Antologi: 02.00

288 6 0
                                    

Malam menatapku dalam senyap
Menyenandungkan bisu tentang aku dan dia
Mendoakan terbaik untuk ke depannya
Karena malam tahu aku bukan siapa-siapa

Ketika hati kupaksa memilih
Siapa pemilik bertakhta safir
Yang berhasil menggoyah dinding baja
Pun meruntuhkan bendungan cinta

Ahh...
Mengapa bungkam untuk jawaban
Katakan...
Indraku selalu siap mendengarkan

Oh, malam...
Bantu aku memilih diantara ratusan
Bantu hati untuk menyaring rasa
Yang mana suka yang mana cinta

Aku tertawa
Hati yang berdendang
Dan malam yang bersiul
02.00 am kutak tahu jawabannya

Takalar, 02 Desember 2017

Antologi Puisi Hati: Kepada Dia Yang Selalu Kusebut RumahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang