CHAPTER 10

768 51 9
                                    

Taehyung melompat dari kasur menghampiri Seokjin yang bergetar.

"Ada apa hyung?" Tanya Taehyung khawatir.

"Namjoon. . Dia dilarikan ke rumah sakit"

'Lagi?'

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Setelah menghubungi sang manager, Seokjin, Taehyung, Jimin serta Jungkook langsung meluncur ke Seoul Hospital. Tempat dimana Namjoon dilarikan sekaligus tempat dimana Hoseok dirawat.

Namun sebelumnya, mereka menjemput Yoongi yang masih berada di supermarket dekat dorm.

Selama perjalanan, semua memanjatkan do'a. Meminta kepada tuhan agar semuanya baik-baik saja.

Selama itu pula Taehyung menggenggam erat tangan Jungkook yang bergetar hebat. Ia mengusap punggung bergetar Jungkook berusaha memberi kekuatan untuk Jungkook.

Air mata mengalir deras dari pelupuk mata Jungkook. Ia sangat khawatir akan terjadi hal buruk nantinya.

"H-hyung, a-aku t-takut. .Hiks. .hiks" Cicit Jungkook.

"Ssstt. .semua akan baik-baik saja Kookie" Taehyung menatap manik onyx milik Jungkook yang berair.

"H-hyung. .Hiks. .Hiks A-aku t-takut. .Hiks. .Hiks" Lirih Jungkook.

"Sssttt. . Uljima Kookie. .Hyung di sini. ." Taehyung terus menerus menggumamkan kata penenang agar Jungkook berhenti menangis.

Taehyung tak tega melihat Jungkook menangis seperti ini. Ia melihat sorot mata Jungkook yang sarat akan kekhawatiran dan rasa bersalah.

'Berhentilah merasa bersalah Kookie. .Hyung tak tega melihatnya' Batin Taehyung.

Sementara Jimin yang berada di jok belakang tengah menenangkan Yoongi yang juga menangis. Namun Yoongi menangis dalam diam. Ia hanya meneteskan air mata, tanpa mengatakan sepatah katapun. Jimin tak menyangka, seorang Min Yoongi yang terkenal bermulut pedas dan ke-swag an yang menjadi ciri khasnya, meneteskan air mata tepat dihadapannya.

Hati Jimin seolah teremas lalu hancur berkeping-keping melihat pemandangan di hadapannya kini. Namun ia juga tak bisa berbuat apapun.

"Hyung, berhentilah meneteskan air mata. ." Jimin mengusap bahu Yoongi yang bergetar.

"J-jim. . .Aku bukan hyung yang baik ne? Aku tak bisa menjaga dongsaengku, setelah Hoseok sekarang Namjoon yang kecelakaan. .Aku benar-benar gagal menjadi hyung, Jim. ." Lirih Yoongi dengan pandangan mata yang sayu.

Mata jimin berkaca-kaca ketika menatap manik mata Yoongi, entah ia rasa Yoongi dalam masa terpuruknya. Ia terus mengusap bahu Yoongi.

"Ini bukan salah mu hyung. .Ini murni kecelakaan. Berhenti menyalahkan dirimu sendiri hyung. ." Ucap Jimin.

"Tidak Jim, ini karena aku lalai. .Ini semua karena ku! Namjoon kecelakan karena menyelamatkan ku! Dia celaka karena ku Jim!" Racau Yoongi. Isakan nya semakin jelas terdengar. Yoongi menutup wajahnya dengan telapak tangannya.

Cukup sudah! Jimin tak peduli lagi jika setelah ini Yoongi akan membunuhnya karena ia lancang memeluk Yoongi. Ia hanya berniat menenangkan Yoongi.

Ia rengkuh tubuh Yoongi yang bergetar hebat. Ia memeluk Yoongi erat. Dan respon dari Yoongi mengejutkan Jimin.

Yoongi membalas pelukan Jimin tak kalah erat. Ia menenggelamkan wajahnya di bahu Jimin. Lalu menangis di sana. Yoongi perlu meluapkan semua sesak yang memenuhi hatinya.

Blood Sweat and DeadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang