Aku terus menunggu
Kepahitan waktu terasa di kalbu
Mengajakku jalan dalam tumpukan batu
Yang merenggutku jatuh menjauhSenyummu yang menebar rindu
Kembali kulihat dan sangat sejuk
Menghujani hati dengan malu
Karena aku terus melihatmuNamamu itu selalu menggema
Tanpa kumengenal sosok dia
Dalam waktu, nyala
Semua kembali bersinar juaDan kakiku kembali melangkah
Meninggalkan jejak harap kau datang
Namun semua itu hanya harapan
Karena tidak sedikitpun kau mengingatkanJurang, katakan aku rindu
Belai dia dari dalam celamu
Hancurkan semua tumpukan itu
Yang membuatku kembali ke masa laluPun hatiku tetap nyalang
Masih ingin merengkuhmu
Nun sudah kukatakan hatiku
Aku suka kamu, sosokTakalar, 21 November 2017
KAMU SEDANG MEMBACA
Antologi Puisi Hati: Kepada Dia Yang Selalu Kusebut Rumah
PoetryThe Wattys 2018 LONGLIST Kepada Dia yang selalu kusebut rumah. Setahun lalu kau pergi, Dan kini kau kembali, Entah bagaimana nanti, Tapi kini membangkitkan puisi yang pernah mati. Mungkin ini rinduku Di lapangan kota yang mulai temaram Menyisipkan l...