2. Hujan

4.1K 359 23
                                    

Kantin yang tadinya sepi kini rame dengan ribuan siswa maupun siswi.

Kania dan Kayla yang baru saja sampai langsung cepat-cepat memesan makanan. Agar tidak kehabisan.

"Lo mau mesen apa?" Tanya Kayla.

"Gue jus jeruk aja" Sahut Kania yang masih sibuk dengan ponselnya.

"Tumben"

Lalu pesanan Kania datang dibawakan oleh Kayla.

"Lo mau duduk dimana?" Tanya Kayla.

Kania mencari tempat yang kosong. Lalu ia menemukan tempat itu dan pas disamping dkk Daniel.

"Kita disitu aja kebetulan ada Rafa." Dengan senang Kania berjalan menuju tempat dimana Daniel dan dkk berada. Dan dengan sabar Kayla mengikutinya dari belakang.

"Boleh duduk disini gak?" Tanya Kania.

"Iy-" Perkataan Rafa terpotong karna Daniel yang menjawab "Gak!" Sahut Daniel.

"Plis deh, gue nanya Rafa bukan lo ngerti?" Kania memberi tatapan tajam ke Daniel tapi sayangnya tatapan Kania kalah sama tatapan tajam milik Daniel yang setajam silet.

Daniel berdiri dari kursi nya secara kasar dan langsung pergi meniggalkan kantin

"Dari tadi kek perginya kan gue bisa duduk" Ujar Kania.

Kayla hanya menggelengkan kepala nya saat meliat tingkah Kania.

"Raf, gue nyusul si Daniel dulu ya. Acian yayang Niel. Kan belom makan." Kata Nathan membuat Kayla dan Kania memasang muka jijik.

Nathan Fawazer

Namanya sih bagus, orangnya ganteng tapi sikapnya alay pake banget. Nathan sering bercanda dengan temannya dan sekarang Nathan sedang berusaha mendekati Kayla yaitu teman Kania, sayangnya tipe Kayla bukan seperti Nathan. Melainkan....

🙈🙈🙈

Bel sekolah sudah berbunyi sejak tadi tapi jemputan Kania belum juga datang Kania juga sempat melihat Rafa pulang bersama cewek lain entah siapa itu yang jelas cewek itu membuat hati Kania hancur berkeping-keping dan ternyata cewek itu adalah mantan Rafa.

Mayna Cherylin.

Mayna perempuan yang terkenal karna kecantikannya. Mayna juga famous karna dia ketua cheers. Selain cantik Mayna juga pintar dalam pelajaran dan Mayna juga terkenal baik hati.

Hujan sudah turun tapi penjemput Kania tak kunjung datang.

Tadinya Kania memang mengendarai mobil ke sekolah namun mobilnya itu malah kehabisan bensin jadinya ditinggal dulu di sekolah nanti yang ngambil supir keduanya.

Sebuah mobil lewat dan berhenti tepat di depan Kania.

Cewek yang berdarah portugis itu menatap heran ke arah mobil tersebut. Lalu mobil tersebut membuka kacanya. Dan memnampakan wajah yang sangat familiar dimata Kania.

"Eh Daniel?"

"Lo mau naik?" Tanyanya singkat.

"Boleh deh kalo lo maksa" Kania terkekeh.

"Gue gak maksa" Ujar Daniel.

Kania tidak banyak bicara lagi ia langsung masuk ke dalam mobil milik Daniel. Udara sangat dingin karna setengah badan Kania basah.

"Di belakang ada handuk sama jaket gue lo pake aja" Ujarnya singkat,padat dan jelas.

"Gak papa nih?" Tanya Kania tapi Daniel tidak menjawabnya.

"Ternyata nih mayat baik juga" Batin Kania.

"Makasih yah may- eh Daniel" Kania mengambil barang yang dimaksud oleh Daniel.

Ia kemudian mengenakan jaket Daniel yang ukurannya lebih besar dari tubuh Kania dan ia kembali mengenakan handuk yang masih terbungkus atau baru dikepalanya agar rambutnya cepat kering.

Dalam perjalanan hanya ada keheningan lalu Daniel menyalakan radio untuk memecahkan keheningan.

'Ku ingin kau menjadi istriku berjalan bersamamu dalam terik dan hujan berlarian kesana kemari dan tertawa'

Dentunan lagu 'akad' yang dinyanyikan oleh payung teduh itu membuat Kania ingin sekali bernyanyi. Mau tidak mau Kania tidak bisa mengalahkan kata hatinya.

"Namun bila saat berpisah tlah tiba. Izinkan ku menjaga" Nyanyian Kania terpotong saat Daniel mematikan radionya.

"Ih kok lo matiin sih?" Tanya Kania tidak suka.

"Kenapa? Gak suka? Turun aja"

Setelah ucapan pedas yang dikeluarkan Daniel terpaksa ia harus diam Kania tidak mau turun di tempat yang sangat sepi.

"Bisa diam juga dia" Batin Daniel.

Daniel kembali menyalakan radio setelah beberapa menit hening. Pada saat ia menyalakan radio, lagu yang tadi terganti begitu cepatnya.

'Cause we were just kids when we fell in love. Not knowing what it was i will not give you up this time...'

"But darling just kiss me slow you heart is all i own. And in your eyes you're holding mine." Kania terus menyanyi tanpa memperdulikan Daniel.

"Suaranya bagus juga" Batin Daniel.

Kania berhenti menyanyi karna ia rasa rumahnya sudah dekat.

"Lo lurus aja terus belok kanan nah rumah gue yang kedua cat putih." Jelas Kania.

"Gue gak nanya" Ujar Daniel.

"Daniel ish!" Kania memukul lengan Daniel tapi Daniel hanya diam saja.

Daniel membelokkan mobil nya sesuai pernyataan dari Kania.

"Udah sampe mendingan lo turun" Katanya.

"Yaudah gue turun. Makasih ya mayat hidup" Kania lalu turun dari mobil Daniel.

Mobil Daniel melaju meninggalkan rumah Kania dan Kania masih tetap di tempatnya melihat mobil Daniel yang sudah tidak keliatan.

"Ternyata lo asik juga." Gumam Kania sambil tersenyum.

❤❤❤

Bulan yang bersinar sangat terang yang ditemani oleh bintang membuat Kania mengingat kejadian dimana ia bersama Daniel mulai akrab.

Daniel menatap langit sambil merenungkan kejadian yang baru saja terjadi beberapa jam yang lalu. Dimana ia memberi pertolongan kepada cewek yang sangat aneh.

"Ngapain gue mikirin dia?" Tanya nya entah kepada siapa.

Di sisi lain Kania masih sibuk dengan pikiran nya yang sejak tadi mengingat kejadian dimana ia dan Daniel bersama. Bahkan hanya berdua.

"KENAPA GUE MIKIRIN MAYAT IH!!!" Teriak nya, sontak membuat ia menutup mulutnya takut Mama dan Papa nya dengar.

Kania langsung berjalan ke tempat tidur nya dan langsung merebahkan tubuhnya hingga beberapa menit kemudian ia tertelap dan masuk ke alam mimpi nya.

Akhirnya :) jangan lupa hargain karya orang dengan cara Vote and Coment. Itu sudah lebih dari kata cukup .

Makasih :)

Salam igin :)

FERIDAS Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang