River: A Dream To Chase

2.2K 165 7
                                    

CHAPTER NINE

Pada hari Senin, River dan Summer berjalan dari parkiran menuju gedung sekolah dengan tangan yang menyatu. Awalnya River menolak untuk menggenggam tangan Summer karena ia masih sedikit takut kalau ada orang yang tidak menyukai hubungannya dengan Summer.

Namun Summer menghilangkan rasa khawatir dengan ciuman yang hangat dan juga pelukkan. Yang berhasil setidaknya menghilangkan sedikit rasa takut River.

Begitu mereka menginjakkan kaki dipintu masuk, seluruh murid yang berada dilorong sekolah langsung menatap mereka dengan terkejut. Bukan karena mereka datang bersama, namun karena tangan mereka.

River menundukkan kepalanya agar tidak melihat ekspresi wajah para murid yang memperhatikan mereka. Sedangkan Summer justru terlihat cuek dan sama sekali tidak peduli dengan tatapan terkejut atau aneh yang diberikan oleh orang-orang.

Sesampainya ditempat duduk yang berada didepan perpustakaan, tempat dimana River, Summer, Lauren, Samantha dan Miyata biasa berkumpul sebelum pelajaran mulai atau saat mereka masih memiliki waktu istirahat. River dapat melihat ketiga sahabatnya sudah duduk sambil mengobrol seperti biasa.

"Morning, girls." Sapa Summer kepada ketiga sahabatnya.

Ketiga sahabatnya menyapa mereka secara bergantian sambil tersenyum. Sebelum Samantha melihat genggaman tangan River dan Summer.

Ia menyentuh tangan Lauren yang dibalas Lauren dengan tatapan penuh tanya sebelum Lauren melihat apa yang Samantha lihat. Begitupun Miyata. Senyuman diwajah mereka hilang digantikan dengan kerutan dikening yang penuh tanya.

"Umm, guys? Apa hari ini, hari menggenggam tangan sahabatmu sedunia?" Tanya Lauren.

Summer tersenyum sebelum melepaskan genggaman tangannya dari River dan melingkarkan tangannya dipundak River. "Kami berpacaran."

"APA?" Teriak ketiga sahabatnya secara bersamaan.

River menghela nafas. "Aku dan Summer berpacaran."

Lauren memutar bola matanya. "Kami dengar, bodoh!" Ia tersenyum. "Maksud kami, bagaimana? Kami selalu tahu kalau kalian mencintai satu sama lain lebih dari sahabat, apalagi ketika River menceritakan tentang ciuman ditaman malam itu." Lanjutnya.

"Ceritanya tidak begitu panjang. Akan aku ceritakan saat kita istirahat." Summer mencium kepala River yang disambut "aww" dari ketiga sahabatnya.

"Berarti rencana kita untuk berpacaran dibatalkan ya, Riv?" Lauren mengedipkan matanya kearah River yang membuat River, Samantha dan Miyata tertawa.

"Hey! Fuck off. Dia milikku." Summer memeluk River dari samping.

Lauren melempar gulungan kertas yang ia pegang kearah Summer. "Geez, relax! Aku juga tidak tertarik dengan perempuan tahu!"

Seringai Summer muncul diwajahnya. "Well, never say never. Kau tidak lihat apa yang terjadi padaku?" Kini ia mengedipkan matanya kearah Lauren.

Sepulang sekolah, River memutuskan membantu Summer menulis lagu untuk kompetisi yang diadakan oleh Hollywood Records. Dua minggu lagi kompetisi itu dimulai, namun Summer belum menulis apa-apa.

"Kalau seperti ini, aku tidak akan lolos dari kompetisi sialan itu!" Summer melempar pulpen yang ia pegang.

River mengusap belakang Summer. "Tenang. Kalau kau berpikir seperti itu, kau tidak akan pernah mendapat apa-apa. Sekarang begini saja, aku yang menulis. Kalau kau ada ide, katakan saja."

Summer menatap Summer. "Baiklah."

River mengangguk dan memajukan wajahnya untuk mengecup bibir Summer. "Kau ingin lagu ini tentang apa?"

Love Is A Losing Game (GxG)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang