Lihat, betapa tampannya laki-laki itu. Wajah tampannya menutupi otak yang kosong dan hati yang sakit. Laki-laki itu mayat hidup yang tidak memiliki jiwa. Dia menghabiskan malam ulang tahun yang ke tiga puluh dua dan ratusan malam lain untuk berpesta...
Karena saya masih belum menyelesaikan 1 part Glacie, jadi yang saya kasih surprise yang ini saja, Yah. Maaf banget saya nggak bisa full nulis di Wattpad karena sekarang saya masih menulis outline. Tinggal sekitar 10 bab lagi yang harus saya garap. Doakan ya semoga bisa segera selesai.
Minggu yang berat sekali untuk saya. Tapi, tawa kalian di DM Instagram dan Facebook membuat saya terhibur. Kalian lucu sekali, Little Bees.
Kemarin di Instagran saya membuat kalender cowok-cowok keren. Apa ada yang lihat? Ada yang suka? Saya mandangin kalender itu berjam-jam. Hahahaha... Jadi semangat lihat tanggalan.
Sekarang, nonton Adam yang sedang patah hati, ya. Kita lupakan dulu sejenak Heath yang duduk di pojokan kaya kecoa. Semoga dengan jeda yang panjang banget ini dia jadi punya waktu untuk memikirkan perbuatannya. Aamiin...
Salam kangen,
Honey Dee
***
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Rasanya aku tidak percaya pada apa yang dikatakan orang tuaku tentang Cattleya yang tidak mencintai Neptune. Mereka berdua sangat serasi. Mereka memiliki kesukaan yang sama, hobi yang sama, bahkan hari ini mereka sama-sama memakai kaos usang Justice League yang katanya mereka beli bersama ketika bertemu di Princeton. Mereka tertawa-tawa dan saling merangkul. Kau pikir apa itu tanda tidak saling mencintai?
Kau lihat wajah si Kutu Buku itu?
Neptune yang biasanya pucat dan pendiam sekarang wajahnya bersemu merah. Dia terlihat sangat bahagia bersama Cattleya. Ah, ya. Tentu saja. Siapa pun pasti akan bahagia bersama gadis secantik itu.
Sedangkan aku cuma seperti pecundang tengik yang gagal dalam segala hal.
"Sungguh aku tidak tahu kalau kalian bersaudara. Aku baru tahu ada yang tidak beres ketika melihat Abe. Lalu foto keluarga kalian di ruang keluarga. Astaga, rasanya aku seperti mau mati. Aku tidak menyangka akan bertemu denganmu di sini," ucap Cattleya saat menyalamiku. Dia tidak mengatakannya seperti seorang yang terkejut atau terluka. Dia mengatakannya dengan senyum dan ekspresi bahagia yang sama ketika dia menunggangi kuda.
Neptune tertawa.
"Apa buatmu memakai nama keluarga itu dosa, eh?" Cattleya berkacak pinggang di depan Neptune. Lalu, dengan lembut, Neptune tersenyum sambil menarik pinggulnya mendekat.
Jangan khawatir. Pemandangan itu tidak berlebihan. Neptune selalu mencari kesempatan untuk terus memeganginya. Entah tangannya, pinggulnya, lengannya, kepalanya, semuanya. Seolah Cattleya itu kucing liar yang siap lepas kapan saya. Memang begitu kan orang yang kasmaran?
Jangan tanya seperti apa perasaanku. Aku harus mengingatkan diri sendiri untuk menyuntik hatiku dengan formalin agar tidak membusuk sepanjang akhir minggu ini.