut tentang hukuman Tuhan untuk gaya hidupku. Ah, dunia kedokteran sudah semakin canggih. Mereka pasti punya penangkal untuk hukuman apapun dan aku jelas punya uang yang cukup untuk membayar penangkal yang mereka jual. Lalu, apa lagi yang perlu ditakutkan?
Beberapa orang terlihat mondar-mandir membersihkan bekas pesta. Mereka membangunkan orang-orang yang masih tertidur pulas. Beberapa di antara mereka telanjang dan bertumpang tindih.
Mereka sudah hapal kondisi setelah pesta. botol minuman keras, pipa-pipa bong, sisa-sisa lintingan ganja, bekas muntahan, kondom bekas, dan barang-barang menjijikan lain akan terlihat berserakan. Mereka akan melakukan proses sterilisasi seharian penuh. Selama itu pula aku tidak akan menginjakan kakiku di sini.
Aku tidak suka kekacauan. Aku terlahir dari keluarga beradab dan bersih. Aku hanya menggunakan narkoba secukupnya. Yah, hanya untuk menikmati sensasi berada di dunia yang tidak biasa. Tidak seperti mereka yang mengemis dan mengiba untuk mendapatkan kepuasan, aku masih waras untuk tidak membiarkan otakku rusak. Aku membutuhkan kecerdasan untuk menjalankan bisnis ini. Lagipula, hidup seperti pecandu bukanlah rencanaku. Ayahku sering mengatakan kalau menjadi Rockwood itu mudah. Aku hanya perlu lahir dari sperma seorang Rockwood. Tapi, mempertahankan kehormatan nama Rockwood bukanlah hal yang mudah. Dan, aku bukan orang tolol yang mau merusaknya.

KAMU SEDANG MEMBACA
A Perfect Hollow (Complete)
RomanceLihat, betapa tampannya laki-laki itu. Wajah tampannya menutupi otak yang kosong dan hati yang sakit. Laki-laki itu mayat hidup yang tidak memiliki jiwa. Dia menghabiskan malam ulang tahun yang ke tiga puluh dua dan ratusan malam lain untuk berpesta...