Antologi: Lembayung Senja

704 11 0
                                    

Matahariku mulai jauh pergi
Meninggalkanku dengan buruk mimpi
Hingga sambutan malam terasa sepi
Menyimpan luka di dalam hati

Perempuan suara merdu
Ingin kukatakan aku rindu
Pada nyanyian daerahmu
Yang menggelitik hingga kalbu

Kuingat kau menitip lembayung senja
Yang kau lukis dengan hati dan rasa
Menyimpan kenangan sejuta
Tentang aku dan senja

Kutunggu kau datang
Duduk termenung di ujung petang
Menikmati sungai air tenang
Menjemput lembayung dengan harapan

Lalu kemana kau hari ini?
Mengapa namamu tertulis di nisan putih?
Kau tidak pamit lalu pergi
Meninggalkan aku sendiri

Takalar, 06 Oktober 2017

Didedikasikan untuk cerpen 'Lembayung Senja'

Antologi Puisi Hati: Kepada Dia Yang Selalu Kusebut RumahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang