12

13.9K 1.3K 31
                                    

Hai semua!

Masih dalam perayaan syukuran 9K, saya juga update cerita ini. Terima kasih banyak ya untuk kalian yang masih bersabar dan terus menunggu cerita ini publish. Sekarang saya masih mengerjakan Savanna. Sudah hampir mencapai bagian akhir. Semoga setelah Savanna selesai, saya bisa menyelesaikan juga cerita yang ini, ya.

Mampir, deh di kisah Savanna. Tapi, sebelumnya kalian harus baca Filthy Shade of Drey dulu, yah. Soalnya itu bagian pertama dari kisah Savanna dan Drey.

Terima kasih banyak. kalau kalian suka, bisa tinggalkan vote, comment, dan share cerita ini di media sosial kalian. Hihihi...

With love,

Honey Dee

***

Oke. Baiklah.

Kuakui kalau ini fase paling aneh di dalam hidupku. Sebenarnya, aku malu mengakuinya. Sungguh. Tapi fase ini penting sekali untuk diceritakan. Fase ini adalah awal dalam kejadian terbesar di dalam hidupku.

Tidak. Aku tidak bohong atau membual. Aku juga tidak sedang mabuk. Lihat wajahku? Ya, aku tahu aku memang tampan. Maksudku, lihat wajahku yang normal ini. Tidak ada tanpda-tanda kalau aku sedang teler, kan?

Kuawali fase ini dengan mondar-mandir seperti vacum cleaner ke penjuru ruangan. Aku tidak bisa menceritakan dengan detail kepadamu tentang kegelisahan yang kurasakan. Seperti ada beban berat yang menggelayuti dadaku.

Sialnya, bayangan wajah seorang gadis Latin yang namanya tidak bisa kusebutkan tanpa ereksi tidak bisa lepas dari pikiranku.

Sebenarnya kenapa?

Apakah karena aku tidak berhasil menidurinya di saat pertama bertemu?

Apa karena dia memukulku?

Apakah ini dendam?

Aku benar-benar tidak habis pikir. Tidak pernah ada gadis yang membuatku seperti ini.

Ketika melihat Regina tidur dengan Brennan, aku tidak tersiksa seperti ini. Aku membuatnya menangis. Aku ingin membuatnya menangis lagi jika ada kesempatan. Aku senang menunjukkan kepadanya kalau aku begitu berkuasa dan dia perempuan tolol yang menyia-nyiakan belas kasihanku.

Tapi sekarang, aku merasa lebih buruk dari pesakitan.

Apa karena dia gadis Latin ini adalah satu-satunya gadis yang menolakku?

Inilah yang membuatku tergoda untuk melakukan percobaan besar.

Dengan asumsi bahwa aku hanya mengalami fase syok antara keinginan untuk mendapatkan seorang gadis dan keinginan untuk mempertahankan aturan yang kubuat sendiri, kucoba untuk tidak menemuinya sampai keadaan memungkinkan. Setelah itu akan kucoba lagi untuk memulai dari awal. Kupikir aku bisa melupakannya. Dia akan terlihat seperti gadis biasa. Ya, seperti Holy. Seberapapun cantik dan seksinya Holy, aku sama sekali tidak punya dorongan seksual kepadanya.

Aku yakin.

Kau dengar, kan? Kau mengerti?

Apa aku tidak terdengar meyakinkan? Apa perlu kuulangi lagi?

*

Hari pertama berlangsung sangat cepat.

Kumatikan semua jalur telepon karena Holy meneleponku setiap menit seperti orang gila. Game online menjadi pelarian terbaikku. Aku memesan pizza dan banyak sekali donat. Hidupku hanya berkisar kursi besar favoritku dan layar televisi. Bahkan untuk buang air kecilpun aku merasa malas. Yang kuinginkan hanyalah bersama timku menembaki teroris-teroris virtual hingga larut malam.

A Perfect Hollow (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang