9. Tembak

2.9K 215 8
                                    

Daniel baru saja ingin masuk tapi ia melihat Rafa yang baru saja keluar dari ruangan Kania.

Daniel ingin mengikuti Rafa tapi untuk sekarang yang ia pentingkan hanyalah Kania.

Daniel yang melihat Kania tersenyum bersama Kayla juga ikut tersenyum. Sudah lama senyum itu hilang dan sekarang senyum itu kembali bersama rasa yang baru.

Kania melihat Daniel sejak tadi memperhatikannya dan hal tersebut membuat pipinya merona.

"Lo ngapain disitu?" Tanya Kayla yang melihat Daniel sejak tadi berdiri di depan pintu.

"Bisa keluar?" Bukannya menjawab Daniel malah balik nanya. Kayla yang masih asik mengobrol dengan Kania hanya bisa pasrah.

Kania terkekeh melihat sikap Daniel yang tiba-tiba saja berubah 180 derajat.

"Lo mau makan?" Tanya Daniel setelah Kayla keluar.

"Gak laper" Sahutnya.

"Tapi lo sudah seminggu gak makan. Makan ya?" Bujuk Daniel.

"Gue suapin" Lanjutnya.

Kania tersenyum lebar saat Daniel mulai menyuapinya dengan tulus.

"Apa Daniel suka sama gue?"  Batin Kania.

"Gak gak gak! Gue gak boleh geer. Ok ini hanya sekedar rasa bersalah karna gue nelfonan sama dia jadi gue di tabrak."  Timpalnya dalam hati.

"Lo mikirin apa?"

"Eh gak gue gak mikir-" Ucapan Kania terpotong saat Daniel mengambil sebutir nasi yang ada di dagu Kania.

"YA ALLAH APA BENER DANIEL SUKA SAMA GUE? KALAU AJA GUE GAK BANGUN SEKARANG PASTI DANIEL MAKIN CINTA SAMA GUEEEEEE! TOLONG HENTIKAN WAKTU INIII!"  Teriaknya dalam hati.

"Maaf tadi di dagu lo ada nasi" Daniel kembali menyuapi Kania hingga bubur yang ada di mangkok itu habis.

♪♪♪

Kania sudah di perbolehkan pulang sejak tiga hari yang lalu dan hari ini Kania akan kembali bersekolah seperti biasanya.

"Udah gak sabar" katanya.

Setelah sampai disekolah Kania disambut dengan pujian-pujian karna Rafa sejak tadi menunggunya untuk menembaknya di depan umum.

"Hai Kania. Welcome back" Sapa Rafa sambil memberikan sebuket bunga kepada Kania.

"Gue sengaja nembak lo kayak gini karna gue mau satu sekolah tahu bahwa gue sangat mencintai lo sangat! Jadi sekarang gue mau lo jadi milik gue." Jedanya.

"Kania Nastya Beleza. Will you be mine?"

Seluruh siswa bersorak atas keberanian Rafa.

"Terima! Terima! Terima!"

Baru saja Kania ingin memutuskan keputusannya tapi ia melihat Daniel yang baru saja datang. Ia tidak bisa membohongi perasaanya Kania sangat mencintai Daniel bukan Rafa.

"Maaf Raf gue gak bisa" Kania langsung masuk ke dalam tanpa ingin melihat ekspresi Rafa saat itu.

Semua murid yang menyaksikannya sangat sedih dan kecewa atas keputusan Kania. Bayangkan Rafa sudah mempersiapkannya sejak tiga hari berturut-turut namun  semuanya hancur.

"Mungkin bukan sekarang tapi nanti" Gumam Rafa.

Daniel yang melihat semua kejadian tersebut merasa bingung akan sikap Kania. Satu kelas tahu bahwa Kania menyukai Rafa dan bukankah seorang cewek menyukai acara romantis-romantisan? Tapi mengapa Kania menolak Rafa di depan umum?

FERIDAS Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang