10. Nama Mbak Kantin

761 72 150
                                    

Disiang hari yang panas. Terlihat tiga orang pemuda yang sedang ngobrol secara serius. Mereka adalah Naufal, Reihan, dan Hanif. Nggak perlu perkenalan ya, udah pada kenal soalnya.

" Cari jodoh yuk " ucap Naufal mengawali pembicaraan.

" Apaan dah, kita aja masih SMA ngapain mikirin jodoh " ucap Hanif membantah perkataan Naufal.

" Tau tuh Naufal.. Udah ngebet kawin tuh " ucap Reihan sambil memandang ke arah Naufal.

" Daripada cari jodoh, mendingan kita cari tahu namanya Mbak kantin aja.. Oke? " ucap Hanif kemudian melihat kedua temannya.

Kedua temannya terlihat sedang berfikir. Wajah Reihan tampak bingung. Sepertinya dia tidak bisa memahami perkataan Naufal.

" Kenapa Rei? Bingung? " ucap Hanif.

" Ahh bego lu.. Gitu aja kagak faham.. Kayak gue dong " ucap Naufal menyombongkan dirinya.

" Faham? " tanya Reihan.

" Hehehe.. Nggak " ucap Naufal sambil garuk-garus kepala.

" Ah elah, dasar bego kalian berdua.. Intinya kita cari tau namanya Mbak kantin " ucap Hanif.

" Caranya? " Reihan bertanya.

" Pertama, kita menyelinap masuk kedalam kantin.. Kemudian kita pura-pura jadi maling disana.. Nah setelah itu...... " ucap Hanif panjang lebar menjelaskan.

" Udah.. Udah... Kenapa nggak langsung tanya aja namanya? " ucap Reihan yang sekarang sudah pintar.

" Lahh, iya juga ya.. Tumben lu pinter Rei " Hanif kagum.

" Ah bego lu Nip " ucap Naufal.

" Hehehehe, maklumlah keseringan nonton film action " ucap Hanif sambil pringas-pringis.

" Yaudah yok langsung ke kantin aja " ucap Reihan sambil berdiri yang kemudian langsung bergegas ke kantin.

Ketiga pemuda tersebut menuju ke arah Kantin. Dengan berbekal kepercayaan diri mereka akan melamar Mbak kantin. Eh bukan, akan menanyakan nama Mbak kantin.

Mereka bertiga berlajan bersama-sama. Reihan didepan, Naufal ditengah, Hanif di belakang. Kasihan ya Hanif dibelakang, padahal dia lelaki loh. Kan lelaki harus selalu di depan.

Mereka bertiga kemudian sampai di depan kantin. Terlihat Mbak kantin sedang merapikan makanan di meja kantin.

Reihan dengan agresif datang dan memegang tangan Mbak kantin. Didorongnya tubuh Mbak kantin ke tembok. Bibir Reihan mulai mendekat menuju bibir Mbak kantin. Mbak kantin pasrah menerima semua perlakuan Reihan.

" Stopp " Naufal berteriak.

Reihan menoleh menghadap Reihan kemudian berkata,

" Apaan sih? " Reihan sinis.

" Lu salah genre pe'ak " ucap Hanif sambil menoyor kepala Reihan.

" Ohh iya, lupa.. Aku khilaf.. Maafkan aku ya Mbak " ucap Reihan sambil menunduk.

" Aku maafin tapi kamu bayar utang mu disini " ucap Mbak kantin sambil mengadahkan satu tangannya kepada Reihan.

Reihan menatap tajam mata Mbak kantin. Dia kemudian mengeluarkan uang dari kantongannya.

" Ini Mbak.. Lunas ya " ucap Reihan.

" Iyaa, udah lunas" ucap Mbak kantin.

" Hmmm, jadi gini Mbak.. Maksut kedatangan kami kesini adalah.. " Ucap Naufal yang langsung dipotong oleh Reihan.

Mbak Kantin : I Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang