Summer: Drunk Kiss

2.3K 207 4
                                    

CHAPTER FOUR

Summer benar-benar tidak dapat mengkontrol tubuhnya. Ia hanya dapat mengikuti apa yang tubuhnya inginkan.

Ia kini berada ditengah-tengah bar melakukan tarian yang sedikit vulgar bersama beberapa laki-laki tua. Ia menggoyangkan pinggulnya mengikut irama musik.

River tahu, seharusnya ia segera menarik Summer dari kerumunan pria tua hidung belang tersebut. Tapi ia membiarkannya karena Summer butuh pelampiasan. Namun jika salah satu dari pria tersebut menyentuh tubuh Summer, ia sudah siap untuk berdiri dan menghajar siapapun yang berani menyentuh Summer.

Summer mendekatkan tubuhnya kesalah satu pria yang berada dibelakangnya. Ia melakukan twerking dan membuat beberapa pria lain berteriak.

"Sekarang giliranku sayang." Salah satu pria menarik tangannya dan membawanya kedalam dekapan pria tersebut.

Summer tahu ini salah. Tapi ia dapat melawan. Ia hanya bisa mengikut apa yang pria tersebut inginkan. Pria tersebut berada didepan Summer dan menaruh tangannya dipinggul ramping Summer.

Darah River mengalir dengan cepat melihat apa yang pria tersebut lakukan terhadap Summer, Tanpa berpikir panjang, ia menghampiri mereka dan menarik tangan Summer dan membawanya keluar dari kerumunan para pria tersebut.

"HEY WANITA ITU MILIK KAMI." Teriak salah satu dari mereka.

"GO FUCK YOURSELF!" Balas River dengan wajah yang memerah. Ia menaruh uang dimeja dan segera membawa Summer keluar dari bar tersebut.

Summer mencoba melepaskan tangannya dari cengkraman River. Ia tidak tahu kalau River dapat marah seperti itu. Selama ini ia selalu melihat River tersenyum, tersipu malu atau menangis.

Namun melihat River sangat protective terhadap dirinya, membuat Summer merasakan perasaan yang aneh.

"Riverrrrrrrr, lepaskan tanganku." Summer masih mencoba untuk melepaskan tangannya.

River menghela nafas. "Kalau aku lepaskan, janji tidak lari atau melakukan yang aneh-aneh ya?"

Summer tersenyum dan mengangguk. "Baiklah River sayanggggg."

River memutar bola matanya dan melepaskan genggamannya. "Maafkan aku ya. Aku langsung menarikmu saja dari bar. Aku hanya tidak suka melihat pria-pria tersebut menyentuhmu."

Senyuman Summer berubah menjadi seringai. "Tidak masalah Riv. Aku senang kau melakukan hal itu. Kau cemburu ya?"

Langkah River terhenti. "A...aku uhm, tidak cemburu kok."

Summer melingkar tangannya dipundak sahabatnya dan menarik tubuh River agar mendekat dengannya. "Kalau cemburu, katakan saja Riv. Aku senang."

Wajah River memerah. "Aku tidak cemburu! Aku hanya tidak ingin mereka melakukan sesuatu yang tidak pantas terhadapmu."

Summer mengambil tangan kanan River dan menggenggamnya. "Sekarang, kau harus temani aku lagi."

Selama dalam perjalanan, River tidak berkata apa-apa. Bagaimana bisa mengatakan sesuatu? Nafasnya sudah terhenti sejak Summer merangkulnya dan kini Summer menggenggam erat tangannya.

"Taman?" Tanya River saat Summer berhenti didepan Lincoln Park yang berada lima blok dari rumah Summer dan tujuh blok dari rumah River.

Summer mengangguk dan menuntun River masuk kedalam taman. Ia menyuruh River berdiri didekat danau yang berada didalam taman sementara Summer mengambil sesuatu dari balik pohon besar yang berada didekat sungai.

Love Is A Losing Game (GxG)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang