14

14.4K 1.3K 79
                                    

Aku membenci iri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku membenci iri. Aku juga membenci frustasi. Itu penyakit kejiwaan yang parah. Frustasi yang membuat seorang ibu tega membunuh anak-anaknya. Frustasi juga yang membuat banyak orang menjadi kriminal.

Aku adalah orang yang mengerjakan sesuatu dengan logika dan keteraturan. Sekompleks apapun masalah, jika kuulur dengan baik akan membentuk pola yang bisa kuselesaikan dengan mudah. Hal inilah yang menjadikanku sebagai pemenang. Segala masalah di Rockwood Corps selalu bisa kuselesaikan dengan gemilang.

Tidak ada masalah yang membuatku frustasi.

Dan kini, aku dan frustasi sedang berhadapan di tengah arena pertempuran. Kami berada di dalam Octagon dan harus bertarung sampai salah satu di antara kami KO. Sayangnya, alih-alih berusaha menjatuhkannya, aku malah dihajar habis-habisan.

Semalaman aku terjaga. Jam berdetak dengan sangat lambat. Aku menunggu pagi dengan tidak sabar. Begitu alarm berbunyi, aku sudah memakai setelan kerja terbaik, parfum terbaik dan, yeah, sarapan cukup protein untuk menenangkan perasaanku. Aku akan menyelesaikan semua.

Aku akan menemui Cattleya dan semua akan selesai.

Pertarungan dengan monster frustasi akan kumenangkan. Pilihannya, hanya dia atau aku yang hidup.

Lihat, aku melangkah mantap menuju kemenangan. Dari jauh, Holy sudah tersenyum lebar. Tidak. Itu bukan senyum kebahagiaan melihatku. Itu cibiran. Itu ejekan.

"Senang sekali bisa melihatmu di sini, Adam." Holy berjalan mengikuti irama langkahku. Wajahnya menatap ke depan dengan tegas. Rahangnya mengeras.

"Pagi, Holy!" Aku tidak berhenti atau memperlambat langkah. Aku ingin membuatnya semakin kesal.

"Tidak perlu menyapa. Mungkin kau bisa mulai mencari jawaban kenapa kau tidak menjawab teleponku?"

Sial! Aku belum mengarang cerita untuk ini.

"Aku tidak mendengarnya. Aku sedang tidak enak badan."

Tidak termotivasi, gagal dalam seks dan sfrustasi. Apa itu tidak menunjukkan kondisi gangguan kesehatan yang kronis?

"Oh, ya? Sayang sekali, aku melihatmu bermain-main dengan gadis berambut merah yang sangat seksi." Suara Holy terdengar mengejek sekali. "Apa itu yang kau maksud dengan tidak enak badan?!"

Holy berbalik kepadaku ketika kami menunggu elevator. "Dengarkan aku, adam. Kau memang seorang yang brengsek tapi bukan pecundang. Kau tidak pernah berbuat hal yang tidak profesional seperti ini. Ada apa sebenarnya denganmu?" Suara Holy terdengar sangat kesal. Terlebih lagi, dia mengucapkannya dengan sangat pelan, membuatku teringat pada film-film tentang psikopat yang meminum darah korbannya.

"Tidak ada apa-apa. Aku baik-baik saja. Hanya ada sedikit masalah."

"Hei, kalian seperti dua suami istri tua yang tidak bisa penetrasi." Abe menepuk bahuku dengan riang.

A Perfect Hollow (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang