CHAPTER 9

683 47 17
                                    

Namjoon tak mengerti apa yang terjadi saat ini, tapi yang jelas menit-menit terakhir ini begitu berarti bagi Namjoon, ia berusaha sekuat tenaga lari sembari meneriakkan nama Yoongi.

Namjoon berlari. Mobil semakin mendekat, semakin mendekat. Dan. . .

CKITTT

BRAKK

"Akkhhh"

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Yoongi memejamkan mata siap menyambut mobil di depannya yang melaju ke arahnya.

Namun ia tak merasakan apapun. Ia membuka mata dan mendapati dirinya yang terbaring di trotoar jalan. Ia celingak-celinguk mencari Namjoon.

Yoongi melototkan mata, dadanya seketika sesak.

Di sana, tepat 5 meter dari dirinya, tubuh Namjoon tergeletak tak berdaya.
Pandangan mata Yoongi menelusuri setiap jengkal tubuh Namjoon. awalnya ia merasa bersyukur karena bagian bawah tubuh Namjoon terlihat bersih. tetapi seketika pandangan matanya kembali membola saat melihat tubuh bagian atasnya bersimbah darah. Warna kemerahan itu mengubah warna baju Namjoon yang semula putih bersih menjadi semerah darah.

Wajah Namjoon yang tadinya dihiasi dimple manis, kini berubah menjadi sosok yang menyeramkan bagi Yoongi.

pelipis bagian kanan robek dan mengeluarkan banyak darah. pipi kiri yang tergores serpihan kaca dari mobil penabrak. Dan tatapan Yoongi langsung tertuju pada luka paling serius di diri Namjoon.

tepat dibawah lehernya, dibagian pita suara tertancap sebuah kaca yang terlihat begitu tajam. Bias rembulan terpantul dari kaca itu yang mengenai wajah Yoongi. Setengah dari bagian kaca itu tertancap begitu dalam, hingga nyaris menembus leher putih Namjoon. Darah begitu banyak berceceran di sana menggenangi aspal jalan.

Wajah kesakitan Namjoon menjadi pemandangan yang menyakitkan dimatanya. Tangan kiri Namjoon berusaha menjangkau apapun yang ada didepannya, sedangkan tangan kanannya mencoba mengurangi rasa sakit di lehernya.

"h h hyunghh, shaa kiittt. jhebaall, tho . . oo . . loongg."

seketika Yoongi tersadar keterkejutannya, tidak, dia tidak boleh begini, ia harus segera menyelamatkan Namjoon. Sebelum nyawa Namjoon hilang sia-sia.

Yoongi berlari menuju supermarket, pintu di terobos dan ia meminta tolong penjaga kasir untuk segera menghubungi pihak rumah sakit.

Yoongi sama sekali tak menghiraukan si pelaku yang sedari tadi sudah kabur,  meninggalkan mobilnya dengan keadaan kaca mobil depan hancur dan serpihan kaca tersebut mengenai leher Namjoon.

Ia hanya mengkhawatirkan keselamatan Namjoon.

"T-tolong t-telepon a-ambulance" Tangan Yoongi bergetar. Entah sejak kapan Yoongi meneteskan air mata.

"Tunggu, akan ku hubungi" Ucap Penjaga kasir.

Yoongi langsung berlari kembali menuju tempat Namjoon tertabrak.

Di sana banyak orang berkerumunan menyaksikan Namjoon yang tergeletak, dengan garis polisi berwarna kuning yang mengelilingi tubuh Namjoon.

Tepat di depan matanya, banyak kerumunan orang yang seolah sedang menyaksikan sebuah parade dengan badan lemas Namjoon sebagai tontonannya.

Blood Sweat and DeadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang