11. Balada persiapan kemah

677 63 112
                                    

Siang hari ini, Reihan dan teman-temannya dipaksa untuk menikah, eh bukan maksutnya dipaksa untuk kemah. Anehnya, si goblok Reihan mau-mau aja dipaksa buat kemah.

" Yak, anak-anak besok sore kita akan melakukan kemah... Jadi jam tiga besok kalian harus sampe di sekolah... Faham? " ucap Kak pembina dengan suara keras.

" Wahh, besok kita kemah Rei " ucap Naufal berbisik kepada Reihan.

" Iya Fal, Aku juga sama... Kok bisa sama ya Fal? Kayaknya kita jodoh deh " ucap Reihan balas membisik Naufal.

Melihat Reihan dan Naufal sedang berbisik-bisik, Sang kakak pembina merasa marah. Dia melihat Reihan dengan wajahnya yang seram. Dia melototin Reihan, tapi Reihan nggak peduli.

" Woy, dengerin kalo pembina lagi bicara " ucap Kak pembina sambil melihat Reihan.

" Iya ini lagi dengerin, aku gak budek kok... Tenang aja " ucap Reihan sambil membalas tatapan Kak pembina.

" Ohh gitu ya, yaudah " Kak pembina hanya bisa bersabar sambil mengelus dada.

Setelah memberikan pengumuman tersebut, para murid dibubarkan. Reihan dan Naufal pergi ke kelas untuk bermain catur.

" Rei, ini catur dapet darimana? " ucap Naufal sambil melihat papan catur.

" Ini gue yang bawa tadi... Kemarin ketinggalan waktu ada lomba burung " ucap Reihan menjelaskan.

" Lah, lomba burung kok bawa catur " ucap Naufal tambah bingung.

" Yaa, mungkin aja berguna... Ngomong-ngomong si Hanif enggak masuk? " ucap Reihan.

" Nggak tau, yaudah langsung main aja yok " ucap Naufal sambil membuka papan caturnya.

" Lu tata yang bener Fal bidak caturnya " ucap Reihan sambil menata bidak caturnya.

" Iyee " ucap Naufal yang menata bidak caturnya.

Dalam waktu yang enggak lama, mereka selesai menata bidak caturnya.

" Udah nih Rei... Kita maen make peraturan yok... Yang kalah harus push-up gimana? " ucap Naufal sambil tersenyum.

" Hmm, yaudah terserah... Gue item elu putih ya " ucap Reihan.

" Iya, gue duluan yang maju berarti " ucap Naufal.

" Lah, kok gitu... Kita suit buat tau siapa yang duluan " ucap Reihan nggak terima.

" Lahh, gue kan putih jadi gue duluan " ucap Naufal kemudian berdiri sambil emosi.

" Lahh, kok lu rasis... Mentang-mentang bidak gue item gitu? " ucap Reihan yang ikut-ikutan berdiri.

" Gue bukannya rasis, tapi emang gitu peraturannya dari dulu " ucap Naufal.

" Ahh, tau darimana lu? Jangan bohong " ucap Reihan.

" Ahh terserah lu, yaudah kita suit " ucap Naufal yang menyerah menghadapi Reihan.

" Nah gitu dong, adil kan " ucap Reihan kemudian duduk lagi.

" Hmm yaudah.. 1... 2... 3... Suit " ucap Naufal mengeluarkan telunjuknya.

" Suit " Reihan mengeluarkan kelingkingnya.

" Hahahaha, menang gue... Gue duluan berarti " ucap Naufal kegirangan.

" Ahh, pasti lu nge-cheat kan waktu suit? Ngaku deh lu " ucap Reihan menunjuk Naufal.

" Lu ngomong sekali lagi gue buang nih papan catur " ucap Naufal sambil memegangi papan caturnya.

" Ehh iya Fal, maaf-maaf  " ucap Reihan sambil pringas-pringis.

Mbak Kantin : I Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang